Persita Tangerang
Manajer Persita Tangerang Bangun Komunikasi Intens dengan Widodo Cahyono Putro untuk Perkuat Tim
Untuk membangun sebuah tim solid, tak hanya tugas antar pelatih dengan pemain, melainkan ada peran penting manajemen di dalamnya.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Untuk membangun sebuah tim solid, tak hanya tugas antar pelatih dengan pemain, melainkan ada peran penting manajemen di dalamnya.
Ini pula yang disadari oleh manajemen Persita Tangerang, guna mewujudkan tim yang profesional dan maju.
Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara membeberkan, untuk membangun chemistry tim, ia selalu berkomunikasi dengan pelatih.
"Komunikasi sangat intens ya, bahkan setiap hari saya berkomunikasi dengan pelatih baik itu untuk persiapan tim, sebelum pertandingan maupun apa-apa saja keperluan tim," ujar pria yang akrab disapa Nyoman ini kepada Warta Kota belum lama ini.
Meski intens komunikasi, Nyoman menjelaskan manajemen tidak pernah ikut campur urusan teknis kepelatihan, dan memberikan keleluasaan kepada pelatih dalam menentukan skemanya.
Baca juga: Butuh Waktu Satu Bulan Bagi Persita Untuk Yakinkan Widodo Cahyono Putro Mau Latih Pendekar Cisadane
Baca juga: Pelatih Persita Tangerang Widodo Cahyono Putro Buta Kekuatan Tim Persiraja Banda Aceh
Menurutnya, pihaknya menghormati keputusan pelatih dalam memilih pemain.
"Tentu pelatih yang mengetahui teknik, kualitas pemain, siapa yang siap bertanding atau siapa-siapa yang akan direkrut. Semua itu kami diskusikan, dan banyak hal lainnya yang menyangkut tim," tambahnya.
Nyoman sendiri dipercaya manajer Persita sejak 2017 lalu.
Dalam perjalanannya sebagai manajer, dirinya berhasil merealisasikan target Persita untuk lolos ke Liga 1 Indonesia tahun 2019 lalu, di mana Persita berhasil mendatangkan Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih kala itu.
Sebagai manajer tim Persita Tangerang, Nyoman pun bertugas untuk melakukan negoisasi pemain maupun pelatih.
Ada satu keputusan penting yang akhirnya membuahkan hasil manis yang pernah dilakukan oleh Nyoman, yaitu kala mendatangkan Widodo Cahyono Putro awal tahun 2019 lalu sebagai pelatih kepala Persita.
Kala itu klub berjuluk Pendekar Cisadane ini masih berlaga di Liga 2 Indonesia, sedangkan Widodo Cahyono Putro baru berpisah dengan Bali United di Liga 1 Indonesia.
Baca juga: Cerita Manajer Tim Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Saat Negosiasi dan Transfer Pemain
Baca juga: Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Bicara Resiko Dunia Kerja
Meskipun ada beberapa tim Liga 1 lainnya yang telah melirik seorang mantan legenda timnas Indonesia sebagai juru racik strategi, namun justru Persita yang berhasil mendapatkan tanda tangannya.
Nyoman pun membagikan kisahnya saat berhasil mendatangkan pelatih yang akrab disapa WCP ini.
"Memang waktu itu target kami adalah lolos Liga 1 Indonesia. Kami harus menyiapkan komposisi pemain dan pelatih yang terbaik demi target lolos Liga 1. Saat itu, kami mencoba berkomunikasi dengan Widodo Cahyono Putro, dan itu tidak mudah," ujar Nyoman.
Lanjutnya, dirinya sempat merasa Widodo yang berpengalaman di Liga 1 akan mengutamakan melatih tim Liga 1 sesuai berpisah dengan Bali United.
Namun, Nyoman terus berupaya memboyong Widodo ke Persita Tangerang, dan meyakinkan Widodo bahwa dia adalah sosok yang tepat membantu Persita.
"Kami yakin, Widodo mampu membawa tim ini meraih target yang kami inginkan. Saya pun terus berkomunikasi. Bahkan sebulanan ya. Hingga ada satu momen, beliau memberikan jawaban, dan kami mengundangnya ke Tangerang," tambahnya.
Baca juga: Jelang Hadapi Persita Tangerang, Robert Rene Alberts Belum Melakukan Evaluasi Pemain Persib Bandung
Baca juga: Persita Tangerang Nyaris Menggunakan Jasa Pemain Asing dalam Mengarungi Turnamen Piala Menpora 2021
Saat Widodo tiba di Tangerang, manajemen Persita pun serius membahas komposisi kepelatihan serta skema permainan dan komposisi pemain untuk musim 2019.
Penunjukan Widodo selaku pelatih pun membuahkan hasil. Akhir musim kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2019, Persita lolos ke Liga 1 Indonesia sebagai runner-up.
Meski sebagai runner up, ada dua penghargaan lainnya yang diperoleh Persita kala itu.
Striker Persita, Sirvi Arvani keluar sebagai topskor Liga 2 Indonesia dengan 14 gol, dan Persita menyabet tim paling fair play di Liga 2 Indonesia.