Virus Corona
Guru Besar UI Minta Lonjakan Kasus Covid-19 di India Jadi Peringatan, Jangan Apatis!
Meski Indonesia termasuk negara dengan cakupan vaksinasi besar, tak menjamin kasus Covid-19 tak meningkat.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Lonjakan drastis kasus Covid-19 di India harus menjadi peringatan bagi Indonesia.
Meski Indonesia termasuk negara dengan cakupan vaksinasi besar, tak menjamin kasus Covid-19 tak meningkat.
Hal itu disampaikan Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban seperti dikutip dari akun twitternya, Senin (19/4/2021).
Baca juga: TNI Tegaskan Vaksin Nusantara Bukan Program Mereka, tapi Mendukung Asal Sesuai Kriteria BPOM
Ia mengingatkan, masyarakat harus displin 3M agar menghindari kondisi penyebaran Covid-19 yang mengkhawatirkan seperti di India.
"Lonjakan di India ini harus menjadi peringatan bagi kita."
"Jangan apatis terhadap Covid-19. Tetap memakai masker dan jaga jarak," tulisnya.
Baca juga: Transformasi Bisnis Waskita Karya di Masa Pandemi Dinilai Langkah Jitu
"Ingat, di Jakarta pun sebenarnya kasus positif Covid-19 itu sudah naik cukup signifikan dalam dua pekan terakhir," tambah Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) ini.
Menurutnya, situasi di India kini cukup mengkhawatirkan, lebih dari 200 ribu kasus Covid-19 dalam 10 hari terakhir per harinya.
Rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen dan ventilator. Angka kematian juga meningkat.
Baca juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin: Masih Banyak Lansia Takut dan Sungkan Ikut Vaksinasi Covid-19
"Bagaimana bisa? Memang ada lonjakan besar dalam gelombang kedua Covid-19 di India."
"Para ahli menyatakan bahwa negara ini telah menjadi hotspot virus Corona yang baru."
"Berulang lagi, kota-kota di India telah memberlakukan lockdown," papar Zubairi.
Baca juga: Menkes: Rebutan Vaksin di Dunia Makin Keras, Alhamdulillah Indonesia Punya Empat Sumber
Zubairi melanjutkan, ketika kebijakan penguncian diberlakukan, para pekerja bergaji rendah mudik, mereka berdesak-desakan di stasiun kereta dan terminal bus.
Hal itu mempercepat penyebaran virus. Sementara, kampung halaman mereka kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani Covid-19.
Dalam Seminggu Tiga Kasus Kematian Akibat Covid-19 di DKI Jakarta, Semuanya Punya Komorbid Berat |
![]() |
---|
Dinkes DKI Tetap Pantau Covid-19, Ada Potensi Kenaikan Kasus dan Kematian karena Cuaca |
![]() |
---|
Kasus Omicron Orthrus di Jakarta Bertambah 34 Pasien, 10 Diantaranya Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 265 Orang Sembuh, 215 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Februari 2023: 2 Pasien Meninggal, 195 Sembuh, 212 Orang Positif |
![]() |
---|