Kecelakaan Maut

Keluar dari Bus Maut dengan TELANJANG, Kisah Penyelamatan Korban Kecelakaan Maut di Sumedang

Keluar dari Bus Maut dengan TELANJANG, Kisah Penyelamatan Korban Kecelakaan Maut di Sumedang. Simak selengkapnya dalam berita ini.

istimewa
Bus pariwisata Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Beberapa kisah korban selamat dari kasus kecelakaan maut bus sri padma kencana di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, ternyata sangat dramatis. 

Bahkan ada salah satu korban selamat yang harus rela keluar dari bus dengan cara telanjang. 

Penumpang yang selamat setelah harus membuka bajunya adalah Eha Nuraeti. 

Dia adalah seorang ibu yang ikut mendampingi anaknya dalam rombongan ziarah tersebut karena khawatir jika sang anak pergi sendirian.

Baca juga: Kisah Pilu Kecelakaan Maut di Sumedang, Guru Muda Gagal Nikah, Calon Pasangan Histeris

Eha bercerita tentang bagaimana prosesnya ia bisa selamat.

Eha mengaku, sebelum bus tersebut oleng, ia mencium baru sangit kanvas rem.

Ketika salah satu penumpang bertanya kepada sang sopir perihal keadaan mobil tersebut, Eha kaget karena sang sopir berkata rem bus blong.

Mobil tersebut akhirnya terjungkal ke dasar jurang di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang.

Eha bersama para panumpang lain sempat serempak bersalawat seraya berdoa kepada Yang Mahakuasa.

Banyak di antara mereka yang mengucap takbir ketila bus tersebut dalam keadaan oleng.

Eha juga mengaku ia tak tahu persis apa yang terjadi pada saat peristiwa itu berlangsung.

Tapi ia menjelaskan secara detail saat ia menyelematkan diri dari bus tersebut.

"Saya terpaksa harus telanjang untuk keluar dari dalam bus. Awalnya saya malu, tapi saat itu juga mati lampu dan keadaan gelap saya buka saja bajunya," ujar Eha ketika diwawancara awak Tribun Jabar di kediamannya, Kamis (11/3/2021).

"Saya waktu itu tengkurap, baju dan kaki terjepit, waktu itu bilang ke si Ujang (keponakan Eha) masa Ibu buka baju telanjang."

"Kata si Ujang, gak apa-apa buka baju yang penting buka."

"Setelah baju dibuka, saya keluar, tapi gak tau keluarnya ke mana."

VIDEO Menkop UKM: Pertumbuhan Wirausahan di Indonesia Tertinggal dari Negara Lain di Asia Tenggara

"Terus saya lihat ada selimut jok bus, dipake sama saya terus jalan kaki ke rumah warga yang menolong untuk istirahat sambil minta ganti baju," ujar Eha.

Masih diceritakan Eha, ia sendiri awalnya tidak berniat ikut rombongan ziarah.

Namun, ia ikut karena khawatir kepada anaknya yang siswa SMP IT Al Muawanah yang saat itu jadi peserta rombongan ziarah.

"Saya khawatir terjadi sesuatu, ada firasat gak enak. Awalnya emang cuma mau nganter Ucup sampai ke depan bus."

"Tapi diajak karena masih ada kursi kosong, akhirnya pulang, siap-siap mandi ikut ke sana," imbuhnya.

Eha, yang saat itu hendak pergi ke sawah, akhirnya ikut juga bersama Yusup, putranya, yang ikut ziarah.

Bek Persija Otavio Dutra Imbau Suporter Saksikan Piala Menpora 2021 dari Rumah saja

Eha, Yusup, dan Ujang termasuk dalam korban selamat pada kecelakaan maut tersebut.

Eha mengatakan, ziarah merupakan kegiatan sekolah yang diadakan pihak sekolah setiap tahunnya.

Eha juga memerinci ongkos ziarah tersebut.

"Siswa yang ikut harus membayar Rp 350 ribu. Kalau orang tua pendamping yang ikut bayar Rp 250 ribu."

"Kalau gak ikut siswa tetap harus bayar Rp 100 ribu untuk biaya komputer," katanya.

 

GURU MUDA GAGAL NIKAH

Sementara itu, Resa Siti Khoeriyah menjadi satu di antara banyak korban yang bergelimpangan di kecelakaan maut Sumedang.

Guru di SMP IT Al Muawanah itu diketahui akan melangsungkan pernikahan beberapa waktu mendatang.

Bek Persija Jakarta Otavio Dutra Optimistis Macan Kemayoran Lolos Fase Grup B Piala Menpora 2021

Kabarnya, Resa sempat dilarang oleh sang ibu sebelum ia berangkat rombongan ziarah sekolahnya tersebut.

Namun, Resa menolak dengan alasan tidak enak kalau tidak ikut karena ia juga merupakan salah satu guru di sekolah tersebut.

Yayat (50), ibu Resa, menuturkan, putrinya itu sempat mengeluh karena tangannya terasa kaku sehari sebelum ia berangkat berziarah.

"Gak usah ikut, Teh, sekarang musim hujan. Tapi dia bilang harus ikut. Gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal, kata si Teteh," tutur Yayat ketika ditemui di kediamannya di Kampung Pasirlaja, Desa Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3/2021).

Sambil menahan isak tangis, Yayat melanjutkan ceritanya.

Sebelum kejadian kecelakaan tersebut, Resa sempat melakukan panggilan video kepada ayahnya yang kebetulan diangkat oleh Yayat.

"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.

Tak lama berselang, keluarga Resa mendapat kabar tentang kecelakaan maut itu dari aparat setempat.

HORE, Garuda Indonesia Tebar Diskon Harga Tiket 60 Persen untuk Kota-kota Tujuan Berikut Ini

Ayah Resa juga langsung bergegas menemui Resa ke RSUD Sumedang dan sampai di sana pukul 21.00 WIB.

Cerita dilanjutkan Witono (30), kakak Resa.

Ia bergegas menyusul sang ayah untuk menjemput Resa adiknya pada pukul 01.00 WIB dini hari setelah pulang kerja ke RSUD Sumedang.

"Resa itu salah satu guru SMP IT Al Muawanah. Ia juga sempat dilarang Ibu karena sempat cerita Resa itu merasa lemas dan kaku tangannya itu. Ibu nyangka dia kurang sehat," kata Witono.

Witono juga mengungkapkan, adiknya itu baru selesai diwisuda di salah satu perguruan tinggi di Sumedang.

"Dia juga sudah melangsungkan pertunangan bersama teman lelakinya," ujarnya.

"Sekarang teman lelakinya masih di Korea, jadi TKI. Rencananya, pernikahan dilangsungkan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," kata Witono.

Keluarga tunangan Resa juga sudah mengunjungi kediaman Resa.

"Mereka sudah ke sini, turut berbelasungkawa. Tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis histeris, tapi dia juga sadar bahwa ini sudah takdir," kata Witono.

VIDEO Menkop UKM: Pertumbuhan Wirausahan di Indonesia Tertinggal dari Negara Lain di Asia Tenggara

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kepiluan Korban Kecelakaan Sumedang: Guru Muda Gagal Nikah hingga Eha Selamat dengan Cara Telanjang.

Penulis: Ignatia

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved