Piala Menpora 2021
Persija Jakarta Usung Misi Balas Dendam kepada PSM Makassar di Babak Semifinal Piala Menpora 2021
Persija Jakarta mengusung misi balas dendam saat bertemu PSM Makassar di babak semifinal Piala Menpora 2021, Kamis (15/4/2021).
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, MALANG - Persija Jakarta melaju ke babak semifinal Piala Menpora 2021 usai mengalahkan Barito Putera dengan skor 1-0 di babak perempat final yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021), pukul 18.15 WIB.
Gol kemenangan Persija diciptakan oleh Marko Simic pada menit ke-61 setelah sebelumnya mendapatkan umpan mendatar dari Riko Simanjuntak.
Di babak semifinal Piala Menpora 2021, Persija bakal menghadapi PSM Makassar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (15/4/2021).
Persija lolos ke semifinal usai mengalahkan Barito Putera dengan skor 1-0.
Sementara, PSM Makassar melaju ke semifinal setelah menang adu penalti atas PSIS Semarang.
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, mengatakan bahwa dirinya bakal menyiapkan klubnya sangat matang jelang tampil di semifinal nanti.
Sudirman bertekad Persija harus bisa membalaskan kekalahannya dari PSM saat bersua pada pertandingan perdana fase Grup B lalu.
Kala itu, skuad Macan Kemayoran takluk dengan skor 2-0.
Baca juga: Pelatih Persija Jakarta Ingin Lampiaskan Dendam saat Bertemu PSM di Babak Semifinal Piala Menpora
Baca juga: Mental Pemain Jadi Penyebab Barito Putra Takluk dari Persija Jakarta
Baca juga: Sudirman Pelatih Persija Jakarta, Kita Akan Balas Kekalahan dari PSM Makassar di Laga Semifinal
"Persiapan tim pasti akan berlatih lebih keras lagi, karena kami sudah pernah ketemu dan waktu itu kami kalah,” kata Sudirman.
“Intinya, kami akan balas kekalahan itu di semifinal. Pemain juga tahu bagaimana hadapi PSM. Kami punya pemain lain dan mudah-mudahan saat lawan PSM bisa pulih,” ujar Sudirman.
Sudirman menegaskan bahwa di laga nanti dirinya tak hanya fokus kepada Patrich Wanggai saja.
Seperti diketahui, Patrich Wanggai jadi momok yang menakutkan di laga perdana di mana pemain asal Papua itu sukses mencetak satu gol ke gawang Persija.
"Kami waspada dengan semua pemain karena PSM bukan Cuma Patrich Wanggai, semua pemain PSM punya kelebihan, intinya kami coba meredam dan membalas kekalahan kami dia awal pertandingan,” tegasnya.
Skema Dadakan
Sebelum laga Persija kontra Barito digelar, terjadi gempa di Malang, Jawa Timur.
Sudirman mengatakan bahwa bencana gempa bumi yang melanda Malang beberapa jam sebelum pertandingan dimulai membuat satu pemain pilarnya absen.
Maman Abdurrahman yang seharusnya diduetkan dengan Rohit Chand di posisi bek tengah, harus menepi lantaran mengalami sakit pada bagian engkel saat dirinya menuruni anak tangga.
"Gempa membuat saya harus mengubah komposisi pemain belakang. Saat gempa, Maman turun tangga sambil berlari. Itu membuat engkelnya sakit. Walhasi, dia tidak bisa main lawan Barito," kata Sudirman.
Selain itu, Sudirman tidak bisa memainkan bek muda asal Brasil, Yann Motta, akibat masih ada masalah dengan lututnya pasca laga kontra Bhayangkara Solo FC lalu.
Akhirnya, Sudirman pun menurunkan Tony Sucipto untuk menggantikan peran Maman Abdurrahman berduet dengan Rohit Chand.
"Akhirnya, saya masukan Tony Sucipto di posisi itu. Kalau kondisi Yann Motta belum maksimal, latihan terakhir di masih merasa sakit di lututnya. Tony Sucipto dipilih, karena saya yakin dia bisa meredam kecepatan pemain Barito,” ujar Sudirman.
Strategi Kemenangan
Sudirman menuturkan bahwa dia dan timnya senang bisa melaju ke babak semifinal Piala Menpora 2021.
"Alhamdulillah, kami menang di delapan besar. Pertandingan ini tidak mudah. Kami berjuang dari awal sampai akhir,” kata Sudirman.
“Barito juga main bagus dan punya pemain cepat. Tetapi, Alhamdulillah pemain saya bisa meredam kecepatan pemain mereka,” ujar Sudirman.
Sudirman juga membeberkan alasan dirinya menurunkan Riko Simanjuntak pada babak kedua.
Menurutnya, hal itu merupakan skema yang sudah terencana agar Riko yang masih segar pada babak kedua bisa membuat pemain belakang Barito kewalahan.
Benar saja, saat Riko masuk permainan Macan Kemayoran jadi lebih hidup dari sisi sayap hingga akhirnya gol kemenangan pun lahir lewat upaya pemain asal Pematang Siantar tersebut.
"Kalau dibilang kami tidak main bagus di babak pertama, tidak juga karena kami punya banyak peluang,” ujar Sudirman.
"Riko jadi pemain kunci kami. Dia akan lebih bagus main di babak kedua, sedangkan Nico adalah pemain muda punya stamina bagus. Jadi, kami mainkan duluan dan buat pemain Barito kewalahan. Kemudian, Riko masuk babak kedua dengan kondisi yang masih fresh,” terang Sudirman
Alihkan Fokus ke Liga 1
Sementara itu, Pelatih Barito Putra, Djadjang Nurdjaman, mengatakan kurang kepercayaan diri para pemain, khususnya pemain muda jadi salah satu faktor timnya kalah dari Persija Jakarta.
Menurut Djadjang, banyak peluang yang terjadi di depan gawang Persija tapi belum bisa dikonversikan menjadi gol.
"Pemain kami adalah pemain muda hasil binaan akademi Barito. Secara kepercayaan diri, belum maksimal. Banyak peluang, tetapi belum tenang sehingga tidak berbuah hasil kemenangan,” kata Djadjang.
Meski demikian, Djanur tetap memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang terus bekerja keras hingga pertandingan berakhir.
Pelatih yang akrab dipanggil Djanur itu menerima dengan lapang dada kekalahan 0-1 dari Persija.
Baca juga: Djadjang Nurdjaman Pelatih Barito Putera Ucapkan Selamat Untuk Persija Meski Timnya Kalah Tipis
Baca juga: Punya Pengalaman Kalahkan Persija, Djadjang Nurdjaman Optimistis Barito Putera Bisa Raih Kemenangan
Baca juga: Diisi Pemain Muda, Djadjang Nurdjaman Perkirakan Duel Barito vs PSIS Semarang Bakal Berjalan Menarik
"Saya ucapkan selamat kepada Persija yang memenangkan pertandingan ini dan lolos ke semifinal,” kata Djanur.
Djanur berujar bahwa dalam pertandingan kontra Persija, Rizky Pora dan kawan-kawan sudah tampil bagus dan bekerja keras.
Hanya saja cedera dua pemain pilarnya pada awal babak pertama, yaitu Bagas Kaffa dan Bissa Donald membuat skema pertandingan yang telah ia rencanakan sebelumnya berubah.
"Kami sudah berusaha bekerja keras untuk bisa mengimbangi mereka. Tetapi satu kesalahan pemain belakang kami, sehingga Riko (Simanjuntak) bisa masuk dan berkontribusi besar terciptanya gol Persija," ujar Djanur.
"Sangat disayangkan pergantian dua pemain di awal sangat merugikan, sehingga merusak rencana tim di menit berikutnya. Apalagi Bagas kena benturan cukup keras, kami belum tahu kondisinya seperti apa,” jelas eks pelatih Persib tersebut.
Setelah tersingkir di perempat final, Djanur akan mengalihkan fokus anak asuhnya untuk tampil di Liga 1 2021.
Persiapan beberapa bulan sebelum tampil di Liga 1 bahkan akan dimanfaatkan untuk melihat kualitas pemain.
“Untuk selanjutnya kami akan persiapan (Liga 1). Kami akan melihat kekurangan sana sini untuk kami berbenah dan sangat memungkinkan nanti kami menambah pemain, terutama pemain asing,” pungkasnya.