Berita Daerah
Risma Tenggelam di Kali Cipegadungan, Temannya yang Menolong Ikut Terjatuh, Jasadnya Belum Ditemukan
Risma tenggelam di Kali Cipegadungan saat cuci kaki. Temannya yang berupaya menolong, Sabrina, ikut terjatuh.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG - Dua remaja tenggelam di Kali Cipegadungan, Senin (8/2/2021) sekitar 13.30 WIB.
Diketahui, sosok dua remaja tenggelam di Kali Cipegadungan tersebut atas nama Risma dan temannya Sabrina.
Kejadian Risma tenggelam di Kali Cipegadungan, saat Risma mencuci kaki saat debit air Kali Cipegadungan tinggi.
Insiden Risma tenggelam di kali yang berlokasi di Jalan Pegadungan Raya, Perumahan Cikarang Baru, Desa Jaya Mukti, Kecamatan Cikarang Pusat, turut menyeret temannya, Sabrina.
• Soal Blusukan Risma, Plh Walikota Jakarta Pusat Irwandi Sambut Baik Kritik Membangun
• Viral Disidak Risma, Kolong Jembatan Menteng Disulap Jadi Taman, Kolam Ikan serta Mural Warna-warni
• Tak hanya Sampai Bulan April, Risma Sebut Jika Diperlukan Bansos Tunai Bisa Diperpanjang
Mengetahui Risma terpeleset saat cuci kaki di Kali Cipegadungan tersebut, Sabrina berupa lakukan pertolongan.
Nahas, Sabrina tak dapat menolong Risma, lantaran ikut terseret derasnya arus Kali Cipegadungan tersebut.
Soal kronologi Risma tenggelam bersama temannya Sabrina dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln.
Ia membenarkan, peristiwa dua remaja perempuan tenggelam, ketika korban Risma sedang mencuci kaki di Kali Cipegadungan.
Saat itu debit air di Kali Cipegadungan tengah tinggi.
Risma yang terpeleset lalu ditolong temannya Sabrina yang juga ikut terjatuh ke kali tersebut.
”Keduanya sampai saat ini masih belum diketemukan," katanya, pada Senin (8/2/2021).
Ia menjelaskan, petugas mendapatkan laporan dua remaja tenggalam itu pada pukul 14.30 WIB.
Atas laporan itu, petugas langsung ke lokasi untuk melakukan pendataan serta pencarian.
Proses pencarian dilakukan oleh petugas BPBD Kabupaten Bekasi dibantu kepolisian dan TNI.
Dikerahkan dua perahu karet mencari keberadaan dua remaja tersebut.
"Laporan hingga menjelang malam tadi belum juga ditemukan," imbuhnya.
Saat ini pencarian tidak lagi dilakukan di aliran kali, pencarian dilanjut dengan penyisiran di darat, melihat juga situasi arus cukup deras.
”Hingga malam ini masih belum diketemukan keberadaan mereka. Maka itu saya menghimbau agar warga hindari bermain di aliran kali atau sungai"
"Orangtua juga tolong diperhatikan anaknya guna menghindari kejadian serupa," paparnya.
Siswa SMK Nekat Nyebur ke Kali Hingga Terseret Arus dan Tenggelam Dua Hari
Dua hari tenggelam di Kali Antir Kampung Pengarengan Sasak Antir RT 5/07, Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, jasad Daud (17) ditemukan juga, Jumat (5/2/2021).
Sebelumnya korban pelajar SMK kelas X itu tenggelam pada Rabu (3/2/2021).
Kapolsek Tambelang, AKP Shodirin mengatakan korban dinyatakan hilang tenggelam pada Rabu sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu korban yang sedang mencuci motornya di pinggir kali melihat ketiga temannya tengah asyik berenang.
Seketika korban kepengin ikutan berenang dan langsung loncat ke kali.
Namun, korban ternyata tidak pandai berenang ditambah kondisi arus Kali tersebut sedang deras.
"Korban tenggelam hilang terbawa arus, temannya engga bisa nolong karena arus juga sedang deras," jelasnya.
Teman korban langsung melaporkan kejadian serta meminta pertolongan kepada warga setempat.
Lalu, dilaporkan kepada pihak kepolisian dan BPBD Kabupaten Bekasi.
"Korban ditemukan tewas 7 kilometer dari lokasi tercebur dan tenggelam saat mencuci sepeda motornya," ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, mendapatkan laporan petugas langsung terjun ke lokasi mencari keberadaan korban di Kali Anter.
Pencarian dilakukan petugas gabungan, yakni Tim URC Satga BPBD, anggota Kepolisian dan TNI.
Petugas melakukan pencarian mulai di permukaan air hingga menyisir pinggiran sungai dengan menggunakan perahu kareta.
"Pencarian sempat terkendala cuaca, tapi akhirnya selama dua hari pencarian korban ditemukan, menyangkut di sampah sekitar 7 kilometer dari lokasi tenggelam," imbuhnya.
Untuk itu, Henri mengimbau masyarakat Bekasi untuk waspada terhadap kondisi cuaca ektrem, karena sudah mulai musim penghujan dan rawan banjir.
Diminta warga tidak bermain atau berenang di aliran sungai.
Orangtua juga harus mengawasi anak-anaknya.
"Saya minta warga untuk waspada, jangan main atau berenang di aliran kali atau sungai, kondisi musim hujan membuat debit air sungai menjadi deras, dan sangat berbahaya," tandasnya.
Remaja yang Tenggelam di Ciliwung
Remaja asal Pejaten yang tenggelam di Sungai Ciliwung ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (30/1/2021) siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Korban yang diketahui bernama Haikal Pratama (13) ditemukan pada radius 45 KM dari lokasi kejadian tepatnya di dekat Season City Mall Jakarta Barat dan langsung dievakuasi menuju RSCM untuk proses selanjutnya.
Diketahui korban yang bernama Haikal Pratama (13) tenggelam pada kamis (28/1/2021) sekitar pukul 13.45 WIB.
Korban diduga tenggelam akibat kelelahan ketika sedang berenang bersama teman-temannya menyeberangi Kali Ciliwung tepatnya di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Kita tadi terima informasi dari PPSU Provinsi DKI Jakarta telah menemukan jenazah yang diduga korban selanjutnya kita akan panggil pihak keluarga untuk memastikannya menuju RSCM," ungkap Hendra Sudirman Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Sabtu (30/1/2021).
Hendra Sudirman menambahkan, akhirnya melalui proses yang panjang sekitar pukul 18.00 WIB keluarga menyatakan bahwa jenazah yang ditemukan adalah korban yang bernama Haikal Pratama (13).
Hendra juga menambahkan bahwa korban ditemukan dengan jarak yang cukup jauh dari lokasi kejadian dikarenakan debit air meningkat dan arus kali Ciliwung yang cukup deras akibat curah hujan yang tinggi di sekitar daerah operasi SAR.
Sebelumnya pada hari ketiga pagi tadi tim SAR gabungan telah melakukan upaya maksimal melakukan pencarian terhadap korban dengan membagi area pencarian menjadi 3 (tiga) dimana SRU pertama melakukan pencarian dengan Perahu Karet sejauh 8 KM dari lokasi kejadian.
Kemudian SRU kedua melakukan Penyisiran secara visual melalui jalur darat sejauh 4 KM dari lokasi kejadian.
Operasi SAR pada hari Sabtu (30/1/2021) melibatkan kurang lebih 70 personil SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, BPBD DKI Jakarta, Satpol PP, PPSU, Kel. Pejaten timur, Polsek Pasar Minggu, Babinsa, Damkar Jakarta Selatan, Wanadri, Korgad Rescue, DMC DD, KCR, Padepokan Ciliwung Condet, JKU Polmas Kab. Bogor, WMI, SAR MTA, KJD Rescue, KCD Rescue, Kancil, FAJI DKI, PAPA KOJAR, BAMBON, CAT Rescue, ACT, PALA BAJA, IEA, PSKR, BAZNAS BAZIS, Keluarga Korban dan Warga Sekitar.
"Kami mewakili pemerintah mengucapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas musibah yang dialami dan mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah melakukan pencarian terhadap korban." tutup Hendra.
Penemuan jasad mengambang di Bekasi
Di lokasi terpisah, pihak kepolisian Polsek Tarumajaya, Kabupaten Bekasi memastikan jasad perempuan yang ditemukan mengambang di danau buatan Perumahan Harapan Indah, Kp Karang Tengah RT 01/01 Desa Pusaka Rakyat, Kecamantan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (27/1/2021) bukan dibunuh.
Kanit Reskrim Polsek Tarumajaya Ipda Asmohari Prayogo mengungkapkan jasad perempuan itu bernama Nur, dia merupakan warga Semanan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Identitas itu terungkap dari hasil identifikasi serta laporan pihak keluarga
Jasad sudah di RS Polri Kramat Jati sudah dilakukan pengambilan sama keluarganya, identitasnya Nur warga Semanan Jakarta Barat," katanya.
Asmohari melanjutkan dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada bagian tubuhnya.
Korban dipastikan bukan korban pembunuhan akan tetapi korban tenggelam.
"Ini juga diperkuat keterangan keluarga bahwa korban mengalami gangguan jiwa, dan sudah pergi dari rumah sejak Minggu (24/1/2021) lalu," kata Asmohari Prayogo, Kamis (28/1/2021).
Dijelaskan juga, korban pergi dari rumah bukan yang pertama kalinya. Akan tetapi sudah beberapa kali.
Warga juga sudah mengetahui kondisi kejiwaan korban yang terganggu tersebut.
Korban juga sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) kawasan Grogol Jakarta Barat.
"Korban pernah di rawat di RSJ Grogol, warga pun sudah tahu bersangkutan, oh Nur yang stress ya"
"Dan bersangkutan bukan kali ini meningalkan rumah pernah diantar dihubungi Satpol PP keluarganya," ungkapnya.
Terkait dugaan hamil, Asmohari menyebut memang kondisi perutnya besar.
Akan tetapi bukan karena tengah hamil.
Hal itu juga diperkuat dari hasil pemeriksaan serta keterangan keluarga.
"Dari keluarga, dia (korban) kan sudah pisah sama suaminya satu tahun lalu"
"Setelah saya tanya dari posisi keadaan fisik korban, dijawab ini memang besar seolah-olah seperti hamil," imbuhnya.
Ia menambahkan pihaknya keluarga juga menolak dilakukan autopsi lebih lanjut.
Keluarga telah mengikhlaskan dan menganggap kejadian ini merupakan musibah.
"Keluarga menolak diotopsi karena ini bagian dari musibah, lalu latar belakangnya ini sudah diketahui diperkuat RT RW dan bukti pernah dirawat di RSJ," tandasnya.
(Wartakotalive.com/MAZ)