Berita Bogor

Bima Arya Raker dengan 9 Wali Kota di Pontianak, Nyatakan SIPD Banyak Timbulkan Persoalan

Bima Arya raker dengan 9 Wali Kota di Pontianak, nyatakan SIPD banyak timbulkan persoalan.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Dok. Pemkot Bogor
Bima Arya raker dengan 9 Wali Kota di Pontianak, nyatakan SIPD banyak timbulkan persoalan. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Bima Arya raker dengan 9 Wali Kota di Pontianak, Kalimantan Barat. Nyatakan SIPD banyak timbulkan persoalan.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya, menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/3/2021).

Raker ini diikuti sembilan wali kota se-Kalimantan. Di antaranya adalah Wali Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang.

Dalam kegiatan yang dibuka Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, membahas berbagai hal.

Baca juga: Presiden Jokowi Tanya Keberhasilan Turunkan Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor, Ini Kata Bima Arya

Salah satunya terkait dengan implementasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang dinilai banyak memiliki persoalan di lapangan.

“Saya menyampaikan beberapa hal yang menjadi agenda utama. Pertama, adalah terkait dengan implementasi SIPD yang saat ini menjadi fokus pemerintah pusat. Di daerah, kami para anggota Apeksi menilai bahwa SIPD ini menimbulkan banyak persoalan terkait dengan realisasi implementasinya di lapangan,” ungkap Bima Arya.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya, menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya, menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan di Pontianak, Kalimantan Barat. (Dok. Pemkot Bogor)

SIPD, kata Bima, sebenarnya sangat baik. Tujuannya untuk mengoptimalkan pemanfaatan data dan informasi pembangunan daerah.

“Namun kami lihat tidak cukup fleksibel yang bisa mengakomodir inovasi, potensi lokal dan akselerasi dalam pemulihan ekonomi. Dan saya menyayangkan juga tidak ada perwakilan dari Kemendagri yang menyampaikan penjelasan, mendadak dibatalkan tidak ada kehadirannya secara langsung maupun online,” ujar Wali Kota Bogor ini.

“Padahal kami berharap ini saatnya untuk menjelaskan SIPD kepada semua. Dalam hal ini pengurus pusat Apeksi akan terus mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat agar terjadi akselerasi antara penerapan SIPD ini yang banyak persoalan di daerah. Kita juga belum mendapatkan panduan atau manual book untuk pelaksanaan SIPD di wilayah,” tambahnya.

Baca juga: Vaksinasi di Kota Bogor Diapresiasi Presiden Jokowi, Bima Arya Targetkan Jadi Daerah Pertama Selesai

Selain soal SIPD, raker tersebut juga mendorong agar penyederhanaan birokrasi dilakukan secara aturan yang jelas.

“Memperhitungkan faktor-faktor yang terjadi di daerah, seperti kesesuaian antara jumlah eselon III, IV dan jumlah OPD/dinas. Tadi juga dibahas langkah-langkah penanganan Covid-19. Daerah saling bertukar pengalaman dan harus berkolaborasi,” tandasnya.

Baca juga: Hari Perawat Nasional, Bima Arya Traktir 3.130 Perawat Kota Bogor Makan, Belanja, dan Jadi Pelayan

Sementara itu, dalam sambutan pembukaan Raker Apeksi, Gubernur Kalbar Sutarmidji berharap Apeksi di bawah kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya ini bisa maju pesat dan memberikan kontribusi bagi kemajuan tata kelola pemerintahan.

"Kita harus sampaikan apa yang harus kita sampaikan, kita harus lakukan yang harus kita lakukan," kata Sutarmidji.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved