Piala Menpora 2021
Zainudin Amali dan Mochamad Iriawan Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan pada Piala Menpora 2021
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, menegaskan bahwa Piala Menpora 2021 bisa dihentikan, jika dijalani dengan tidak sesuai protokol kesehatan.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, menegaskan bahwa Piala Menpora 2021 bisa dihentikan, jika dijalani dengan tidak sesuai protokol kesehatan (prokes).
Protokol kesehatan memang jadi komitmen dalam penyelenggaraan Piala Menpora 2021.
Oleh karena itu, Iriawan meminta kepada seluruh pelaku sepak bola hingga suporter di Tanah Air untuk sama-sama mematuhi atau mengikuti komitmen itu.
Jika komitmen itu dilanggar, maka pihak kepolisian bisa menyabut penyelenggaraan Piala Menpora 2021.
Jika sudah begitu, izin pelaksanaan Liga 1 2021 dan Liga 2 2021 akan sulit diperoleh.
Menurut Iriawan, turnamen Piala Menpora 2021 bakal jadi acuan pihak kepolisian untuk setuju atau tidaknya memberikan izin kompetisi Liga 1 2021 dan Liga 2 2021 yang direncanakan bergulir pada Juni mendatang.
Baca juga: Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Berencana Menggelar Tiga Pertandingan Uji Coba untuk Timnas U-23
Baca juga: Jelang Piala Menpora 2021, Kiper Bhayangkara Solo FC Wahyu Tri Nugroho Ingatkan Penerapan Prokes
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Serahkan Surat Izin Kepolisian untuk Piala Menpora 2021 ke Ketua Umum PSSI
"Ini uji coba kepada federasi (PSSI) untuk mengetahui apakah bisa sesuai protokol kesehatan atau tidak," kata Iriawan usai menerima surat izin keramaian dari Menpora Zainudin Amali, di Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat (19/2/2021).
"Kalau bisa berjalan baik, maka In Shaa Allah, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan bergulir. Itu catatan dalam surat yang kami baca," ujar Iriawan.
“Ada klausul, kepolisian bisa mencabut sewaktu-waktu izin. Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh stakeholder untuk menaati izin atau komitmen yang sudah disepakati,” terang Iriawan.
Khusus untuk suporter, Iriawan mengingatkan bahwa turnamen yang berlangsung tanpa penonton.
Jadi, suporter dilarang hadir di area stadion atau sekadar nonton bersama (nobar).
Larangan itu juga tertuang dalam izin yang diberikan pihak kepolisian.
Oleh karena itu, Iriawan sangat berharap suporter bisa membantu suksesnya turnamen ini dengan hanya nonton dari rumah saja.
"Kami mohon dengan hormat kepada seluruh stakeholder sepak bola, khususnya suporter. Tidak ada penonton atau suporter itu permintaan dari Satgas Covid-19. Tidak boleh ada nobar, karena menimbulkan kerumunan,” tutur Iriawan.
“Tidak boleh juga ada pergerakan suporter dari satu tempat ke tempat lain dan tidak boleh nonton bareng,” tambah Iriawan.
Turnamen Piala Menpora 2021 dijadwalkan bergulir pada 20 Maret hingga 25 April 2021.
Turnamen tersebut rencananya bakal diikuti 20 klub yang terdiri dari 18 klub Liga 1 dan dua klub Liga 2.
Untuk penentuan pembagian grup dan lokasi perhelatan, PSSI dan PT LIB kini tengah membahasanya.
Serahkan Surat Izin
Jelang pelaksanaan PIala Menpora 2021, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyerahkan surat izin keramaian turnamen pramusim itu ke Iriawan.
Surat itu diperoleh dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sebelum memberikan surat izin ke Iriawan, Zainudin mengingatkan bahwa turnamen pramusim Piala Menpora 2021 tetap dijadikan evaluasi pihak kepolisian.
Apabila komitmen penerapan protokol kesehatan tak berjalan baik, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang jadi rencana selanjut tak akan diberikan izin.
"Izin ini untuk turnamen pramusim dengan durasi pendek. Tetap,i ini sangat menentukan nasib kompetisi," kata Zainudin.
"Kalau turnamen bisa dijaga dengan baik sesuai komitmen, maka In Shaa Allah, saya yakin kepolisian bisa menurunkan izin kompetisi,” ujar Zainudin.
Setelah memberikan surat izin turnamen Piala Menpora, politikus asal Golkar itu meminta kepada Iriawan dan PT LIB untuk segera menentukan lokasi dan klub mana saja yang bakal ikut.
Seperti diketahui, Untuk turnamen pramusim sendiri direncanakan bakal diikuti 18 klub Liga 1 dan dua klub Liga 2, Sriwijaya FC dan PSMS Medan.
Dalam skema yang sebelumnya bocor, sejauh ini ada lima kota yang akan menyelenggarakan: Solo, Sleman, Bandung, Malang dan Palembang.
“PSSI dan LIB harus langsung kerja cepat karena waktunya sangat singkat persiapannya,” terang Zainudin.