Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan
Masih Periksa Beberapa Transaksi, Kejagung Segera Putuskan Nasib Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Kejaksaan Agung segera mengambil keputusan mengenai penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi di BPJS Ketenagakerjaan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kejaksaan Agung segera mengambil keputusan mengenai penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi di BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejagung Febrie Adriansyah mengatakan, nantinya penyidik akan menentukan ada atau tidaknya unsur pidana di balik kasus tersebut.
Menurut Febrie, penyidik masih memeriksa beberapa portofolio transaksi pengelolaan keuangan dan dana investasi di BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Rizieq Shihab Raih Gelar Phd dari USIM, Kuasa Hukum: Terima Kasih Polri
"Ada memastikan, tinggal beberapa transaksi lagi."
"Tinggal memastikan ada beberapa transaksi lagi yang diminta diperdalam," kata Febrie di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (15/4/2021) malam.
Ada pun transaksi yang diperiksa mengenai apakah kerugian negara yang dialami BPJS Ketenagakerjaan merupakan dugaan korupsi atau justru unrealized loss.
Baca juga: Tonjolkan Politik Identitas, PAN Ogah Ikut Wacana Poros Islam di Pemilu 2024
"Kalau (petunjuk) itu selesai maka akan ada keputusan," jelasnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengaku kesulitan memformulasikan dugaan perkara korupsi di balik pengelolaan keuangan dan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan.
Hal itu yang membuat penyidik belum menetapkan satupun tersangka.
Hal itu disampaikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Baca juga: Ogah Bacakan Eksepsi, Rizieq Shihab: Saya Tidak Mau Pertaruhkan Nasib pada Sinyal
Awalnya, ia menceritakan penyidik berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Sebab, penyidik belum bisa membuat konstruksi hukum yang mengarah adanya tindak pidana korupsi di balik kasus tersebut sejak Januari 2021, tiga bulan setelah kasus itu dinaikkan menjadi penyidikan.
"Alat bukti sudah banyak, penggeledahan juga sudah dilakukan, bukti elektronik sudah diambil."
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 23 Maret 2021: 5.732.210 Disuntik Pertama, 2.312.601 Dosis Kedua
"Dan kita ingin memastikan bahwa penyidik dapat memberi usulan yang pasti.''
korupsi di BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan
Kejaksaan Agung
Febrie Adriansyah
unrealized loss
Belum Ada Tersangka, Kejagung Akui Sulit Bangun Konstruksi Hukum Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Kejaksaan Agung Duga Ada Oknum Sengaja Rugikan BPJS Ketenagakerjaan Rp 20 Triliun dalam 3 Tahun |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Rugi Rp 20 Triliun dalam Waktu 3 Tahun, Kejagung Tak Percaya Itu Risiko Bisnis |
![]() |
---|
Kirim Surat, Presiden KSPI Said Iqbal Minta Jokowi Pantau Kasus Korupsi BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
KSPI Tak Terima Alasan Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan karena Risiko Bisnis, Minta DPR Bentuk Pansus |
![]() |
---|