Cuaca Ekstrim Masih Berpotensi Terjadi Masyarakat Diimbau Waspada dan Lakukan Langkah Antisipasi Ini
Masyarakat di Kabupaten Bekasi diimbau untuk selalu mewaspadai cuaca ekstrim hujan disertai angin kencang dalam beberapa hari kedepan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG -- Masyarakat di Kabupaten Bekasi diimbau untuk selalu mewaspadai cuaca ekstrim hujan disertai angin kencang dalam beberapa hari kedepan.
Berdasarkan info Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang disertai angin kencang masih berpotensi terjadi hingga 3 Maret 2021.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengingatkan masyarakat bencana angin puting beliung masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi.
Untuk itu diminta masyarakat agar selalu waspada saat hujan yang disertai angin kencang atau puting beliung.
"Apabila terjadi angin kencang berusaha berada dalam rumah dan berlindung di tempat yang aman. Memastikan pintu, jendela tertutup rapat," katanya, pada Selasa (2/3/2021).
Ia juga meminta masyarakat agar memangkas ranting dan dahan yang telah lapuk. Hal itu dilakukan guna menghindari pohon tumbang, ketika terjadi angin kencang.
"Sekiranya juga pohon yang sudah tua dan rentang tumbang segera laporkan ke kami, nanti bersama Dinas Pemadam Kebakaran akan melakukan pemangkasan atau penebangan pohon itu," beber dia.
Henri menambahkan, personilnya selalu bersiaga dalam menghadapi bencana.
Personilnya juga masih terus melakukan penanganan pasca banjir di sejumlah titik terdampak maupun penanganan di titik yang masih banjir.
"Kita bersama unsur lain masih terus lakukan penanganan pasca banjir seperti di Pebayuran, dan Cabangbungin. Untuk di Muaragembong masih banjir utamanya karena rob," tutur dia.
159 rumah rusak
Sedikitnya ada 159 rumah di wilayah Kabupaten Bekasi rusak akibat disapu angin puting beliung hingga Maret 2021.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan rumah terdampak angin puting beliung itu mengalami kerusakan mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat.
"Jadi ada yang rusak atapnya sedikit, ada yang atapnya keangkat semua. Ada juga yang sampai roboh rusak parah," kata Henri.
Ia menuturkan tidak ada korban jiwa ataupun warga yang luka-luka berat akibat bencana tersebut.