Virus Corona Jabodetabek
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Minta Maaf Acara Ulang Tahunnya Timbulkan Kerumunan di Cisarua Bogor
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi minta maaf, acara ulang tahunnya di Cisarua Bogor menimbulkan kerumunan hingga membuat warga setempat cemas.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Sebuah acara ulang tahun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dibubarkan Satgas Covid-19 di Cisarua Bogor.
Diketahui warga setempat merasa cemas lantaran acara ulang tahun Rahmat Effendi menimbulkan kerumunan.
Alhasil Wali Kota Rahmat Effendi minta maaf acara ultahnya timbulkan kerumunan bikin warga cemas di Cisarua Bogor.
Mengenai pembubaran acara ulang tahun Rahmat Effendi di Cisarua Bogor, dibenarkan oleh Camat Cisarua Deni Humaidi.
• Warga Laporkan Acara Ulang Tahun Wali Kota Bekasi di Cisarua Bogor Timbulkan Kerumunan Via WhatsApp
Baca juga: Ini Kronologi Acara Ulang Tahun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Cisarua Bogor Dibubarkan Petugas
Memang benar, acara ulang tahun ke-57 Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menimbulkan kerumunan di villany di Cisarua Bogor.
Warga yang cemas melapor ke Kecamatan Cisarua via WhatsApp, soal adanya kerumunan di acara ulang tahun Rahmat Effendi.
Diketahui, acara ulang tahun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi itu digelar di Cisarua Bogor, Kamis (3/2/2021) yang lalu.
Merespon aduan masyarakat, acara ulang tahun Wali Kota Bekasi dibubarkan Satgas Covid-19 di Cisarua Bogor.
Baca juga: BREAKING NEWS: Satgas Covid-19 Bubarkan Acara Kumpul-kumpul Wali Kota Bekasi di Cisarua Bogor
Baca juga: Satgas Covid-19 Bubarkan Acara Wali Kota Bekasi di Cisarua Ternyata Rahmat Effendi Ulang Tahun ke-57
Dikatakan Deni Humaidi, saat itu di villa Rahmat Effendi tengah berlangsung acara ulang tahun ke-57.
Kata Deni Humaidi, bahwa acara kumpul-kumpul ini mengundang kerumunan yang mencapai sekitaran puluhan orang.
"Beliau (ada) urusan internal di rumah peristirahatannya," ungkapnya Deni saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021).
Deni menuturkan, Rahmat Effendi tak berniat untuk menggelar acara yang dikatakannya merupakan acara ulang tahun.
Menurut Deni, Rahmat Effendi berulang ke-57 pada 3 Februari 2021 yang lalu.
Namun, beberapa staf dan bawahannya berinisiatif datang ke villa Rahmat Effendi di Cisarua Bogor hanya untuk mengucapkan selamat ualng tahun.
Sehingga mereka pun langsung memancing kerumunan saat Kabupaten Bogor sedang melakukan PPKM Mikro.
"Mungkin maklum beliau kan posisinya kepala daerah, mungkin anggap lah bawahan atau anak buahnya, mungkin ingin mengucapkan (ucapan selamat) atau seterusnya"
"dan dari situ mungkin karena ramai banyak mobil parkir di tempat itu, parkirnya sampai keluar, mungkin di dalam (tempat) parkirnya tidak dipakai karena sempit," ungkapnya.
Lantaran banyak mobil yang diparkirkan di luar halaman villa, warga sekitar kemudian mengadukan hal tersebut.
Deni beserta jajaran Polsek Cisarua, Satpol PP dan TNI mendatangi lokasi acara Walkot Bekasi pukul 20.30 WIB.
Saat Deni tiba, acara tersebut masih berlangsung.
"Dari situ ada warga yang melapor melalui WhatsApp ke Kecamatan," ujarnya.
Deni memperkirakan terdapat sekira 20 orang yang mengikuti acara Walkot Bekasi.
Ia menduga 20 orang tersebut berasal dari jajaran Pemkot Bekasi berdasarkan nomor polisi kendaraan dan plat merah mobil yang terpakir di sekitar villa.
"Setelah sampai di lokasi saya menyampaikan kami dari tim Covid kecamatan (Cisarua) karena kondisi PPKM dan seterusnya agar kegiatan dihentikan," jelas Deni.
Deni mengungkap Walkot Bekasi sangat koperatif saat didatangi jajaran 3 pilar Kecamatan Cisarua.
Walkot Bekasi juga meminta maaf terhadap acara yang memancing kerumunan tersebut.
"Beliau menyadari dan minta maaf dan segera kegiatan dihentikan dan tamunya pulang secara berangsur pulang," tutur Deni.
Kronologi
Kata Deni Humaedi, pihaknya mengeluarkan keterangan tertulis terkait pembubaran acara kerumunan Wali Kota Bekasi.
Pembubaran itu terjadi di villa Rahmat Effendi yang terletak di kawasan Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (3/2/2021) lalu.
Awalnya, pihaknya menerima laporan dari masyarakat yang melihat banyaknya mobil terparkir di luar halaman villa. Warga kemudian melaporkannya ke pihak Satpol PP.
"Atas aduan warga ke Satpol PP, kemudian anggota melaporkannya kepada camat," katanya Deni melalui surat keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).
Deni kemudian menindaklanjuti laporan tersebut kepada Danramil 2124 Cisarua-Megamendung dan Kapolsek Cisarua untuk mengkoordinasikan pembubaran kegiatan.
"Pengecekan dilakukan dipimpin oleh Camat Cisarua selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Cisarua bersama Danramil 2124 Cisarua-Megamendung dan Kapolsek Cisarua," lanjutnya.
Saat tiba di lokasi pada pukul 21.20 WIB, jajara 3 pilar Kecamatan Cisarua kemudian mengatakan maksud dan tujuannya kepada petugas keamanan setempat.
Dirinya pun langsung menemui Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi untuk menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor saat itu tengah melaksanakan PPKM Mikro.
"Setelah berkomunikasi dengan Bapak Rahmat Effendi, beliau langsung menghentikan kegiatan dan tamu yang ada untuk pulang ke tempat masing-masing," tutur Deni.
Lalu, pihaknya juga menurunkan petugas Satpol PP untuk tetap memantai lokasi agar kegiatan tak berlanjut.
Update Covid-19 Indonesia 15 Februari 2021
Jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 6.462 orang, per Senin (15/2/2021).
Sehingga, hari ini total ada 1.223.930 kasus positif.
Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 6.792 orang, sehingga total pasien sembuh ada 1.032.065 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 184 orang, sehingga total ada 33.367 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 15 Februari 2021, dikutip Wartakotalive di laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 315.553 (25.7%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 175.003 (14.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 141.437 (11.7%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 122.375 (10.1%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 52.480 (4.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 49.172 (4.0%)
RIAU
Jumlah Kasus: 30.141 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 30.273 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 28.168 (2.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 27.145 (2.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 25.033 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 22.865 (1.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 19.693 (1.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 16.116 (1.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 15.150 (1.3%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 14.515 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 12.765 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 11.457 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 9.839 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.403 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 9.266 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 8.492 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 8.551 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 8.098 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 7.001 (0.6%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.747 (0.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 7.272 (0.6%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 6.086 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 5.058 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 4.869 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.721 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.593 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 4.262 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.869 (0.3%).
(Wartakotalive.com/ABS/CC)