VIDEO Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Pasca Banjir di Puncak, Semua Pintu Air Jakarta Siaga 4

Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi banjir kriman dari Bogor dengan memantau semua pintu air.

Editor: Murtopo
Youtube Wartakotalive.com
Pasca banjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas Blok C, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021), Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi dengan memantau semua pintu air. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pasca banjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas Blok C, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021), Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi dengan memantau semua pintu air.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang disampaikan melalui akun @BPBDJakarta, pasca banjir masih terpantau normal.

Dipastikan tak berpengaruh terhadap tinggi muka air di Bendung Katulampa, aliran air menuju Jakarta.

Baca juga: Pulihkan Kondisi Psikologi Korban Banjir Bandang Gunung Mas, Polres Bogor Berikan Trauma Healing

Baca juga: Tim Dapur Umum Pengungsi Banjir Bandang Gunung Mas Kabupaten Bogor Bekerja Sejak Tengah Malam

Sementara itu Komisi D DPRD DKI Jakarta menilai, secara keseluruhan kesiapan Pemprov DKI Jakarta untuk menghadapi musim hujan sudah berjalan dengan baik.

Tidak hanya pengerukan di tali-tali air, DKI juga telah memastikan rumah pompa di Ibu Kota berfungsi dengan optimal saat musim hujan turun.

"Sampai sekarang saya katakan, langkah dinas terkait masih bisa diharapkan yah untuk menghadapi banjir dengan segala upaya yang dilakukan, tapi perlu ditingkatkan yang saluran mikronya," kata Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif pada Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Dinas SDA DKI Diminta Waspadai Banjir yang Bersumber di Gorong-gorong, Terakhir Dibersihkan 2018

Menurut Syarif, tiga dinas itu adalah yang bertugas penanganan dan antisipasi banjir adalah Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga dan Dinas Lingkungan Hidup.

Petugas yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) penanganan banjir itu telah berjuang menyiapkan langkah untuk mengantisipasi banjir.

Baca juga: Pelatih Bali United Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues Mengidolakan Flamengo, Romario, dan Bebeto

Baca juga: Bank DKI Berikan Mobil Unit Donor Darah Kepada PMI Provinsi DKI Jakarta

Syarif mengungkapkan, selama bertugas di DPRD DKI Jakarta sejak 2019 lalu, dia rutin mendapati petugas melakukan upaya mitigasi banjir.

Terutama, para petugas dari Dinas SDA yang melakukan pengerukan lumpur dan sampah di sejumlah saluran phb, kali, waduk, polder, sungai dan sebagainya.

Namun politisi Partai Gerindra ini meminta DKI untuk mewaspadai adanya ancaman banjir dan genangan yang bersumber dari saluran mikro atau gorong-gorong akibat sumbatan sampah di musim hujan.

Hal ini belajar dari pengalaman tahun 2017 lalu, sejumlah gorong-gorong di Ibu Kota banyak dipenuhi sampah kulit kabel, sehingga berdampak banjir di sejumlah ruas jalan.

"Ini (banjir) bukan hanya soal urusan saluran makro dengan phb saja, tapi ada juga saluran mikro. Jangan-jangan nanti karena saluran mikro dianggap sudah bagus (bersih) waktu itu, kemudian ditinggal untuk kerjain makro eh tiba-tiba keteteran (ada banjir di saluran mikro)," ujar Syarif.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan pompa stasioner sebanyak 487 unit di 178 lokasi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved