Bom Gereja Katedral Makassar
Pasca Bom Gereja Katedral Makassar, Pemprov DKI Gandeng Polri Perkuat Keamanan Jelang Jumat Agung
Pasca Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Pemprov DKI Gandeng Polri Perkuat Keamanan Jelang Jumat Agung
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pasca bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Polri guna meningkatkan pengamanan gereja jelang Jumat Agung atau wafatnya Isa Al Masih pada Jumat (2/4/2021) mendatang.
Langkah tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (ariza) bertujuan untuk memberikan kemanan sekaligus kenyaman umat kristiani dalam beribadah.
“Pengamanan tentu sudah diatur oleh pihak keamanan atas kejadian di Sulawesi Selatan. Tentu kami yakin aparat kepolisian akan meningkatkan upaya yang lebih baik lagi, dan lebih optimal dalam rangka pencegahan (aksi teror) serta pengendalian keamanan,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (29/3/2021).
Ariza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tentunya sangat mendukung kegiatan keagamaan yang diikuti warganya, terutama yang saat ini adalah Jumat Agung.
Namun demikian, Ariza meminta kepada pengelola gereja untuk tetap mempertahankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang selama ini dilakukan berdasarkan regulasi pemerintah daerah.
Baca juga: Teror Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Dinilai Tambah Derita Masyarakat di Tengah Pandemi
Di antaranya wajib memakai masker, membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas, menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan sebagainya.
Politisi Partai Gerindra ini mengklaim, sejauh ini para pengelola gereja menaati kebijakan pemerintah tersebut.
Baca juga: Breaking News: Ledakan Keras Terdengar saat Penggeledahan Rumah Terduga Teroris Serang Baru Bekasi
“Sejauh ini kegiatan di rumah ibadah termasuk di gereja sangat baik ya, dari pengalaman sebelumnya. Mereka patuh dan (kegiatan) dilakukan secara online dan offline,” imbuhnya.
“Jadi, kegiatan seperti itu pada masa-masa sebelumnya selalu dilakukan dengan sangat baik, dan tidak ada kejadian penyebaran Covid-9 di tempat ibadah, terutama di gereja,” tambahnya. (faf)