Kabareskrim Baru Dipilih setelah Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Dilantik Jadi Kapolri

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebentar lagi akan menggantikan Jenderal Idham Azis sebsagai Kapolri.

Selanjutnya, kursi Kabareskrim yang ditinggal Sigit pun akan kosong. Jabatan tersebut akan diisi setelah Sigit dilantik menjadi Kapolri.

DPR telah memproses calon tunggal Kapolri usulan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sesuai UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Yakni dengan melakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and propert test terhadap Sigit. Hasilnya, ia disetujui. Dalam rapat paripurna DPR pun, Sigit disepakati menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.

Lalu yang menjadi pertanyaan, untuk posisi Kabareskrim yang ditinggalkan Sigit, siapakah sosok yang akan menggantikannya?

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengatakan bahwa Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri akan memproses calon perwira tinggi untuk menduduki jabatan baru Kabareskrim.

Namun, proses tersebut akan berjalan usai Sigit dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.

"Sampai saat ini belum (ada calon Kabareskrim). Yang jelas proses pengangkatan ada namanya dewan kepangkatan dan jabatan tinggi itu yang akan memproses itu semua," kata Rusdi, Jumat (22/1/2021).

Menurutnya, dalam proses tahapan calon Kabareskrim dewan akan memilih personil terbaik Polri nantinya.

"Tentunya nanti dewan itu akan mendiskusikan merapatkan siapa saja personel terbaik polri yang akan atau dianggap mampu untuk memangku jabatan tersebut," ucapnya.

Meski posisi Kabareskrim kosong, kata Rusdi kegiatan operasionalnya tidak akan terganggu dan tetap berjalan seperti biasa karena ada Wakabareskrim Polri Brigjen Wahyu Hadiningrat.

"Kinerja tidak terganggu. Dulu pak Idham Azis dari kabreskrim juga jabat Kapolri toh. Polri bekerja karena berdasarkan sistem yang sudah ada gitu bukan karena orang perorang. Ketika siapapun yang ada di situ bekerja sistem itu, sistem kan sudah berjalan, dengan sistem tidak harus orang perorang ya," katanya.

Terkait proses serah terima jabatan yang selama ini sudah menjadi tradisi setiap pergantian Kapolri, jelas Ruadi hanya dilakukan secara internal disesuaikan dengan situasi pandemi saat ini.

"Serah terima jabatan terus penyerahan, itu tradisi saja di internal. Seperti itu saja serah terima jabatan antara kapolri lama dengan Kapolri yang baru itu ada prosesi. Tapi sekarang karena masanya pandemi, semua dilakukan dengan mentaati protokol Covid-19," katanya.