RESMI! Tol Jakarta - Cikampek II Ganti Nama Menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed
Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan adalah Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nama Jalan Layang untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) resmi diubah menjadi nama Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan adalah Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA).
Peresmian penamaan jalan layang terpanjang di Indonesia ini dilakukan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (12/4/2021) di lokasi akses masuk Jalan Layang Tol Arah Cikampek Km 10 A Jakarta – Cikampek.
Baca juga: Viral Video Pria Berseragam Dishub Kota Bekasi hendak Tilang Pengendara Pick-Up, Sopir Melawan
Baca juga: Bawa Anak Istri, Pemotor di Bekasi Nekat Curi HP di Dashboard Motor
Baca juga: WADUH Barang Bukti 11 Kg Sabu di Surabaya Hilang, IPW Minta Mabes Polri Turun Tangan
Peresmian perubahan nama jalan layang tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk indonesia Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam sambutannya mengatakan, latar belakang pemberian nama Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed adalah penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
Di bidang ekonomi UEA merupakan salah satu negera dengan investasi terbesar di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur.
Sebelumnya nama Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan sebagai nama salah satu jalan tol strategis di negara penghasil minyak tersebut.
"Perlu kami sampaikan juga sebelumnya nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan. Ini juga merupakan sebuah penghormatan pada bangsa Indonesia yang diberikan oleh pemerintah UEA khususnya Sheikh Mohamed Bin Zayed. Jadi, itulah latar belakang dari perubahan nama ini," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian dalam laporannya mengatakan, perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu.
Di mana keputusan tersebut menetapkan nama jalan tol Jakarta Cikampek II Elevated menjadi jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed.
"Dengan diresmikannya nama jalan ini semoga dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan diplomatika antara Indonesia dan UEA," jelasnya.
Menurut Hedy, jalan tol Jakarta Cikampek II elevated ini memiliki panjang 36,4 kilometer, di mana konstruksinya dikerjakan sejak awal 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019 lalu.
"Dengan kepadatan lalu lintas sebesar 200 ribu kendaraan per hari, jalur ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia dan berada di kawasan industri dan permukiman yang berkembang pesat di timur Jakarta," ungkapnya.
Sementara, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldaheri menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia.
Kerja sama antara Indonesia dan UEA mulai menuju perubahan dari kerja sama konvensional di bidang minyak, gas, dan pelabuhan menuju kerja sama di bidang baru seperti pendidikan, kesehatan, investasi, agrikultur, ritel, dan sebagainya.
"Kami sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan ini, kami mengapresiasi Indonesia dan juga hubungan dua negara secara positif," terangnya.
Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia yang membentang panjang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat.
Serta melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau Simpang Susun pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting.
Sehingga pada konstruksinya telah dilakukan penyesuaian berupa peninggian elevasi struktur elevated dengan tetap memperhatikan kualitas pemenuhan ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku.
Jalan Tol Japek II Elevated yang telah beroperasi tersebut telah menjadi salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut.
Ruas tol Japek II Elevated merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.
Baca juga: Pinkan Mambo Jual Perabotan Rumahnya, Tong Sampah, Cobek, hingga Pengki di IG, Netizen Prihatin
Baca juga: Putus Asa Dihukum Jalan Bugil oleh Sang Istri karena Ketahuan Selingkuh,Pria Ini Minta Ditembak Mati
Baca juga: 4 Teroris Jakarta Mengaku sebagai Simpatisan FPI, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Habib Rizieq
Adapun tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.
Pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi).
Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp16,2 triliun.
Profil Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ)
Siapa Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan yang namanya diabadikan menjadi nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek?
Seperti diketahui Sekretariat Presiden Joko Widodo meminta agar nama Putra Mahkota Abdu Dhabi itu dijadikan nama jalan tol layang Japek yang merupakan jalan tol layang pertama di Indonesia.
Siapa Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan?
Berikut profil Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan yang diambil Wartakotalive.com dari website resmi salah satu orang terkaya di negara Timur Tengah ini.
Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan adalah Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.
Dia adalah putra almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, 'Bapak Bangsa' dan Presiden pertama UEA , dan saudara laki-laki Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA.

Baca juga: Live Streaming El Clasico #Persib vs #Persebaya, Persib Diharapkan Tiru Kemenangan Real Madrid
Dia lahir 11 Maret 1961 di Abu Dhabi.
Kekayaan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mencapai 1,4 triliun dolar AS atau setara Rp 20.460 Triliun (Rp 20.460.860.000.000.000,00).
Bandingkan dengan belanja APBD 2021 Indonesia yang hanya Rp 2.750 triliun atau sepersepuluh kekayaan Sheikh Mohamed bin Zayed.
Wikipedia menulis, tahun 2020 Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian karena berperan dalam Perjanjian damai UEA-Israel.
Pada Januari 2014 Khalifa, emir Abu Dhabi, menderita stroke namun dalam kondisi stabil. Sejak saat itu, dia mengambil profil yang lebih rendah dalam urusan negara, tetapi tetap mempertahankan kekuasaan kepresidenan.
Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan sekarang menjalankan urusan publik negara. Dia kadang-kadang dianggap sebagai penguasa de facto UEA .
Pada tahun 2019, New York Times menobatkannya sebagai penguasa Arab terkuat dan salah satu orang terkuat di Bumi.
Ia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh 2019 oleh majalah TIME.
Sheikh Mohamed menikah dengan Yang Mulia Sheikha Salama binti Hamdan Al Nahyan dan memiliki 9 anak yang terdiri atas empat putra dan lima putri:
9 Anak Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan
Kesembilan anak Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan adalah sebagai berikut:
- Sheikha Mariam binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Shamsa binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Hamdan bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Fatima binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Shamma binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Zayed bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Hassa binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
Pendidikan dan Karier Militer Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan
Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dididik di sekolah-sekolah di Al Ain dan Abu Dhabi sampai usia 18 tahun.
Pada 1979, dia bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst yang bergengsi, tempat dia berlatih baju besi, menerbangkan helikopter, terbang taktis, dan pasukan terjun payung.
Setelah lulus pada bulan April 1979, ia kembali ke UEA untuk bergabung dengan Kursus Pelatihan Perwira di Sharjah, Emirat lain di UEA.
Dia telah memegang sejumlah peran di militer UEA, mulai dari Perwira di Pengawal Amiri (pasukan keamanan elit UEA) dan Pilot di Angkatan Udara UEA, hingga perannya saat ini sebagai Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.
Dipandu arahan almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dan Presiden HH Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, HH Sheikh Mohamed bin Zayed membantu mengembangkan Angkatan Bersenjata UEA.
Pengembangan militer UEA terutama dalam hal perencanaan strategis, pelatihan, struktur organisasi dan meningkatkan kemampuan pertahanan.
Bimbingan dan kepemimpinan langsung Sheikh Mohamed, memimpin Angkatan Bersenjata UEA menjadi institusi terkemuka yang dikagumi secara luas oleh banyak organisasi militer internasional.
Sheikh Mohamed juga memegang sejumlah peran politik dan ekonomi di tingkat Emirat dan tingkat Federal yang lebih luas di UEA.
Di antara banyak minatnya, Yang Mulia dikenal karena komitmennya yang teguh untuk meningkatkan standar pendidikan di Emirat Abu Dhabi sesuai standar internasional.
Sejak Sheikh Mohamed menjadi Ketua Dewan Pendidikan Abu Dhabi, dia telah menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan dan wadah pemikir kelas dunia.
Komentar Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo telah menunjuk MBZ sebagai Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur.
Karena alasan itulah, Sekretariat Presiden Jokowi meminta PT Jasa Marga --pengelola jalan tol-- untuk menjadikan nama MBZ sebagai nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang memiliki panjang 36,4 km ini.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur memberikan konfirmasi, penamaan jalan tol layang ini merupakan permintaan resmi dari Sekretariat Presiden Republik Indonesia.
"Iya ini permintaan Setpres," ujar Subakti kepada Kompas.com, Sabtu (10/04/2021).
Presiden Jokowi akan meresmikan nama Jalan Tol Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) ini pada hari Senin (12/4/2021) besok.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memberi kepercayaan kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed (MBZ) untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.
Posisi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru juga diisi oleh dua nama lain, yaitu Masayoshi Son dan Tony Blair.
Seperti diberitakan Kompas.com, dewan pengarah akan berperan dalam memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo menyatakan, para tokoh internasional yang menjadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru tak akan mendapat gaji dari pemerintah RI.
Jokowi mengaku Indonesia tak akan kuat jika harus menggaji tokoh-tokoh kaya raya itu.
Dia menyebutkan, kekayaan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) itu mencapai 1,4 triliun dollar AS.
"Enggak kuat menggaji beliau, 1,4 triliun dollar AS bayangin saja," kata Jokowi 18 Januari 2020.