Longsor

Warga Ciputat Timur Khawatir Tanah Longsor dan Jalan Retak yang Mengancam Jiwa

Warga Jalan Lembah I, RT 4, RW 06, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh terkait akses jalan yang longsor.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Rizki Amana
Jalan Lembah I, RT 4, RW 06, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) retak dan longsor. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Warga Jalan Lembah I, RT 4, RW 06, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh terkait akses jalan yang longsor saat hujan deras pada beberapa pekan lalu mengguyur kawan Jabodetabek.

Keluhan warga itu diikuti dengan rasa kekhawatiran akibat kondisi jalan yang retak-retak dikarenakan tanah yang berada teapt di bibir Kali Pesanggrahan longsor.

"Karena ngerinya kita enggak tahu datang (longsornya-red) malam hari atau siang hari," kata Akhyarudin selaku Ketua RT setempat, saat ditemui di lokasi, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Senin (1/3/2021).

Akhyarudin menjelaskan kekhawatiran warga tersebut timbul dikarenakan jalan tersebut merupakan akses utama warga dalam beraktifitas sehari-hari. 

Baca juga: Hujan Deras di Kota Bogor, Rumah Tak Layak Huni di Cilendek Longsor, Kondisinya Kini Memprihatinkan

Baca juga: Pos Polisi Roboh Imbas Tanah Longsor, Anggota Polantas Alami Patah Tulang Dibawa ke Tukang Urut

Baca juga: BREAKING NEWS: Pos Polisi di Simpang Depok Longsor, Satu Anggota Polantas Tertimbun Runtuhan

Menurutnya, saat peristiwa longsor terjadi pada 20 Februari 2021, warga sekitar sempat mendegar suara gemuruh yang bersumber dari lokasi longsoran tersebut. 

"Warga sebetulnya jam 3 pagi sudah mendengar suara (longsoran-red), tapi belum dilihat. Pas pagi dilihat longsor sebelah sini, dan atas sana," jelasnya. 

Adapaun saat ini warga setempat sedang  bergotong-royong untuk memperbaiki jalan yang retak dan sebagian tanah longsor itu. 

Akhyarudin pun berharap agar pihak bertanggungjawab yakni Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) daoat menangani longsor yang membuat sejumlah jalan retak dan tanah longsor sekira 100 meter tersebut. 

"Warga memotong pohon bambu biar mempercepat tukang kerja, biar cepat selesai, biar khawatir warga berkurang akan longsor. Harapannya diperkuat sehingga tidak akan terjadi longsor lagi," pungkasnya. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved