Vaksinasi Covid19
Minta Polemik Vaksin Nusantara Dihentikan, Jokowi: Ini Kok Malah Politikus dan Lawyer yang Ngurusin?
Seharusnya, kata Presiden, perdebatan diarahkan kepada kajian ilmiah serta medisnya.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta polemik Vaksin Nusantara dihentikan.
Apalagi, polemik atau kegaduhan yang tidak ada hubungannya dengan kajian atau penelitian ilmiah.
"Ini kok (malah) ramai? (ada) Politikus ngurusin, lawyer ngurusin,” kata Presiden, Selasa, (20/4/2021).
Baca juga: 6 Terdakwa Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Dituntut Hukuman Berbeda, Paling Lama Setahun 6 Bulan
Seharusnya, kata Presiden, perdebatan diarahkan kepada kajian ilmiah serta medisnya.
Misalnya, mengenai apakah vaksin tersebut dikembangkan sesuai mekanisme ilmiah atau tidak.
"Semestinya ini masuk ke perdebatan ilmiah, disesuaikan sama mekanisme ilmiah," ujarnya.
Baca juga: Bareskrim Tetapkan Jozeph Paul Zhang Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama
Pada prinsipnya, kata Presiden, pemerintah mendukung segala upaya penelitian yang dilakukan anak bangsa.
Namun, kata Presiden, penelitian tersebut harus sesuai kaidah ilmiah.
Misalnya, seperti Vaksin Merah Putih, yang saat ini sedang dikembangkan secara mandiri.
Baca juga: Ditanya Soal Reshuffle Kabinet, Moeldoko: Setop, yang Tahu Hanya Presiden, Titik!
Vaksin tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19.
"Meskipun, vaksin tersebut mungkin baru 2022 nanti bisa digunakan," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito enggan berkomentar soal tim peneliti vaksin Nusantara tetap melanjutkan proses pengembangan, meski tak sesuai rekomendasi pihaknya.
Baca juga: Kasus Baru Pengurusan Perkara di MA, Nurhadi Diduga Terima Uang dari Bos Lippo Group Eddy Sindoro
"Terkait vaksin Nusantara ya kami tidak bisa menjawab."
"Ya jawaban kami bagaimana hasil penilaian Badan POM terkait fase pertama uji klinik fase 1 vaksin dendritik atau vaksin Nusantara adalah belum bisa dilanjutkan ke uji klinik fase dua."
"Sudah clear ya sampai di situ," tegasnya dalam konferensi pers virtual bersama BPOM secara virtual, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Rizieq Shihab Raih Gelar Phd dari USIM, Kuasa Hukum: Terima Kasih Polri
Terawan Agus Putranto
Jokowi
vaksin Covid-19 Nusantara
Vaksin Nusantara
uji klinis vaksin Covid-19 Nusantara
RSPAD Gatot Soebroto
BPOM
Update Vaksinasi Covid19 Booster Kedua Minggu 29 Januari Mencapai 201.927 |
![]() |
---|
Cakupan Vaksinasi Covid19 di Jakarta, Dosis Ketiga dan Keempat Masih Jauh dari Target |
![]() |
---|
VAKSINASI Covid-19 29 Januari 2023: I: 204.231.770, II: 175.070.617, III: 69.387.273, IV: 1.262.286 |
![]() |
---|
Vaksinasi Booster Kedua di Jakarta Per Jumat 27 Januari Sudah Diikuti 190.606 Orang |
![]() |
---|
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Maruf Amin: Kurangi Beban Subsidi, yang Kuat Bantu yang Lemah |
![]() |
---|