Berita Jakarta

Jokowi Tak Puas dengan PPKM di Bawah Kendali Anies, Pemprov DKI Gencarkan 3T

Pemprov bersama pemerintah pusat melakukan berbagai upaya di antaranya 3T, yaitu tracing (pelacakan), testing (pengetesan) dan treatment (pengobatan).

Editor: Feryanto Hadi
sekretariat negara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa dengan implementasi PPKM di sejumlah daerah yang menurutnya belum maksimal 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap kedua di Jakarta belum memuaskan.

Adapun PPKM tahap kedua dimulai dari Selasa (26/1/2021) sampai Senin (8/2/2021) mendatang.

“Perlu juga kami sampaikan perkembangan Covid-19 di DKI Jakarta, sebagaimana disampaikan Pak Presiden Jokowi dalam PPKM kedua memang hasilnya belum memuaskan,” kata Ariza di Kantor PMI DKI Jakarta pada Selasa (2/2/2021).

Karena itulah, kata Ariza, pemerintah daerah bersama pemerintah pusat melakukan berbagai upaya di antaranya 3T, yaitu tracing (pelacakan), testing (pengetesan) dan treatment (pengobatan).

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Omong Apa Adanya, PPKM Tidak Efektif, Kita Tidak Tegas dan Tak Konsisten

Untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, DKI meningkatkan pelacakan dan pengetesan kepada warganya.

Sedangkan untuk menanggulanginya, DKI menyiapkan fasilitas kesehatan di antaranya tempat tidur isolasi, ruang ICU hingga lahan pemakaman bagi pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Begitu juga jumlah tenaga kesehatan yang terus ditambah dengan menggandeng Kementerian Kesehatan RI.

“Prinsipnya DKI Jakarta menyiapkan berbagai dukungan sarana dan prasarananya yang terus kami tingkatkan sesuai situasi dan kondisi,” imbuhnya.

Baca juga: Seorang Perempuan Asyik Aerobik Saat Militer Lakukan Kudeta di Myanmar

Di samping itu, DKI juga melibatkan aparat penegak hukum di antaranya Polri dan TNI dalam melaksanakan operasi yustisi.

Petugas gabungan itu membantu pemerintah daerah untuk memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Meski demikian, Ariza bersyukur tingkat kesembuhan warganya terus meningkat hingga 89,3 persen atau 244.202 orang.

Sedangkan angka kematian warganya turun menjadi 1,6 persen atau 4.337 orang.

Baca juga: PPKM Tak Efektif, IDI Sarankan PSBB Super Ketat Alias Lockdown, tapi Ekonomi Bisa Ambruk

Baca juga: Mahfud MD Kaget Namanya Terseret Rencana Penggulingan Ketum Demokrat AHY, Bantah Ikut Terlibat

“Evaluasinya (PPKM) memang belum membuahkan hasil yang baik ya seperti harapan kita bersama. Memang disebabkan akibat libur panjang akhir tahun, kemudian masyarakat kita yang mungkin sudah cukup jenuh,” katanya.

“Namun angka penyebaran ini (24.793 kasus aktif) juga tinggi disebabkan oleh tingginya testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Pengetesan sudah 115.224 sepekan terakhir, artinya sudah 11 kali lipat lebih dibanding yang diminta WHO,” tambahnya. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved