Vaksinasi Covid19

Ahmad Riza Patria Menolak Usulan Vaksinasi Covid-19 bagi Keluarga Anggota DPRD

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menolak usulan DPRD terkait vaksinasi Covid-19 bagi anggota keluarganya.

YouTube@ BNPB Indonesia
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menolak usulan DPRD DKI Jakarta terkait vaksinasi Covid-19 bagi anggota keluarganya. Pemerintah daerah menilai, anggota keluarga dewan bukanlah prioritas penerima vaksin Covid-19. 

“Kalau satu anggota dewan itu ada tiga anggota keluarga kan jumlahnya baru 300 orang, yah paling banyak 500 orang totalnya yang divaksin,” imbuhnya.

Menurut dia, tidak ada yang salah dalam permohonan vaksinasi bagi keluarga dewan. Kata dia, vaksin Covid-19 diberikan karena tingginya interaksi anggota dewan dengan keluarganya saat berada di rumah.

“Saya kira gini, kan lingkungan kita masak nggak kita jagain? Lingkungan kita kan harus kita jagain dong, jadi yang salah apa? Kan tiap hari kami ketemu mereka di rumah,” ujar Taufik.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik. (Warta Kota/Anggi Lianda Putri)

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menghadapi adanya mutasi corona B.1.1.7 dari negara Inggris.

Pemerintah pusat bahkan diklaim telah memiliki skenario terkait pencegahan dan pengendalian virus tersebut.

“Kami tetap waspada dan tetap berkoordinasi dengan pusat. Untuk antisipasinya tentu ada langkah-langkah dari tim pusat yang sudah membuat skenario,” kata Widyastuti.

Widyastuti mengatakan, untuk sementara waktu warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Sementara itu, Wakil Ariza mengatakan, pihaknya telah mendeteksi kemungkinan adanya varian baru virus Covid-19. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati serta mematuhi prokes 3M.

“Varian virus baru ini dari Inggris, dan datangnya pertama lewat pesawat, kedua melalui kapal. Keduanya itu menjadi kewenangan dan otoritas pemerintah pusat tentu kami percaya pemerintah pusat, dalam hal ini Pelindo atau Angkasa Pura,” kata Ariza.

"Kami harapkan mereka sudah menyediakan mekanisme aturan dan SOP serta strategi pencegahan di pintu-pintu masuk yang mungkin hadirnya virus baru itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Ariza juga telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait upaya pencegahan masuknya virus tersebut.

“Menurut informasi yang kami terima penularannya lebih cepat tapi tidak mematikan,” jelasnya.

Namun demikian, katanya, masyarakat bukan berarti mengabaikan ancaman virus itu. Masyarakat harus tetap mewaspadai, sekalipun pemerintah pusat terus menggalakkan vaksinasi.

“Jadikan protokol Covid-19 sebagai kebutuhan bukan karena adanya regulasi, bukan karena aparat, bukan karena beratnya sanksi. Jadikan ini sebagai kebutuhan sehari-hari seperti kita menggosok gigi setiap hari, kalau tidak gosok gigi kan nggak nyaman,” imbuhnya.

Baca juga: VIDEO Fobia Jarum Suntik, Lihat Paniknya Guru Tangsel Ini Saat Disuntik Vaksin Covid-19

Baca juga: Perketat Penjagaan Di Pintu Masuk, Buntut Temuan Strain Virus Baru Covid-19 B117 di Indonesia

Baca juga: China Kembali Sebarkan Virus Baru, Lima Warganya Tewas Lantaran Virus SFTF

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved