Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Tangisan Keluarga Korban Sriwijaya Air Pecah Setelah Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat
Tangisan keluarga korban Sriwijaya AirSJ182 pecah setelah mengikuti tabur bunga di Kepulauan Seribu di atas KRI Semarang
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tim SAR gabungan menggelar tabur bunga dengan pihak keluarga korban Pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Tabur bunga digelar di KRI Semarang pada Jumat (22/1/2021).
KRI Semarang membawa 50 orang perwakilan keluarga korban Pesawat Sriwijaya SJ182 dari Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok menuju titik lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya.
Tiga jam berjalanan diatas kapal, seluruh penumpang yang menaiki KRI Semarang 594 ditempatkan di bagian atas kapal, untuk menambah ruangan juga telah disediakan tenda yang cukup besar untuk menampung penumpang meliputi awak media dan keluarga korban.
Baca juga: Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Akan Tabur Bunga di Perairan Pulau Lancang
Baca juga: Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Resmi Ditutup Setelah 13 Hari Bertugas
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito yang turut hadir dalam rangkaian tabur bunga ini juga menyempatkan diri untuk menyapa dan berbincang sekaligus mengucapkan belasungkawa.
"Kami mengucapkan turut berduka cita ya pak," Kata Bagus saat menyambangi salah satu keluarga korban di KRI Semarang Jumat (22/1/2021).
Tak hanya itu Pangkoarmada 1 Laksamana Muda Abdul Rasyid yang hadir pun juga turut serta untuk memberikan ucapan duka cita kepada keluarga korban yang saat itu berada di KRI Semarang untuk melaksanakan bunga tabur.
"Saya turut berbelasungkawa ya pak, diikhlaskan, kami mendoakan yang terbaik untuk semuanya, semoga khusnul khotimah," kata Abdul Rasyid.
Setelah tepat di titik lokasi Pesawat Sriwijaya SJ-182 jatuh, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E. KRI Semarang mulai berhenti.
Selepas doa bersama, keluarga korban mulai melakukan tabur bunga, dengan membawa sekeranjang bunga tabur mereka membawa ke pinggir kapal, sontak suasana yang berjalan hening, kini berbuah tangis.
Tangis keluarga pecah tak dapat membendung rasa duka mendalam atas kepergian seseorang yang mereka cintai, bahkan ada beberapa keluarga yang seakan tak rela melepas bunga yang telah mereka genggam.
Baca juga: Jasad Belum Ketemu, Keluarga Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan Zamzami Mulai Ikhlas, Siap Tabur Bunga
Baca juga: Tinggal Sang Cucu, Jenazah Satu Keluarga Penumpang SJ 182 Hampir Teridentifikasi Seluruhnya
Tangis duka pun akhirnya pecah, bunga tabur pun terbang bersama angin menuju lautan lepas. Gelombang laut pun membawa bunga-bunga itu, beberapa kerabat pun mencoba menenangkan mereka atas kondisi ini.

Direktur Utama PT Sriwijaya Air, Didi Iswandy yang hadir dalam acara tabur bunga itu menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga Sriwijaya SJ-182.
"Pertama saya ucapkan duka mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang dialami Sriwijaya SJ-182. Kami juga berterima kasih acara tabur bunga pada hari ini berjalan dengan baik," kata Didi Iswandy.
Dikatakan Didi, pihaknya mengaku sangat berduka atas apa yang menimpa Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu.
"Tentu kami sangat sedih atas musibah ini. Kami sangat kehilangan. Kami juga berharap korban semua segera dapat teridentifikasi," ucapnya.
Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Resmi Ditutup Setelah 13 Hari Bertugas
Wartakotalive.com, Jakarta - Operasi SAR Gabungan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi ditutup pada Kamis (21/1/2021).
Penutupan operasi tersebut diumumkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito pada pukul 16.57 WIB.
Bagus mengatakan operasi yang telah berjalan 13 hari tersebut ditutup di antaranya berdasarkan evaluasi teknis, temuan korban, pertemuan dengan perwakilan keluarga korban, dan rapat koordinasi antar lembaga terkait.

Hal tersebut disampaikan Bagus di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Kamis (21/1/2021)
"Hari ini Kamis 21 Januari pukul 16.57 Operasi Pencarian dan Pertolongan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 PK - CLC secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian," kata Bagus.
Hingga penutupan operasi tersebut tercatat total sebanyak 324 kantong bagian tubuh korban berhasil dievakuasi.
Selain itu tercatat pula sebanyak total 68 kantong serpihan kecil pesawat, 55 potongan besar pesawat, satu unit Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) electric unit juga berhasil dievakuasi.
Kegiatan pencarian korban dan serpihan pesawat dilakukan sejak pesawat lost contact pada 9 Januari pukul 14.40 oleh Basarnas didasarkan informasi ATC Airnav Indonesia dengan melibatkan TNI, Polri, KPLP, dan Kementerian Perhubungan.
Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Dirut Jasa Raharja Budi Raharjo, Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwinl, Kepala Rumah Sakit Polri Said Soekanto Brigjen Pol Asep Hendradiana, dan sejumlah perwakilan personel Tim SAR Gabungan.
Tabur bunga
Demi menghormati para korban, pemerintah akan mengadakan prosesi penaburan bunga pada besok Jumat (22/1) pukul 06.00 pagi.
"Untuk menghormati para korban, besok pagi jam 6, berangkat dari sini," kata Menhub Budi Karya.
"KRI Semarang dengan paling tidak perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar Pulau Lancang, untuk melakukan tabur bunga," ucap Menhub.
Sebelumnya, Budi menjelaskan pihak KNKT akan tetap melakukan upaya pencarian dengan posko yang ada di Pulau Lancang.

Termasuk di dalamnya, Cockpit Voice Recorder (CVR).
"Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya, mengalihkan lead lapangan kepada KNKT."
"KNKT sudah mendapat kesepakatan dari bapak TNI dan Polri, untuk melakukan operasi lanjutan dengan home base yang ada di Pulau Lancang," jelas Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito melaporkan update hasil pencarian yang ditemukan oleh tim gabungan sampai hari ini.
"Berhasil mengevakuasi 324 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban."
"Serpihan kecil badan pesawat sebanyak 68, serpihan besar badan pesawat sebanyak 55."
"Flight Data Recorder (FDR) pada tanggal 12 Januari, serta bagian CVR Elektronic Unit pada hari tanggal 15 Januari," ungkap Bagus. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Resmi Ditutup
pesawat Sriwijaya Air
Sriwijaya Air SJ 182
Bagus Puruhito
Kepala Badan SAR Nasional
Kepulauan Seribu
16 Jam Sebelum Operasi Pencarian Dihentikan, TSHD King Arthur 8 Sukses Temukan CVR SJ 182 |
![]() |
---|
KNKT Butuh Waktu Maksimal Satu Minggu untuk Baca Data CVR Sriwijaya Air SJ 182 |
![]() |
---|
Ketua KNKT: Indonesia Jadi Negara Pertama Cari CVR Pakai Kapal Penyedot Lumpur |
![]() |
---|
Pakai Kapal Pengeruk TSHD King Arthur 8, CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Kedalaman 14 Meter |
![]() |
---|
CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Selasa 30 Maret 2021 Pukul 20.00, Tak Jauh dari Penemuan FDR |
![]() |
---|