Kabar Artis
Kisruh Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul Bisa Selesai, Pengacara Minta Hotman Paris Tak Ikut Campur
Hotma Sitompul merasa kisruh rumah-tangganya dengan Desiree Tarigan dibuat seperti cerita sinetron.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hotma Sitompul merasa kisruh rumah-tangganya dengan Desiree Tarigan dibuat seperti cerita sinetron.
Lewat pengacaranya, Hotma Sitompul menyebutkan bahwa konflik rumah-tangganya dengan Desiree Tarigan sudah melebar.
Partahi Sihombing dan Muara Karta, pengacara Hotma Sitompul, menyatakan, rumah-tangga kliennya dengan Desiree Tarigan sudah dianggap berlebihan.

Muara Karta menyatakan, Desiree Tarigan terlalu membesarkan masalah perkawinannya.
Padahal Hotma Sitompul yakin bahwa ibu Bams eks SamsonS tersebut tahu cara menyelesaikan masalah perkawinannya.
Hotma Sitompul memilih diam dan enggan menanggapi berbagai tudingan miring yang disampaikan Desiree Tarigan.
Baca juga: Desiree Tarigan Ibu Bams Eks SamsonS Dilaporkan Mantan Pembantu, Polisi Terus Lakukan Pemeriksaan
Baca juga: Desiree Tarigan dan Bams Eks SamsonS Dilaporkan Mantan Pembantu ke Polisi, Ada Masalah Apa Lagi?
Hotma Sitompul tidak mau tersulut emosi menanggapi tuduhan miring tersebut.
"Pak Hotma masih menunggu langkah Desiree," kata Muara Karta di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Senin (19/4/2021).
Pernikahan Hotma Sitompul dan Desiree Tarigan bisa cepat diselesaikan jika ibu Bams eks SamsonS itu tidak lagi memakai jasa hukum Hotman Paris Hutapea.

"Masalahnya gampang selesai, lepaskan saja kuasanya (Hotman Paris Hutapea). Saya yakin, masalah Pak Hotma dan Bu Desiree bisa segera berakhir," ujar Muara Karta.
Polemik rumah tangga Hotma Sitompul dan Desiree Tarigan terjadi ketika muncul dugaan pengusiran.
Desiree Tarigan mengaku diusir Hotma Sitompul tanpa alasan dari rumahnya pada 7 Februari 2021.
Dilaporkan Mantan Pembantu
Ditengah keretakan rumah-tangganya dengan Hotma Sitompul, Desiree Tarigan ibu Bams eks SamsonS terseret kasus lain.
Desiree Tarigan diduga melakukan tindak kekerasan, penyekapan dan merampas kemerdekaan terhadap mantan asisten rumah tangga bernama Irni.