Perusahaan Skin-Tech Swedia FOREO Luncurkan Kampanye Lingkungan Saat Peringatan Hari Bumi 2021

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berita tentang perubahan iklim dan pencemaran lingkungan banyak dilihat setiap hari.

Banyak mikroplastik tersebar di lautan dan tempat pembuangan sampah yang juga semakin meningkat.

Pertanyaannya, dari mana semua limbah ini berasal dan apakah kita bagian dari masalahnya?

Baca juga: Harap Diperhatikan, Buang Sampah Sembarangan di Kabupaten Bekasi Bakal Kena Denda Maksimal Rp50 Juta

Baca juga: Wujudkan Teknologi Ramah Lingkungan, Oppo Gunakan Plastik Daur Ulang sebagai Komponen Smartphone

Saat merayakan Hari Bumi pada 22 April 2021, FOREO yang dikenal sebagai perusahaan skin-tech Swedia meluncurkan kampanye lingkungan.

Kampanye lingkungan itu diberi judul Make It Last, Not Break Fast yang bertujuan menyoroti malpraktek umum di industri elektronik. 

"FOREO adalah perusahaan yang memprioritaskan pelanggan dan membuat produk berkualitas tinggi dan tahan lama," kata Boris Trupcevic, CEO FOREO, dalam siaran pers, Senin (26/4/2021).

FOREO menghubungi ratusan pelanggan pertamanya untuk mendengar masukan dan memastikan mereka masih menggunakan perangkat dari FOREO.

"Yang membuat istimewa, mereka mengatakan bahwa produk FOREO mereka masih berfungsi sempurna bahkan setelah 8 tahun digunakan," ujar Boris Trupcevic.

Produk FOREO, lanjutnya, tetap terlihat cantik dan bersih seperti baru dengan daya tahan baterai yang tetap luar biasa.

Baca juga: VIRAL! Kisah Pemuda Waktu SMP Disumpahi Gurunya jadi Sampah Masyarakat, Kini Kuliah S2 di Eropa

Baca juga: Komitmen Penuh pada Isu Lingkungan, Coca Cola Amatil Segera Operasikan Pabrik Daur Ulang di Cikarang

Hal ini menunjukkan bahwa FOREO telah berhasil, tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, tapi juga ikut melestarikan Bumi.

Artinya, kata Boris Trupcevic, perusahaannya ikut menghilangkan sampah elektronik dari pembuangan sampah sembarangan.

Cara FOREO melestarikan Bumi begitu sederhana, yakni membuat produk yang bertahan selama mungkin.

"Kami memprioritaskan lingkungan dan kepentingan konsumen daripada keuntungan. Ini jauh lebih efektif daripada donasi atau dapat sertifikat," katanya.

Ia menyadari, ada sisi negatif dalam jangka pendek.