Anton Medan Meninggal

Profil Lengkap Anton Medan, Pernah Jadi Kambing Hitam Kerusuhan Mei 1998, Namun Tak Terbukti

Ini profil lengkap Anton Medan, Mantan Perampok dan Bandar Judi yang meninggal dunia usia 63 tahun. Anton pernah jadi kambing hitam kerusuhan Mei 1998

Tribunnews.com
Anton Medan saat masih hidup dan sudah insaf dari dunia hitam. Selain pernah menjadi preman, perampok, dan bandar judi, Anton Medan pernah menjadi kambing hitam kerusuhan Mei 1998. 

Gaya khas bangunan Masjid Hok Tek Liong ini sengaja mengambil gaya bangunan Tiongkok sebagai ciri khas Anton yang memang keturunan Tionghoa.

Ceramah di Rutan Cilodong

Mantan narapidana yang kini menjadi seorang dai, Anton Medan, berbagi pengalaman dan memberikan ceramah di depan ratusan narapidana dan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Cilodong, Depok, usai shalat tarawih, Minggu (11/6/2017) malam.

Dalam ceramahnya Anton Medan, meminta para narapidana dan tahanan lebih rajin beribadah, memohon ampunan kepada Tuhan di bulan Ramadan ini.

"Allah itu maha pengampun bagi hambanya yang bertaubat. Agama itu harus jadi pedoman hidup, jangan hanya jadi pegangan hidup. Kalau hanya jadi pegangan, usai Ramadhan ya, selesai," kata Anton di depan ratusan napi dan tahanan.

Ia juga menceritakan bagaimana dirinya keluar masuk penjara selama 18 kali dari beberapa kasus kriminal.

Dai Anton Medan memberikan ceramah ke ratusan napi dan tahanan di Rutan Cilodong, Depok.
Dai Anton Medan memberikan ceramah ke ratusan napi dan tahanan di Rutan Cilodong, Depok. (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)

"Narapidana harus dapat mengambil hikmah dari perngalaman pahit dan bersyukur dapat masuk penjara dari pada bernasib lebih buruk. Bila dapat bersyukur dan sadar, sehari di penjara, lebih baik daripada sebulan di luar. Sebab di penjara punya waktu banyak dan fokus mendalami ilmu dunia dan akhirat," beber Anton.

Menurutnya banyak dari tokoh dunia yang cemerlang dan dapat membuat karya istimewa ketika berada dalam penjara. Diantaranya kata dia, Buya Hamka menulis tafsir al-Quran di penjara, lalu Nelson Mandela, dan Xanana Gusmoa.

Bahkan katanya Nelson Mandela dan Xanana Gusmao berhasil menjadi Presiden Afrika Selatan dan Presiden Timor Leste, setelah bebas dari penjara.

Anton, juga menganjurkan narapidana di Rutan Cilodong mendalami ilmu agama, sekolah paket A, B, C dan Universitas Terbuka yang programnya sudah disediakan.

"Gunakanlah kesempatan di rutan ini sebaik mungkin, bersyukur dan memperbaiki diri. Karena orang bersyukurlah yang dapat menjadi orang sadar dan sukses. Saya ini tidak pernah bangga dengan pernah masuk penjara. Tapi di penjaralah saya membutuhkan agama dan belajar tentang kehidupan yang lebih baik," kata Anton.

Baca juga: Ketua DPD RI Sebut Indonesia Butuh Kreativitas untuk Percepat Pemulihan Ekonomi

Ia mengatakan Rutan atau LP saat ini sudah sangat memanusiakan narapidana. Banyak kegiatan yang positif yang dapat diikuti. "Bila selama jalani penghukuman berperilaku baik maka, akan mendapat banyak pembinaan dan pengurangan masa hukuman," katanya.

Anton juga menceritakan bagaimana dirinya menjadi napi teladan saat dipenjara.

"Semua peraturan dan arahan sipir saya patuhi. Kalian juga harus demikian," kata Anton yang juga Ketua Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ini.

Anton, menuturkan Islam itu menghapus diskriminasi dan toleran atas perbedaan. "Saling menghargai walau kita berbeda suku dan bangsa. Kita dituntun juga untuk menghormati umat agama lain. Walau saya orang Cina, saya juga saudara seiman dengan kalian semua," katanya.

Yang terpenting kata dia, dalah iman dan taqwa kita kepada Allah karena yang membuat kita berbeda-beda adalah Allah.

Kepala Rutan Kelas II B Cilodong, Kota Depok Shohibur Rachman, mengatakan yang dilakukannya dengan menghadirkan Anton Medan, merupakan bentuk pembinaan mental kepada para napi.

Pengalaman Anton Medan katanya dapat menjadi cermin bagi warga binaan rutan untuk menjadi manusia yang bertaubat dan baik saat kembali kepada keluarga dan masyarakat.

Baca juga: Pertahankan Usaha Warisan Keluarga, Warga Menteng Dalam Tolak Penggusuran

"Dengan pengalaman beliau dan keilmuannya diharapkan dapat memberikan pencerahan. Keberadaan rutan dan warga binaan dalam pembinaan perlu melibatkan peran serta semua unsur masyarakat. Kegiatan keagamaan, apalagi di bulan Ramadhan ini sangat berguna demi menguatkan batin mareka. Semoga semua kita diberi berkah," kata Sohibur.

Ia mengatakan Rutan Cilodong terus berbenah dalam merawat, membina dan melayani warga binaannya. Rutan secara transparan berupaya memberikan hak-hak napi secara adil.

"Fasilitas rutan, remisi, ibadah dan makanan diberikan secara baik. Saat ini Rutan ini sedang membangun fasilitas komputerisasi data napi. Dengan finger print, napi dapat melihat semua data diri dan informasi remisi dan hukuman yang teah dijalani," katanya.

Saat ini kata Rachman ada 926 warga binaan di Rutan Cilodong dimana sekitar 400 diantaranya berstatus narapidana dan sisanya tahanan.

Baca juga: PSG Kalah 1-2 dari Nantes, Winger Angel Di Maria Tinggalkan Laga karena Keluarga Disandera Perampok

Sementara itu, Danramil Sukmajaya Kapten Inf Kholidi yang turut hadir dalan kegiatan tersebut menyebutkan, ceramah Anton Medan dapat memotivasi para napi bahwa seusai dari rutan dapat menjadi orang baik dqn kembali ke masyarakat untuk kemudian menjadi sukses.

Kholidi melihat Rutan Kota Depok membuka diri dan sinergi dengan instasi pemerintahan dan dengan masyarakat lain."Kehadiran Dai Anton Medan memberikan motivasi kepada napi. Napi antusias dan gembira mengikuti ceramahnya yang disamapikan secara cerdas dan humoris. Kita semua pun tertawa," katanya.

Menurutnya selama dua tahun inidari beberapa rutan yang ada di Jawa Barat, Rutan Cilodong salah satu rutan yang paling aman dan tenang. 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved