Fokus Ujian Sekolah, Siswa Kelas IX SMPN 2 Bekasi Besok Tak Ikut Belajar Tatap Muka
Kepala SMPN 2 Bekasi, Rudy Winarso menjelaskan siswa kelas IX untuk sementara waktu tak akan mengikuti PTM.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI TIMUR - Pembelajaran tatap muka (PTM) berbasis adaptasi tatanan hidup baru satuan pendidikan (ATHB-SP), telah berjalan selama dua pekan sejak Senin (22/3/2021) lalu.
Berdasarkan kalender pendidikan, Senin (5/4/2021) esok, merupakan jadwal siswa kelas IX untuk melakukan ujian sekolah (US).
Oleh sebab itu, Kepala SMPN 2 Bekasi, Rudy Winarso menjelaskan siswa kelas IX untuk sementara waktu tak akan mengikuti PTM.
Baca juga: Pesan Mendalam Eti yang Suaminya Meninggal Dunia Setelah Divaksin Covid-19
Baca juga: Rp300 Ribu Sekali Main, Ini Pengakuan Janda Muda Awal Mula Terjerumus Prostitusi di Tangerang
Baca juga: Menabrak dan tidak Menolong Korban,Pengendara Fortuner yang Acungkan Pistol Terancam 3 Tahun Penjara
"Karena sedang fokus US, kelas IX tidak akan belajar di sekolah. Mereka diharuskan ujian secara online di rumahnya," kata Rudy saat dikonfirmasi, Minggu (4/4/2021).
PTM pekan depan hanya akan dilakukan oleh siswa kelas VII dan VIII secara bergiliran sebanyak 3 rombongan belajar (rombel).
"Jadi besok hanya kelas VII atau VIII saja yang PTM. Untuk kelas IX semuanya di rumah untuk kegiatan US," tuturnya.
Pada evaluasi yang berlangsung pada Jumat (2/4/2021) lalu, SMPN 2 yang terletak di RT 08/08 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, masih berada di zona hijau.
Karena itu, PTM ATHB-SP di sekolah tersebut masih terus bisa dilanjutkan dengan jumlah rombel yang sama seperti pekan lalu.
"Alhamdulillah kami masih zona hijau, jadi masih diperbolehkan untuk gelar PTM. Tapi jumlah rombelnya masih belum bisa bertambah, hanya 3 rombel dengan jumlah murid 14-16 orang," ucap Rudy.
Potensi jadi Carrier
Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya mengingatkan pemerintah, ada sekitar 1,7 juta penduduk Ibu Kota berusia sekolah yang berpotensi menjadi carrier (penular) Covid-19.
Angka sebanyak itu merupakan 16,5 persen dari tingkat populasi di Jakarta mencapai 10.560.000 jiwa.
“Mereka berpotensi tinggi menjadi carrier Covid-19 selama PTM (pembelajaran tatap muka) karena belum ada vaksin bagi mereka, dan mereka terlibat dalam kegiatan di dalam serta di luar ruang selama PTM tersebut,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya, Teguh P Nugroho, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Orangtua Baru Sadar Zakiah Aini Terpapar Paham Radikalisme Setelah Mengecek Akun Instagram-nya
Baca juga: Mulai 1 April 2021 di 4 Bandara Ini Mulai Bisa Menggunakan Genose C19 untuk Syarat Penumpang Pesawat
Baca juga: Cerita Rakim, Kasudin Bina Marga Jakpus yang Dipuji Setinggi Langit Saat Pamit Pensiun dengan Anies
Hal itu dikatakan Teguh untuk menanggapi adanya rencana PTM pada Juli 2021 yang disepakati empat menteri melalui surat keputusan bersama (SKB).
Keempat menteri itu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menteri Agama RI, Menteri Kesehatan RI, dan Menteri Dalam Negeri RI.
Baca juga: Belajar Tatap Muka Terbatas Jadi Prioritas Utama, Karena Itu Vaksinasi Guru Dikebut
Baca juga: Tak Perlu Tunggu Sampai Juli, Sekolah Sudah Boleh Gelar Belajar Tatap Muka Terbatas