Peternak Cupang

Terkena PHK Akibat Pandemi Covid-19, Dedi Iskandar Beralih Profesi Jadi Peternak Ikan Cupang

Dedi Iskandar (27) terpaksa beralih profesi usai menjadi korban PHK. Kini dia menjadi peternak ikan cupang.

Penulis: Rizki Amana | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Rizki Amana
Ikan cupang kini menjadi alternatif banyak orang yang mengisi waktu luang sebagai bisnis sampingan. Jika sukses, omset puluhan juta rupiah bisa didapat setiap bulan. 

Terus menerus dirinya dengan giat mulai mempelajari gaya budidaya ikan cupang hias untuk dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah baginya. 

"Jelas menghasilkan (pundi-pundi rupiah). Cupang ini sekarang saya menggarapnya serius karena sudah menghasilkan profit ke saya itu enggak main-main, karena saya bisa buka usaha lain berkat cupang," jelasnya. 

Baca juga: Diberi Dua Opsi Mutasi Atau PHK, Disnaker Pantau Kelanjutan Nasib 52 Karyawan Giant Margo City Depok

Baca juga: Banyak di-PHK dan Dirumahkan Imbas Covid, 239.788 Karyawan di Kabupaten Tangerang Jadi Pengangguran

Baca juga: COCA-Cola PHK 2.200 Karyawan karena Pandemi Virus Corona setelah Kafe dan Bioskop Tutup

Dedi mengaku derita PHK dirinya pun sirna begitu saja, usai budidaya ikan cupangnya ini menuai kesuksesan. 

Bahkan, dirinya lun kembali berani mewujudkan impiannya untuk memiliki perusahaan di bidang jasa pengiriman. 

Beruntung, hasil penjualan budidaya ikan cupangnya itu lun mampu mewujdukan cita-citanya tersebut. 

Sebab, ratusan juta rupiah dapat dihasilkan dirinya dari menjual sejumlah cupang hias yang diternak olehnya. 

"Kalau sekali jual itu bertahap, itu seminggu bisa Rp 15 juta sampai Rp 20 juta. Seekor saja saya ada yang seharga Rp 4 sampai Rp 6 juta," ungkapnya. 

Setelah mendapati sejuta pengalaman dan ratusan juta pendapatan, ia pun berharap agar cupang hias milik peternak Indonesia ini dapat tetap bertahan di tengah gencarnya cupang import yang didatangkan dari sejumlah negara di Asia lainnya. 

Pasalnya sejak meningkatnya minat ikan cupang hias di Indonesia, banyak dari peternaknya yang menggantungkan hidup dari penjualan ikan hias tersebut. 

"Ikan cupang ini bukan hanya sebagai batu loncatan. Karena ketika saya sudah dapat apa yang saya mau, jangan ditinggalin ikan cupang ini," jelas Dedi. 

"Bibit itu memang dari luar negeri, tapi penyempurnaan genetik itu saya lebih percaya orang Indonesia yang berhasil. Jadi saya percaya genetik cupang hias hasi budidaya orang Indonesia ini sudah dapat dibawa ke luar negeri arau ekspor," pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved