Wawancara Ozan Kabak: Liverpool FC Adalah Klub Masa Kecil Saya, Ini Adalah Mimpi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ozan Kabak sekarang bersemangat untuk bekerja dan membantu Liverpool mencapai target mereka musim ini setelah memenuhi ambisi dan mimpinya dengan menandatangani kontrak dengan klub.

Bek tengah berusia 20 tahun itu menjadi pemain The Reds pada hari Senin (1/2/2021) ketika ia menyelesaikan transfer pinjaman dari Schalke 04 hingga akhir musim 2020-2021.

Tumbuh besar sebagai pendukung juara Liga Inggris, 24 jam yang tak terduga bagi pemain internasional Turki itu.

Tetapi dengan kepindahan ke tim Jurgen Klopp sekarang menjadi kenyataan, Kabak berbicara kepada Liverpoolfc.com tentang emosi dan ambisinya dengan klub barunya.

Ozan, pertama-tama, selamat datang di Liverpool. Bagaimana perasaan Anda hari ini?

Terima kasih banyak. Saya merasa sangat, sangat bahagia, dan bersemangat juga. Klub yang luar biasa seperti Liverpool. Saya ingin menunjukkan diri, saya ingin bermain. Saya menantikan beberapa menit dan beberapa kemenangan dengan klub yang luar biasa ini.

Bagaimana kabarmu beberapa hari terakhir ini?

Itu sangat, sangat sibuk karena itu adalah hari-hari terakhir periode transfer. Kami memiliki waktu terbatas dan itu terjadi begitu saja, Schalke dan Liverpool melakukan percakapan dan kesepakatan. Akhirnya aku disini. Saya sangat senang berada di sini, yang terpenting adalah saya di sini sekarang.

Apa yang membuat Anda begitu bersemangat dan bertekad untuk datang ke Liverpool?

Liverpool adalah tim masa kecil saya. Jadi saya selalu ingin datang ke klub ini, untuk bermain di stadion yang luar biasa ini, di depan para penggemar yang luar biasa ini. Jadi itu mimpi bagiku. Sekarang mimpi itu menjadi kenyataan.

Itu pasti membuatnya lebih menarik, bahwa Liverpool adalah klub Anda sejak kecil dan sekarang Anda di sini?

Ya, itu lebih mengasyikkan bagi saya karena itu berasal dari masa kecil saya.

Apa saja kenangan Anda saat menonton Liverpool sebagai seorang anak?

Saya sering menonton mantan pemain Liverpool, seperti (Steven) Gerrard dan Sami Hyypia. Saya tahu ada banyak pemain legendaris. Saya juga menyaksikan final Liga Champions tahun 2005. Saya sangat terkesan berkali-kali menonton pertandingan ini. Itu adalah kenanganku.