Kena PHK Akibat Pandemi Covid-19, Pria Ini jadi Peternak Ikan Cupang, Omset Kini Ratusan Juta Rupiah

Sempat patah arang dalam mengkais rezeki, Dedi pun memutuskan untuk menjadi peternak ikan cupang yang saat ini sedang banyak diminati masyarakat. 

Penulis: Rizki Amana | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Rizki Amana
Dedi Iskandar (27) terpaksa beralih profesi guna dapat melanjutkan hidup di tengah keterbatasan ekonominya usai menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dari salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  

WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Kena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak membuat Dedi Iskandar (27) patah arang.

Justru lulusan sarjana dari Universitas Islam Negeri (UIN) Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuka peluang usaha untuk melanjutkan masa depannya.

Dengan berawal modal Rp15.000, kini Dedi memiliki omzet ratusan juta rupiah dari bisnis ternak cupang.

"Awalnya saya itu kontraktor divisi di Finance Control di salah satu perusahaan BUMN di daerah Jakarta Selatan. Itu karena masalah pandemi jadi ada pergesearn regulasi, dan saya salah satu orang yang kena (PHK)," kata Dedi saat ditemui di kediamannya Jalan Ki Hajar Dewantoro Gang Beo, RT3/7, Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangsel, Selasa (16/2/2021).

Tak dapat Ruang ICU,Keluarga Pasien Covid-19 Disodorkan Surat Pernyataan tak Menuntut jika Meninggal

Melanie Subono Siap Bantu Warga yang Butuh Susu Bayi, Bayar Kontrakan, hingga Listrik,Begini Caranya

Lowongan Kerja di Unversitas Ahmad Dahlan, Mulai dari Dosen Tetap hingga Tenaga Kependidikan

PHK yang terjadi pada Maret 2020 itu sempat membuat dirinya bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Terutama sang istri yang saat itu sedang mengandung anak pertamanya dan membutuhkan biaya besar untuk persalinannya. 

Sempat patah arang dalam mengkais rezeki, ia pun memutuskan untuk menjadi peternak ikan cupang yang saat ini sedang banyak diminati masyarakat. 

Dedi mengisahkan awal mula budidaya ikan cupang itu tak menjadi jawaban baginya dalam mengais rezeki di tengah kondisi pandemi covid-19.

Namun, dirinya yang memiliki hobi sebagai pecinta ikan hias mulai tertarik dengan budidaya ikan cupang

Tepat pada pertengahan bulan Maret 2020 dirinya pun mengikuti tren tersebut dengan membeli seekor cupang berkisar harga Rp15.000.

"Awalnya saya memang saya suka pelihara ikan hias bukan ikan cupang. Tapi ikan hias yang biasa itu ketika saya keluar kota telat kasih makan itu gampang sekali untuk mati. Akhirnya saya fikir saya baiknya bermain ikan cupang," kata Dedi. 

Dengan penuh percaya diri dia pun memamerkan ikan yang dibelinya itu kepada sekumpulan pencinta cupang di kawasan Bintaro, Kota Tangsel. 

Namun bukan apresiasi yang didapatnya, justru dirinya mendapat ejekan akibat seekor ikan cupang miliknya yang dibeli dengan harga murah itu. 

Dirinya pun kembali patah arang saat akan mendalami hobinya tersebut melalui para pencintanya. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved