Virus Corona Jakarta

UPDATE Warga Negara India Jalani Isolasi di Sebuah Hotel di Jakarta, Begini Respon Wagub Ariza

Ahmad Riza Patria mengatakan, warga negara asing yang masuk ke Indonesia telah menjalani protap, telah menjalankan karantina dan diawasi secara ketat.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Hertanto Soebijoto
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, warga negara asing yang masuk ke Indonesia telah menjalani protap, Jumat (23/4/2021). Foto ilustrasi: Wagub DKI Ahmad Riza Patria saat menanggapi vaksinasi Covid-19 kepada selebgram Helena Lim, di Pintu Air Marina, Jakarta Utara, Sabtu (13/2/2021). 

Lonjakan drastis kasus Covid-19 di India harus menjadi peringatan bagi Indonesia.

Meski Indonesia termasuk negara dengan cakupan vaksinasi besar, tak menjamin kasus Covid-19 tak meningkat.

Hal itu disampaikan Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban seperti dikutip dari akun twitternya, Senin (19/4/2021).

Baca juga: TNI Tegaskan Vaksin Nusantara Bukan Program Mereka, tapi Mendukung Asal Sesuai Kriteria BPOM

Ia mengingatkan, masyarakat harus displin 3M agar menghindari kondisi penyebaran Covid-19 yang mengkhawatirkan seperti di India.

"Lonjakan di India ini harus menjadi peringatan bagi kita."

"Jangan apatis terhadap Covid-19. Tetap memakai masker dan jaga jarak," tulisnya.

Baca juga: Transformasi Bisnis Waskita Karya di Masa Pandemi Dinilai Langkah Jitu

"Ingat, di Jakarta pun sebenarnya kasus positif Covid-19 itu sudah naik cukup signifikan dalam dua pekan terakhir," tambah Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) ini.

Menurutnya, situasi di India kini cukup mengkhawatirkan, lebih dari 200 ribu kasus Covid-19 dalam 10 hari terakhir per harinya.

Rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen dan ventilator. Angka kematian juga meningkat.

Baca juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin: Masih Banyak Lansia Takut dan Sungkan Ikut Vaksinasi Covid-19

"Bagaimana bisa? Memang ada lonjakan besar dalam gelombang kedua Covid-19 di India."

"Para ahli menyatakan bahwa negara ini telah menjadi hotspot virus Corona yang baru."

"Berulang lagi, kota-kota di India telah memberlakukan lockdown," papar Zubairi.

Baca juga: Menkes: Rebutan Vaksin di Dunia Makin Keras, Alhamdulillah Indonesia Punya Empat Sumber

Zubairi melanjutkan, ketika kebijakan penguncian diberlakukan, para pekerja bergaji rendah mudik, mereka berdesak-desakan di stasiun kereta dan terminal bus.

Hal itu mempercepat penyebaran virus. Sementara, kampung halaman mereka kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani Covid-19.

"India berisiko mengulangi migrasi besar-besaran seperti tahun lalu."

Baca juga: Minta Ilmuwan Diskusi Pro Kontra Vaksin Nusantara, Menkes: Masa yang Debat Pemred dan Politisi?

"Pekerja meninggalkan kota dengan kereta, bus, truk, sepeda, bahkan jalan kaki."

"Bukan cuma hitungan ratusan ribu pekerja. Ini bicara puluhan juta orang, notabene India berpenduduk 1,3 miliar jiwa," paparnya. (JOS/Rina Ayu)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved