Kisah Inspiratif
Pandemi Tak Surutkan Kreatifitas, Lewat Kelas Virtual, Anak-anak SD Stella Maris BSD Tetap Berkarya
Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Kreatifitas dan Inovasi, SD Stella Maris BSD Entrepreneur Day 2021 Bertajuk New Normal for Creation
Selanjutnya mereka didorong untuk menciptakan sesuatu yang berguna dari sampah yang mereka temukan.
"Dari berbagai dokumentasi yang dikumpulkan sekolah, proses yang mereka lakukan dalam membuat sebuah produk berbahan sampah atau produk daur ulang, ternyata hasilnya sangat luar biasa. Produk yang dihasilkan sangat beragam sesuai kreativitas masing-masing," katanya.
"Ada yang berupa kursi duduk terbuat dari botol minuman bekas, TV manual dari kardus, tempat pensil dari botol bekas, alat penghitung matematika dari kardus bekas, dan masih banyak lagi. Apa yang terekam dari dokumentasi tersebut juga menunjukkan betapa tinggi antusiasme dari para siswa,"
Sementara itu, Uning menuturkan proses pendidikan karakter yang selama ini menjadi komitmen SD Stella Maris BSD pun terlihat saat para siswa membuat sebuah produk daur ulang.
Hal itu terwujud pada kemandirian, kegigihan, berpikir kreatif, berpikir kritis, dan inovatif tampak dengan jelas dari para siswa.
Di samping itu semangat berkolaborasi juga ingin ditanamkan dengan cara para siswa harus bisa bekerja sama dengan orang tua masing-masing dalam menghasilkan sebuah produk.
Dari setiap kegiatan yang telah dirancang dan diterapkan Sekolah Stella Maris BSD dijelaskannya bertujuan untuk memberikan pesan, yakni sebuah prestasi atau pencapaian bisa diraih karena melewati sebuah proses, bukan dengan cara cepat atau instan.
"Keterampilan dan kompetensi tidak bisa diraih dalam sekejap, namun ada prosesnya serta melewati berbagai tantangan. Kita kembali diingatkan dengan sebuah analogi tentang pohon taoge dan pohon beringin. Taoge proses tumbuhnya cepat, tetapi tidak kukuh," kata Uning.
"Berbeda dengan beringin yang mempunyai akar menancap kuat terlebih dulu agar bisa tumbuh dengan kukuh. Sekolah Stella Maris BSD bisa berdiri dengan kukuh sampai di usia menjelang 26 tahun karena terus berproses, memperbaiki diri terus-menerus dan melalui banyak tantangan yang tujuan akhirnya ingin menghasilkan generasi yang cerdas, adaptif, serta inovatif di tengah bermacam situasi," sambungnya. (m23)