Pendakian Gunung Aconcagua
Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua (2): Aconcagua Mulai Muncul dan Menunjukkan Watak Aslinya
Max Agung Pribadi mulai merasakan watak asli Gunung Aconcagua yang bengis, dengan hujan salju dan angin kencang menderu-deru.
- Sepuluh tahun lalu wartawan Warta Kota, Max Agung Pribadi, meliput Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) mendaki Gunung Aconcagua.
- Tim mulai berselisih dengan pemandu
- Satu orang dilarang mendaki karena suara aneh di paru-parunya.
- Tukang urut dari Kabanjahe di Pegunungan Andes
WARTAKOTALIVE.COM -- Dalam dua hari perjalanan itu bibit perselisihan mulai bersemai di tim kami. Perselisihan antara tim pendaki dengan pemandu.
Hal itu dipicu oleh sikap Apu yang sering kurang bersahabat, dan sering menegur tim.
Dia memperlakukan tim seperti sekelompok orang yang sama sekali tidak berpengalaman di gunung tinggi.

Padahal saat mendaki Aconcagua, tim ini sudah merampungkan pendakian di Carstenz Pyramid, Kilimanjaro, Elbrus, dan Vinson Massif.
Apu juga terlalu kaku. Misalnya saat Sofyan atau Frans hendak mengambil gambar karena mendapat obyek foto menarik, Apu menegur dengan mengatakan ini bukan perjalanan wisata. Kurang bersahabat.
Selanjutnya terlalu banyak larangan yang tak dapat dijelaskan argumentasinya.