Tren Properti
Permintaan Properti Tahun ini Meningkat, Rumah di Bawah Rp 1 Miliar Jadi Rebutan
Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang karena adanya pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 semuanya mulai bangkit seperti properti.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Valentino Verry
“Hasil survei ini menunjukkan feedback yang sama dari temen-temen agen properti yang menilai saat ini lebih mudah berjualan ke end user yakni konsumen yang beli rumah memang utuk dipakai sendiri,” ujar Marine.
Terlepas dari hasil survei tersebut, menurut Marine banyak juga hal positif yang terjadi terhadap kondisi properti di awal tahun 2021 ini yang diharapkan menunjang industri properti Indonesia.
Baca juga: REI Berharap Relaksasi PPN Properti Bisa Diperpanjang Hingga Akhir Tahun 2021
Baca juga: Sambut Baik PPN Properti Ditanggung Pemerintah, REI: Ini Sejarah Baru yang Mesti Dimanfaatkan
Hal positif tersebut diantaranya, indeks harga properti yang saat ini turun dan suplai meningkat tajam, adanya vaksinasi nasional, masifnya pembangunan infrastruktur, serta suku bunga bank yang turun dan banyaknya kebijakan pemerintah yang bisa membantu pemulihan pasar properti.
“Seperti kebijakan PPN nol persen untuk stok properti dan DP nol persen. Jadi, banyak sekali insentif yang dilakukan pemerintah dan juga dari beberapa bank yang sangat memberikan kemudahan property seeker untuk mendapatkan rumah idaman,” ungkap Marine.
Melihat hasil survei Rumah.com yang menunjukkan tren positif terhadap pasar properti tanah Air di awal tahun 2021.
Lantas, seperti apa tren jenis hunian yang diminati banyak konsumen di era pandemi saat ini?
Tema Skandinavian diminati banyak konsumen
CEO AKR Land Thomas Go mengatakan rumah bertema Skandinavian dicari banyak orang saat ini. Menurutnya, tema rumah skandinavian ini memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi selama Pandemi Covid-19 hingga saat ini, rumah dengan tema skandinavian diminati banyak konsumen," kata Thomas dalam kesempatan yang sama.
Thomas juga menjelaskan alasan orang mencari rumah seperti ini karena mengadopsi ruang terbuka yang lebih banyak. Hal ini karena terjadi perubahan kebiasaan, di mana sekarang banyak orang yang beraktivitas di dalam rumah. Bahkan hingga menerapkan pola kerja dari rumah atau work from home (WFH).

“Karena itulah, model rumah dengan ruang terbuka lebih banyak akan diminati. Selain menjaga sirkulasi udara, juga membuat rileks penghuninya,” ungkapnya.
Thomas mencontohkan hunian yang dibangun AKR Land di Manado yakni Grand Kawanua International City (GKIC) dan Kawanua Emerald City (KEC) di Manado. Unit-unit rumah dengan tipe 28 meter persegi dan 40 meter persegi tersebut terserap pasar 100 persen.
Demikian halnya produk-produk serupa di kawasan Jadebotabek. dengan bangunan dua lantai seluas 50-60 meter persegi dan desain skandinavian, pasti dicari konsumen.
Thomas menilai, ke depan, tren rumah skandinavian ini akan terus berlanjut seiring kebutuhan rumah sehat, fleksibel, banyak bukaan, dan sesuai dengan pasar milenial serta profesional muda.
"Terutama untuk situasi saat ini di tengah pandemi Covid-19, rumah-rumah seperti ini banyak dicari terutama yang banyak bukaan mataharinya," ujarnya.