Persita Tangerang
Manajer Tim Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Bertanggung Jawab dengan Tugasnya di Sepak Bola
Manajer Tim Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, mengaku bahwa dirinya berusaha selalu bertanggung jawab dengan tugasnya di sepak bola.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Performa tim sepak bola memang tak selamanya membaik, tim sekelas Liverpool, Manchester United, Barcelona, dan tim besar lainnya juga pernah mengalami inkonsistensi permainan, bahkan kekalahan beruntun.
Saat kondisi memburuk itu lah sering muncul kabar-kabar mengejutkan, sebut saja pemecatan pelatih, pelepasan atau penjualan pemain.
Boleh disebut posisi rawan kerap menghampiri.
Ternyata, posisi rawan pemecatan tak hanya ada pada level pelatih, asisten pelatih, posisi manajer tim pun punya risiko yang sama.
Hal itu disampaikan Manajer Tim Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara.
"Bicara status atau pekerjaan pasti ada konsekuensi masing-masing. Pelatih, pemain, dan saya sebagai manajer punya penilaian pula. Namun, mengenai hasil biasanya kami akan tanggung semuanya. Artinya, tak hanya hasil positif yang kami syukuri, melainkan kami juga bersama-sama bertanggung jawab dengan hasil negatif," kata Nyoman kepada Warta Kota.
Baca juga: Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Anggap Bullying Sebagai Masukan ke Pendekar Cisadane
Baca juga: Manajer Tim Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara Minta Suporter Tak Datang ke Stadion Maguwoharjo
Baca juga: Manajer Tim Persita I Nyoman Suryanthara Meminta Pemain Bisa Tampil Maksimal di Piala Menpora 2021
Nyoman berujar bahwa jika kondisi permainan tim tetap memburuk, biasanya evaluasi pun akan muncul, dengan melihat hasil-hasil penilaian pemain dan pelatih, sedangkan dirinya juga punya penilaian pula di mata pemilik klub.
Nyoman menjelaskan bahwa faktor kedekataan dengan presiden klub atau pengurus klub tidak boleh disebut jaminan karena pekerjaan bicara soal profesionalisme.
"Namanya bekerja, semuanya harus profesional. Saya pun begitu," ucap Nyoman.
"Bagaimana menjaga kondisi tim selalu baik dan manajemen kebutuhan tim, sehingga tim bisa maksimal," ujar Nyoman.
"Jadi, tidak ada istilah alasan kedekatan dan akhirnya monopoli dan lain-lain. Tugas sebagai manajer itu adalah sebuah amanah besar dan tentu besar pula tanggung jawabnya," terang Nyoman.
Nyoman dipercaya menjadi manajer Persita Tangerang sejak 2017.
Pada tahun 2019, dia berhasil mengantarkan tim berjuluk Pendekar Cisadane itu masuk ke Liga 1.
Hingga saat ini, Persita pun menjadi salah satu peserta Liga 1.
Lalu, Nyoman membeberkan tugasnya sebagai manajer.
"Jadi seorang manajer itu harus bisa mengatur manajemen tim, agar bisa berjalan dengan baik dan kompak," kata Nyoman.
"Dalam tim sepak bola, tak hanya satu orang yang berjasa, melainkan semuanya, baik itu pelatih, pemain, hingga kitmen punya jasa-jasa," ucap Nyoman.
"Artinya, saya harus bisa mencari cara mengkolaborasikan semua anggota tim, agar bisa memberikan prestasi kepada Persita," ujar Nyoman.
Nyoman menerangkan bahwa dia juga harus konsentrasi pada kebutuhan-kebutuhan pemain, pelatih, dan kesiapan-kesiapan pertandingan, termasuk melakukan negoisasi.
Bahkan, merencanakan tim untuk pertandingan satu musim ke depan pun harus bisa dipikirkan oleh manajer tim.
"Tugasnya sangat luar biasa. Tetapi, saya tidak sendiri, melainkan bekerja sama dengan setiap orang yang terlibat di tim Persita," papar Nyoman.
Sejak menjadi manajer Persita sejak 2017, Nyoman berhasil membawa Persita jadi semifinalis Liga 2 pada tahun 2018.
Pada tahun 2019, Persita berhasil lolos ke Liga 1.
Hingga saat ini Persita menjadi salah satu peserta Liga 1.