Banjir Jakarta

20 Persen Anggaran Belanja Modal untuk Tangani Banjir, Wagub DKI: Kami Lebih dari Serius

Kata dia, Pemprov DKI telah mengalokasikan lebih dari 20 persen belanja modal hanya untuk penanganan banjir.

Editor: Yaspen Martinus
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjua Pintu Air Marina, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (13/2/2021). 

Anies mengungkapkan, banjir yang terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan karena adanya cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek.

Untuk wilayah Jakarta, curah hujannya mencapai 226 milimeter, dan angka itu melebihi batas minimal curah hujan ekstrem sebesar 150 milimeter.

"Jadi alhamdulillah Hari Senin (22/2/2021) pagi seluruh kegiatan perekonomian dan kegiatan pemerintahan bisa berlangsung."

"Tanpa ada gangguan sedikit pun akibat curah hujan ekstrem pada Hari Sabtu yang lalu," ujarnya.

Baca juga: Banyak Pemotor Kepayahan Usai Terjang Banjir di Cipulir, Zainal Jemput Bola Jadi Bengkel Berjalan

Anies juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang bekerja ekstra keras memastikan semua dampak dari curah hujan ekstrem bisa dikendalikan.

Dari pembuatan posko pengungsian, logistik untuk para pengungsi, pelayanan kesehatan, mengevakuasi warga, dan sebagainya.

Anies mengungkapkan, banjir yang melanda wilayah Jakarta pada Sabtu (20/1/2021) lalu bukan hanya karena hujan deras, tapi juga adanya kiriman dari Bogor dan Kota Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Menkes Bilang Mutasi Covid-19 Belum Ditemukan di Indonesia, Sebelumnya Menristek Duga Sudah Terjadi

Tercatat ada 1.380 pengungsi akibat banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sempat mengklaim, banjir di Jakarta bakal surut selama enam jam.

Namun Anies memandang, upaya ini perlu didukung dengan debit air di kali dan sungai yang kembali normal.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 20 Februari 2021: 1.224.091 Sudah Disuntik Dosis Pertama

"Kami targetkan enam jam (banjir surut) sesudah air di sungai kembali normal, atau enam jam sesudah hujannya berhenti."

"Nah, yang terjadi adalah hujannya berhenti tapi aliran dari hulu masih jalan terus."

"Sehingga di situlah menjadi kendala tersendiri," kata Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: WNA Boleh Masuk Indonesia Saat PPKM Mikro, Wajib Karantina 5 Hari di Hotel dan Bayar Sendiri

Anies menungkapkan, banjir di Jakarta akan lebih cepat surut apabila debit air di kali/sungai kembali normal dan hujan berhenti.

Namun bila keduanya tidak berjalan beriringan, tentu banjir di Jakarta akan semakin lama surut.

"Di catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta."

"Dalam perjalanan ke Jakarta itu tentu akan berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," ulas Anies. (Danang Triatmojo)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved