Polisi Buru Pengemudi Fortuner Acungkan Pistol dan Tabrak Wanita di Duren Sawit
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogomemastikan akan segera mengetahui siapa pelaku atau pengendara dari mobil Fortuner tersebut.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Mohamad Yusuf
Kadiv Humas Polri : Oknum Penembak Akan Ditindak Tegas
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, membenarkan perihal kejadian penembakan yang dilakukan oknum polisi Polres Padang Panjang, Polda Sumbar, di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Iya betul," ucap Irjen Argo saat dikonfirmasi langsung tribunpekanbaru.com, Sabtu (13/3/2021) sore.
Menurut Irjen Argo, oknum berinisial AP (24) dengan pangkat Bripda itu, akan ditindak tegas atas perbuatan yang telah dilakukannya.
"Nanti dilakukan sidang kode etik. Kalau hasil sidang anggota tersebut tidak layak jadi polisi, bisa di-PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat, red)," tegasnya.
Baca juga: Pangeran Uni Emirat Arab Beri Hadiah Jokowi Masjid Mewah Seluas 3 Hektar di Solo, Ini 4 Faktanya
Baca juga: WOW Proyek RSUD Malingping Senilai Rp2,5 Miliar lewat Penunjukan Langsung, Ini Kata Gubernur Banten
Baca juga: WADUH, Pemuda di Cakung Curi Beha dan Celana Dalam Ibu Muda Tetangganya, Ternyata Dipakai untuk Ini
Kronologi Penembakan
Sebagaimana diketahui, peristiwa penembakan yang dilakukan oknum polisi Polres Padang Panjang, Polda Riau berinisial AP (24) berpangkat Bripda, terhadap wanita berinisial RO (31), disebut-sebut berawal dari aplikasi MiChat.
Peristiwa terjadi di depan pintu masuk tempat hiburan Grand Dragon, Hotel Hollywood, Jalan Kuantan Raya, Kota Pekanbaru.
Informasi yang didapat Tribun, awlanya pada Sabtu (13/3/2021) sekira pukul 03.00 WIB, oknum polisi itu melakukan memesan wanita melalui aplikasi MiChat.
Lalu datang 2 orang perempuan yang berinisial DO dan RO ke tempat AP.
Namun ketika itu, DO dan RO hendak pergi lagi, dengan alasan untuk membeli kondom.
Akan tetapi Bripda AP yang merasa ditipu, selanjutnya mengejar ke bawah.
Pada pukul 03.15 WIB, Bripda AP melihat DO di pintu keluar basement.
Kemudian Bripda AP mengajak DO pergi bersama membeli kondom dengannya.
Akan tetapi DO lari menuju 1 unit mobil Suzuki SX4 X-Over.
Melihat hal tersebu, Bripda AP mengejar DO sambil mengeluarkan senjata api (senpi) miliknya.
Bripda AP lalu menembak ke arah atas, sembari berlari mengejar mobil yang ditumpangi oleh RO dan melakukan tembakan kedua ke arah ban mobil.
Tembakan ketiga, Bripda AP menembak ke arah kaca belakang mobil, sehingga peluru menembus kaca belakang mobil dan mengenai pelipis sebelah kanan korban.
Mobil yang ditumpangi RO lantas berhenti.
Atas kejadian itu, RO dibawa ke rumah sakit. Saat itu ia masih dalam keadaan sadar.
Terkait kronologi ini, sampai saat ini belum terkonfirmasi kebenarannya.
Tribun masih berupaya mengonfirmasi kepada pihak kepolisian.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi di tempat hiburan Grand Dragon, Hotel Hollywood, Jalan Kuantan Raya, Kota Pekanbaru, Sabtu (13/3/2021) sekira pukul 03.20 WIB dini hari.
Pelaku penembakan disebut-sebut merupakan oknum anggota Polres Padang Panjang, Polda Sumbar.
Pelaku berinisial AP (24), berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda).
Korbannya adalah wanita berinisial RO (31).
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti terkait apa peristiwa penembakan ini.
Kabid Propam Polda Riau, Kombes Gatot Sujono saat dikonfirmasi Tribun tak menampik perihal adanya peristiwa tersebut.
"Yang tangani Polresta Pekanbaru," kata Gatot, Sabtu siang.
"Kalau itu menyangkut pidana yang tangani Satuan Wilayah, dan itu anggota Polda Sumbar," sambung dia lagi.
Penembakan Oknum Polisi di Cengkareng kepada TNI
Olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang dilakukan Tim Inafis Polda Metro Jaya di Kafe RM, Cengkareng, Jakarta Barat.
Di lokasi penembakan itu, polisi amankan sejumlah botol minuman keras.
Dengan menggunakan mobil dinas berwarna oranye, Tim Inafis Polda Metro Jaya tiba di lokasi Kamis (25/2/2021) pukul 13.40 WIB.
Dua petugas Inafis langsung menghampiri kafe yang terletak di Jalan Lingkar Luar Barat itu.
Saat memasuki garis kuning, sejumlah aparat polisi dan TNI yang masih berjaga sempat menghampiri tim inafis.
Mereka ditanyai keperluan untuk masuk ke kafe yang sudah diberi garis polisi itu. Setelah 15 menit kemudian mereka diizinkan masuk dengan membuka gembok pagar tralis kafe.
Baca juga: Ini lho Kantor Sandiaga Uno di Bali, Buktikan Program Work From Destination Bisa Berjalan
"Kami disini mau olah TKP kedua. Jadi harap awak media jangan lewati garis kuning ya," ujar seorang tim inafis yang tidak menyebutkan namanya di lokasi kejadian.
Sekira satu jam, sejumlah delapan Tim Inafis melakukan olah TKP.
Mereka keluar dengan dua kardus yang berisi botol minuman keras yang ditaruh di dalam plastik hitam.
Mereka juga memeriksa sebuah motor merah merek Honda Vario dan N-Max berwarna hitam.
Baca juga: Jadi Lokasi Penembakan, Kafe di Cengkareng Selalu Dangdutan Meski PSBB
Seorang tim inafis menyebut akan membawa motor itu ke Mapolsek Kalideres.
Sampai saat ini belum diketahui kedua motor itu milik siapa. Namun diduga satu motor itu milik salah satu korban.
Tim inafis meninggalkan lokasi kejadian pukul 14.22 WIB tanpa memberi keterangan sedikit pun kepada pewarta.
Diketahui sebelumnya tiga orang tewas tertembak di sebuah kafe di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (25/2/2021) dini hari.
Ketiganya tewas ditembak oknum aparat kepolisian dari Polsek Kalideres. Tersangka berinisial Bripka CS itu kini sudah diamankan di Polda Metro Jaya.
Ibu Kota Tak Aman
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan aksi brutal yang diduga dilakukan polisi koboi di Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (25/2/2021) menunjukkan Jakarta semakin tidak aman.
Dalam aksi brutal itu tiga orang tewas ditembak dan satu luka.
"Kami mendesak, oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan Kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya," kata Neta kepada Warta Kota, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Pelayanan Asuransi ABDA Buruk, Tiga Tahun Ajukan Klaim Kerusakan, Kendaraan Tidak Kunjung Diperbaiki
Menurut Neta, ada dua alasan kenapa Kapolres Jakarta Barat harus dicopot.
"Pertama, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah dia membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00, padahal saat ini tengah pandemi Covid 19," ujar Neta.
"Kedua, Kapolres kurang memperhatikan perilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya," tambahnya.
Aksi penembakan yang diduga dilakukan anggota Polisi yang mengakibatkan 3 orang tewas dan 1 luka itu terjadi Kamis, 25 Februari 2021, sekira pukul 04.30 WIB, di RM Kafe RT.12/04 Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Baca juga: Langgar Hak Konsumen, YLKI Minta Otoritas Jasa Keuangan Tegur Buruknya Kinerja Asuransi ABDA
"Pelaku diduga berinisial CS anggota Polsek Kalideres Jakarta Barat," katanya.
Sedangkan ketiga korban tewas adalah, SINURAT (Anggota TNI AD /Keamanan RM kafe), FERI SAUT SIMANJUNTAK (Bar Boy), dan MANIK (Kasir RM Kafe). Yang luka HUTAPEA (Manager RM kafe).
Dalam peristiwa penembakan itu ada tiga saksi. RUSTAM EFFENDI (Bartender RM kafe), SAMSUL BAHRI (Keamanan RM kafe), dan YAKUB MALIK (Keamanan RM kafe).
Aksi brutal ini berawal, saat pelaku datang sekira jam 02.00 WIB bersama temannya yang bernama PEGI dan langsung memesan minuman.
Baca juga: Jadi Sorotan YLKI dan OJK, Asuransi ABDA Mendadak Kirim SPK Perbaikan Kendaraan
Karena kafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri lalu pelaku ditagih bill pembayaran minuman sebesar Rp.3.335.000.
Namun korban tidak mau membayar. Selanjutnya korban SINURAT selaku keamanan menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian.
Kemudian pelaku keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan di jemput temannya dengan menggunakan mobil. Namun saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Kalideres Jakarta Barat.
"Aksi brutal polisi koboi ini sangat memprihatinkan. Sebab kasus tembak mati enam laskar FPI di Km 50 tol Cikampek saja belum beres, kini Polda Metro Jaya masih harus menghadapi kasus tembak mati tiga orang di Cengkareng," ujarnya.
Parahnya lagi kata Neta korban yang ditembak oknum polisi itu adalah anggota TNI.
"Untuk itu Polda Metro Jaya perlu bertindak cepat dan segera copot Kapolres Jakarta Barat yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut," katanya.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/JHS/BUM)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Kapolda Riau Sebut Oknum Polisi yang Tembak Cewek di Hotel Tinggalkan Tugas Tanpa Izin Pimpinan.
Penulis: Rizky Armanda
Kloset Jongkok Meledak, Eli Alami Luka Bakar hingga 50 Persen saat hendak Buang Air Besar |
![]() |
---|
Khanza Balita Stunting, Penuhi Gizi dari Biskuit, Akibat Penghasilan Orangtua yang Minim |
![]() |
---|
Emak-emak Jadi Korban Perampokan di Klender saat Pulang dari Bank, Uang Rp 60 Juta Diambil Paksa |
![]() |
---|
Berbagi Ceria, Emak-emak Prasejahtera di Duren Sawit Dapat Bantuan Minyak Goreng |
![]() |
---|
Pria Ini Merusak Pintu Rumah Mantan Istri Demi Bertemu Anak, Berikut Penjelasan Kuasa Hukum Terdakwa |
![]() |
---|