Tak Tahan Kesepian, Pria di Nambo Nekat Bakar Mantan Istrinya Hingga Tewas Lalu Berusaha Bunuh Diri
Kejadian tragis menggemparkan Nambo, Bogor. Seorang pria nekat membakar mantan istrinya hingga tewas karena mengaku tak tahan menghadapi kesepian.
Penulis: Hironimus Rama |
lihat foto
WARTAKOTALIVE.COM, KLAPANUNGGAL - Seorang pria di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, tega membakar mantan istrinya hingga tewas.
Kapolsek Klapanunggal AKP M. Fadli Amri mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 pagi pada Selasa (6/4/2021) lalu.
“Kejadian bermula saat pelaku berinisial Jasmono (62) mendatangi rumah mantan istrinya Lulu Ilmanun (62). Kedatangan Jasmono diketahui oleh Elis yang merupakan kakak Lulu,” kata Fadli, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Bambang Pamungkas Digugat Mantan Istri Sirinya Karena Cerai dan Tidak Menafkahi Calon Anak Keduanya
Tidak lama kemudian, lanjut Fadli, Elis terkejut mengetahui adiknya Lulu Ilmanun sudah dalam posisi terbakar.
“Elis pun langsung mencari pertolongan, kemudian datang Feli (34) membawa APAR sehingga api dapat dipadamkan,” jelasnya.
Keluarga langsung membawa korban Lulu Ilmanun ke klinik Graha Medika Cileungsi.
Baca juga: Tak Ada Suara Alarm Kebakaran, Ini Kata Pengelola Apartemen Tamansari Sudirman
“Dari hasil pemeriksaan di rumah sakit, Lulu mengalami luka bakar mencapai kurang lebih 40%,” ungkap Fadli.
“Sayang luka bakarnya cukup parah sehingga nyawanya tak tertolong,” tambahnya.
Sementara itu, usai membakar mantan istrinya, pelaku mencoba malakukan bunuh diri dengan cara membakar dirinya sendiri.
“Pelaku mengalami luka bakar kurang lebih mencapai 30%, dan sampai saat ini masih dalam perawatam di RSUD Cileungsi,” tutur Fadli.
Hingga saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Klapanunggal.
Penyelidikan anggota Polsek Klapanunggal menyimpulkan Jasmono melakukan percobaan bunuh diri.
Surat wasiat pelaku didapatkan polisi di tas jinjing pelaku bersama hp dan dompet.
"Polisi mendapatkan secarik kerta tulisan tangan pelaku berisi ingin mati bersama, tidak dapat hidup sendiri dan tidak dapat berpisah dengan korban,” tutur Fadli.
