Pandemi Virus Corona

Wahidin Halim Imbau Kepala Daerah tak Panik saat Menangani Pandemi Virus Corona

Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan penanganan dan penanggulangan Covid-19 harus memperhatikan di hulunya, tidak hanya di hilir.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Andika Panduwinata
Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan penanganan dan penanggulangan Covid-19 harus memperhatikan di hulunya, tidak hanya di hilir. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG -  Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan penanganan dan penanggulangan Covid-19 harus memperhatikan di hulunya, tidak hanya di hilir.

Hal itu diungkap Wahidin saat Rapat Penanganan Covid-Provinsi Banten dengan Tim Satgas Covid-19 Tangerang Selatan di Serpong, Jumat (19/2/2021).

"Tidak boleh panik, ketika panik seringkali bicara di hilir. Treatment (perlakuan) di hulu tidak dibahas," ungkapnya.

"Selama ini kita selalu berpikiran asumsi berdasarkan perspektif kita saja, Covid-19 ini beda. Saat wabah flu burung yang lebih mematikan dulu, bisa kita selesaikan," sambung pria yang akrab disapa WH itu.

Menurutnya, penangan Covid-19 berhadapan dengan pemulihan ekonomi.

Baca juga: Relawan Pandemi Virus Corona Tangsel Memprediksi Penderita Virus Berbahaya tersebut Makin Meningkat

Baca juga: Tren Kasus Virus Corona Tangsel Meningkat, Lima Pejabat Pemkot Tangsel Terinfeksi Covid-19

Untuk membiasakan masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan membutuhkan waktu.

"Untuk mengubah budaya, kebiasaan dan mentalitas masyarakat yang sudah terbangun lama, perlu waktu untuk terjadi internalisasi dalam masyarakat," ucapnya.

Wahidin juga menekankan pentingnya data yang terkini (real time) untuk mendapatkan kebijakan dan langkah yang tepat dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19. 

Dikatakan, apa yang dilakukan oleh Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 sudah maksimal.

Sehingga langkah selanjutnya tinggal memaksimalkan program vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok masyarakat.

"Kalau perlu, anggota masyarakat yang aktivitasnya tidak bisa dibendung, kita vaksin terlebih dulu," kata Wahidin.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie melaporkan, pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kedua, tingkat kepatuhan masyarakat periode 9 sampai 18 Februari mencapai 83 persen. Positif rate tanggal 9 hingga 15 Februari sebesar 5,4 persen.

Para pelanggar PSBB Kota Tangsel di kawasan Nusa Loka, Serpong, Tangsel.
Para pelanggar PSBB Kota Tangsel di kawasan Nusa Loka, Serpong, Tangsel. (Warta Kota)

"PPKM ll terbukti meningkatkan kepatuhan masyarakat," ujar Benyamin.

Dipaparkan, pada tanggal 18 Februari telah terjadi 419 kasus baru. Angka kesembuhan mencapai 90 persen, dan angka kematian sebesar 4,3 persen.

Untuk zonasi pada PPKM Mikro, pada tingkat RT/RW tidak ada Zona Merah. 

"Kota Tangerang Selatan hari ini masuki Zona Orange. Di tingkat RT/RW mayoritas Zona Hijau," tuturnya. 

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini menyebut saat ini dilakukan integrasi Kampung Tangguh Covid-19 dengan Tim Satgas Covid-19 RT/RW. 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved