Koperasi

Sektor UMKM Lesu, Asep Mulyana Minta Koperasi Jadi Garda Terdepan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Bogor

Pandemi virus corona berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan, termasuk sosial dan ekonomi masyarakat.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Hironimus Rama
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bogor Asep Mulyana, mengatakan koperasi harus menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi di era pandemi virus corona. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan, termasuk sosial dan ekonomi masyarakat.

Wabah ini juga berimbas pada menurunnya kinerja perusahaan besar sampai dengan usaha mikro. 

“Di tengah situasi yang tidak menentu ini, koperasi harus menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi karena mampu secara langsung menjangkau UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bogor, Asep Mulyana di Cibinong, Rabu (7/4/2021).

Menurut Asep, kedudukan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi rakyat. 

Baca juga: Ade Yasin Dukung Koperasi Agar Ruang Gerak Rentenir Makin Sempit

“Disinilah peran koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi sangat dibutuhkan untuk kembali menggairahkan perekonomian rakyat,” paparnya. 

Saat ini, lanjut Asep, terdapat 25.517 pelaku UMKM yang terdata di Kabupaten Bogor. Sementara akses pembiayaan di beberapa lembaga keuangan sedang diperketat. 

“Sektor perbankan saat ini sangat hati-hati dalam menyalurkan bantuan kredit, terutama untuk pelaku UMKM karena kekhawatiran resiko kredit macet,” ujarnya.

Asep menambahkan koperasi dapat berperan sebagai penyelamat karena fungsinya berbeda dengan perbankan.

“Di koperasi tidak perlu ada jaminan, selama dia aktif menjadi anggota koperasi, penyaluran pinjaman atau kredit lebih dimudahkan, sehingga usaha mikro dan kecil bisa terus jalan. Inilah kelebihan dari koperasi,” ungkapnya.

Baca juga: Abdul Ghoni: Fokus Kembangkan Koperasi di Jabodetabek

Asep menjelaskan, usaha mikro dan koperasi harus bisa disinergikan, karena jika usaha mikro bergabung dengan koperasi mereka akan memiliki daya tawar dan lebih mudah dalam mengakses modal dan kemitraan.

Tak hanya itu, koperasi juga harus melek digital mengikuti perkembangan teknologi informasi.

“Mengingat di masa pandemi, interaksi fisik sangat dibatasi mengakibatkan para pelaku usaha yang inovatif dan memanfaatkan teknologi digital menjadi jauh lebih berkembang dan berpotensi mengakses pasar yang lebih baik dibandingkan dengan usaha yang masih konvensional,” pungkas Asep.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved