Bekasi
HUT ke-24 Kota Bekasi/ Agar Terbebas Banjir, Pengamat Minta Pemkot Bekasi Lakukan Empat Langkah Ini
Di HUT ke-24 Kota Bekasi, banjir masih menjadi persoalan yang melanda wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Menyambut HUT ke-24 Kota Bekasi, banjir masih menjadi persoalan yang melanda wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
Banjir ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin Kota Bekasi di hari jadinya tersebut.
Tercatat dalam dua tahun terakhir ini, wilayah Kota Bekasi dilanda banjir hingga berkali-kali.
Pada 1 Januari 2020, menjadi awal banjir besar yang terjadi di Kota Bekasi. Hampir 80 persen wilayah Kota Bekasi terendam banjir.
Bahkan Jalan Ahmad Yani, depan kantor Pemerintah Kota Bekasi turut terendam banjir, hal ini menjadi sejarah sebab belum pernah terjadi sebelumnya.
Tak hanya itu, saat tahun 2020 banjir terjadi hingga mencapai empat kali meski tidak separah saat awal tahun 2020.
Kejadian kembali terulang pada tahun 2021, saat curah hujan tinggi kejadian banjir kerap terjadi.
Baca juga: Ini Alasan Wali Kota Bima Arya Hentikan Sementara Kebijakan Ganjil Genap di Kota Bogor
Baca juga: SIM Keliling Jakarta Hari Ini Rabu 10 Maret 2021, Simak Juga Lokasi Beberapa Kota di Indonesia
Khususnya lokasi permukiman dekat aliran Kali Bekasi maupun Kali Cakung.
Puncaknya pada 19-20 Februari terjadi banjir cukup besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, mencatat seluruh kecamatan di Kota Bekasi berjumlah 12 itu memiliki titik banjir.
Meskipun, kondisi banjir pada akhir Februari 2021 tidak separah awal tahun 2020.
Melihat hal tersebut, Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga mengatakan, banjir di Kota Bekasi disebabkan permukimannya yang saat ini ditempati warga dulunya adalah setu atau rawa-rawa
Sehingga dengan makin banyaknya permukiman yang terbangun di Kota Bekasi, setu maupun rawa-rawa itu lama kelamaan menghilang.
Baca juga: Bima Arya: Vaksin Covid-19 Telah Bekerja, Terbukti Nakes Tertular di Kota Bogor Nihil
Akibatnya Kota Bekasi kekurangan resapan air ketika debit air hujan tinggi sehingga menyebabkan banjir.
“Tidak heran sebenarnya Kota Bekasi terdampak banjir, karena kebanyakan permukiman dibangun di atas lahan yang dulunya rawa-rawa yang mendangkal, sehingga jika hujan air pasti akan mengalir atau membanjiri kawasan tersebut,” kata Nirwono, pada Senin (8/3/2021).
Walaupun demikian, Nirwono meminta Pemkot Bekasi tidak pasrah dan tetap melakukan berbagai upaya dalam mengatasi permasalahan banjir. Dia memberikan empat langkah agar Kota Bekasi bisa terbebas banjir.
"Ada empat langkah yang menjadi masukan saya agar Kota Bekasi bebas banjir," tutur dia.
Baca juga: UPDATE Prakiraan Cuaca Rabu 10 Maret: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Petir dan Angin Kencang di Jakarta
Langkah pertama ialah Pemkot Bekasi harus melakukan evaluasi tata ruang kota dan melakukan penertiban atau pembongkaran dengan tegas terhadap bangunan yang melanggar rencana tata ruang kota.
Kedua, yakni melakukan konservasi, dengan melindungi dan perbanyak daerah resapan air, ruang terbuka hijau, maupun situ, danau, embung ataupun waduk.
"Ketersediaan RTH di Kota Bekasi saat ini masih 15 persen. Seharusnya masing-masing kota memiliki target 30 persen pembangunan RTH," ungkap dia.
Ia melanjutkan langkah ketiga juga jangan lupa melakukan pembenahan bantaran sungai yang melintasi kota, bantaran harus bebas bangunan dan permukiman.
Baca juga: UPDATE Tinggi Muka Air Rabu 10 Maret: Waspada Kenaikan Air di Pos Pantau Angke Hulu dan Pasar Ikan
Lalu, langkah keempat, Pemkot Bekasi harus melakukan rehabilitas seluruh saluran air kota, perbesar dimensi saluran air, lalu melakukan revitalisasi trotoar dan penataan jaringan utilitasnya.
"Jika semua itu dilakukan dengan baik dan maksimal. Maka diyakini mampu mengatasi persoalan banjir di Kota Bekasi," tandasnya. (MAZ)