All England 2021
Joko Suprianto Sebut Psikis Pemain Terdampak Berat Akibat Dipaksa Mundur dari All England 2021
Joko pun berharap agar sepulang dari All England 2021 Birmingham nanti, tim Indonesia khususnya para pemain agar mendapat pendampingan.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Legenda bulu tangkis Indonesia, Joko Suprianto prihatin akan tim bulu tangkis Indonesia yang dipaksa mundur di ajang All England, Kamis (18/3/2021) pagi tadi.
Menurut mantan ranking satu dunia era 1993 ini, dampak psikis pemain menjadi terganggu akibat keputusan yang dianggapnya terlambat ini.
Lanjutnya, turnamen sebesar All England seharusnya bisa mengantisipasi hal-hal seperti protokol kesehatan lebih baik sehingga semua peserta mengerti dan tidak ada kekecewaan seperti saat ini.
Baca juga: Kisah Pilu Warga Ciledug Tangerang Rumahnya Dipagari Beton, Terpaksa Harus Memanjat Setiap Hari
Baca juga: Tangis Kesedihan Kholid, Melihat Sang Cucu harus Panjat Beton Berkawat karena Akses Jalan Ditutup
Baca juga: Cerita Anies Nongkrong di Warkop, Malah Ditanya Pegawai Bea Cukai, Bapak Kerja di Mana?
"Psikis pemain pasti jatuh. Apalagi mereka setahun tanpa kejuaraan dan benar-benar mempersiapkan diri dengan baik, namun semua sirna dengan keputusan yang tiba-tiba seperti ini," ujarnya kepada Warta Kota, Kamis (18/3/2021).
Tak hanya itu, Joko pun berharap agar sepulang dari Birmingham nanti, tim Indonesia khususnya para pemain agar mendapat pendampingan.
Sebagai mantan pemain profesional, Joko menilai akan sulit menghadapi keadaan seperti yang dialami atlet saat ini.
Baca juga: Keluarga yang Rumahnya Dipagari Beton hingga Tutup Akses Jalan Diancam Pakai Golok, Polisi Bertindak
Baca juga: TP3 Laskar FPI Sebut Habib Rizieq Alami Belasan Kali Percobaan Pembunuhan, akan Laporkan ke Jokowi
"Pendampingan harus ada, sosok yang memotivator mereka, agar psikis mereka bisa terjaga dan semangat untuk meraih prestasi tetap terjaga. Dipaksa mundur sebelum bermain itu sungguh berat apalagi dengan kejuaraan sebesar All England ini," sebutnya.
Joko sendiri menyayangkan even All England justru cara-cara penyelenggaraannya kalah dari kejuaraan Asia Series di Thailand, Januari lalu, di mana sukses digelar tanpa harus merugikan tim-tim yang hadir di kejuaraan.
WBF Bersimpati
Badminton World Federation (BFW) kembali angkat bicara terkait batal batalnya Timnas bulutangkis Indonesia untuk melanjutkan pertandingan di turnamen All England 2021.
Di mana saat terbang dari Istanbul ke Birmingham, Sabtu (13/3/2021), terdapat penumpang positif Covid-19.
Hingga akhirnya Hendra Setiawan dkk harus dipaksa mundur dari All England 2021, hingga kontingen Indonesia gigit jari tidak bisa melanjutkan pertandingan tersebut.
BWF pun mengungkapkan bahwa pihaknya sangatlah bersimpati atas apa yang terjadi dan memohon maaf atas ketidak nyamanan terhadap Tim Indonesia serta rombongannya, dan juga Yigit pemain dari Turki.
Informasi itu diunggah melalui akun Twitter resmi BWF @bwfmedia pada Kamis (18/3/2021).
Berikut pernyataan BWF secara lengkap:
Pernyataan BWF atas Mundurnya Pemain Turki dan Indonesia
Badminton World Federation dan Badminton England dapat mengkonfirmasi satu orang pemain Turki bernama Neslihan Yigit yang sudah dinyatakan harus mundur dari YONEX All England Open 2021.
Yigit berada dalam penerbangan yang sama dengan Tim Indonesia dari Turki menuju UK.
Tim Indonesia Mundur dari YONEX All England Open 2021
Badan Pemerintah UK bernama National Health Service (NHS) Test and Trace menyampaikan pemberitahuan tentang isolasi mandiri yang diperlukan kepada Yigit pada saat yang sama dengan Tim Indonesia, namun, konfirmasi penerimaan tidak diteruskan ke BWF dan Badminton England hingga Kamis pagi waktu setempat.
BWF dan Badminton England ingin mengklarifikasi bahwa keputusan untuk melaksanakan isolasi mandiri bagi Tim Indonesia serta rombongannya, dan sekarang Yigit selama 10 hari, dibuat secara independen oleh NHS Test and Trace.
Keputusan ini sesuai dengan syarat dan protokol COVID-19 dari pemerintah UK yang berlaku di perundang-undangan nasional, dan terpisah dari pedoman yang ditetapkan BWF dan prosedur standar operasional Badminton England untuk YON EX All England Open 2021.
Lebih lanjut, BWF dan Badminton England tidak memiliki pilihan lain kecuali harus mengikuti perintah NHS dan menarik para pemain tersebut dari turnamen.
Ini merupakan keadaan yang sangat disayang kan dan BWF serta Badminton England tidaklah berharap ini terjadi pada Tim Indonesia maupun Yigit, pemain dari Turki.
Kami menegaskan bahwa upaya keras telah dilakukan oleh Badminton England agar Tim Indonesia dan pemain lainnya diberi pengecualian, dan mencari cara lainnya agar bisa tetap berpartisipasi dalam turnamen.
Namun, pemerintah UK telah berketetapan, mengutamakan dan mementingkan untuk menjaga rakyat Inggris terhadap wabah COVID-19 dan keputusan ini sudah akhir dan tidak dapat diganggu-gugat.
BWF dan Badminton England melakukan kontak dengan para pemain yang terkena dampak ini dan berkomitmen untuk mendukung semua pemain dalam masa isolasi mandiri mereka.
Kami juga merasakan frustrasi yang dirasakan oleh para pemain, juga pendukung Tim Indonesia di seluruh dunia.
Kami sangatlah bersimpati atas apa yang terjadi dan memohon maaf atas ketidak nyamanan terhadap Tim Indonesia serta rombongannya, dan juga Yigit pemain dari Turki.
Kami meyakinkan bahwa kami melakukan usaha yang terbaik dalam kemampuan kami, termasuk melanjutkan untuk tetap menyediakan lingkungan yang aman bagi seluruh peserta turnamen.
Sayangnya, BWF dan Badminton England tidak dapat menjalankan protokol dan prosedur operasional diluar dari yang telah ditentukan oleh perintah pemerintah daerah otoritas kesehatan.
Sangat menyesal bahwa Tim Indonesia dan Yigit tidak dapat berkompetisi saat ini ataupun dalam babak selanjutnya.
Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Hari Kedua kejuaraan kali ini tetap berlanjut dengan dimulai pada jam 9 am waktu setempat.
Dipaksa Mundur
Diberitakan sebelumnya, warga Indonesia dikejutkan dengan batalnya Timnas bulutangkis Indonesia untuk melanjutkan pertandingan di turnamen All England 2021.
Di mana di turnamen All England 2021 digelar di Birmingham, Inggris.
Namun, Hendra Setiawan dkk harus dipaksa mundur dari All England 2021, hingga kontingen Indonesia gigit jari tidak bisa melanjutkan pertandingan tersebut.
Baca juga: Kisah Pilu Warga Ciledug Tangerang Rumahnya Dipagari Beton, Terpaksa Harus Memanjat Setiap Hari
Baca juga: Tangis Kesedihan Kholid, Melihat Sang Cucu harus Panjat Beton Berkawat karena Akses Jalan Ditutup
Baca juga: Cerita Anies Nongkrong di Warkop, Malah Ditanya Pegawai Bea Cukai, Bapak Kerja di Mana?
Tim bulutangkis Indonesia dipukul mundur turnamen All England 2021 itu pun hingga trending di media sosial Twitter.
Dari akunTwitter resmi Humas dan Media, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) @INABadminton menjelaskan kronologi tersebut.
"Tim Indonesia dipaksa mundur dari Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan, karena saat terbang dari Istanbul ke Birmingham, Sabtu (13/3/2021), terdapat penumpang positif Covid-19. Kami tidak diberi tahu siapa, berapa orang dan dari mana asal orang yang positif tersebut," tulisnya.
Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan yanga positif Covid-19, harus isolasi diri 10 hari.
Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan isolasi sampai 23 Maret di Birmingham, terhitung 10 hari sejak kedatangan ke Birmingham, Sabtu (13/3/2021) lalu.
"Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris," katanya.
Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
"Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," jelasnya.
Baca juga: Keluarga yang Rumahnya Dipagari Beton hingga Tutup Akses Jalan Diancam Pakai Golok, Polisi Bertindak
Baca juga: TP3 Laskar FPI Sebut Habib Rizieq Alami Belasan Kali Percobaan Pembunuhan, akan Laporkan ke Jokowi
Penjelasan lengkap dari Ricky Soebagdja selaku manajer tim Indonesia untuk turnamen All England 2021.
Penjelasan BWF
Federasi bulutangkis dunia (BWF) memberikan penjelasan soal permasalahan ditariknya tim Indonesia dari All England 2021.
Dalam akun Instagram resminya BWF menyatakan bahwa tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England karena telah mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari.
Hal itu dikarenakan saat penerbangan ke Inggris pada Sabtu (13/3/2021), ada orang yang dinyatakan positif covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.
“Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Bulutangkis Inggris dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah pemain dan anggota tim dari tim Indonesia telah dihubungi oleh layanan Tes dan Penelusuran National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris dan diharuskan untuk mengisolasi diri dengan segera,” tulis BWF, Kamis (18/3/2021) waktu Indonesia.
“Sesuai dengan persyaratan Pemerintah Inggris, seluruh tim akan mengisolasi diri selama 10 hari sejak tanggal penerbangan masuk setelah seseorang yang melakukan perjalanan dalam pesawat dinyatakan positif Covid-19,” terangnya.
Dengan begitu, BWF menyatakan seluruh pemain Indonesia tak bisa mengikuti All England, begitu juga dengan tiga wakil Indonesia yang sudah menjalani pertandingan dan meraih kemenangan pada babak pertama tak bisa melanjutkan.
Sementara itu, para pemain lain dari negara lain tetap melanjutkan pertandingan di All England.
“Semua pemain Indonesia tidak akan dapat bertanding di putaran turnamen saat ini atau selanjutnya dan oleh karena itu telah ditarik dari YONEX All England Open 2021,” jelas BWF.
“Sementara kami menyesali konsekuensi yang tidak menguntungkan ini, BWF dan Badminton England akan terus mengikuti semua protokol yang disyaratkan oleh Pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keselamatan semua peserta,”
“Semua hasil hingga saat ini akan tetap berlaku dan undian akan tetap tidak berubah. Semua lawan yang dijadwalkan di babak berikutnya akan diberikan walkover,” pungkasnya. (m21)