Pemprov DKI Siapkan 1.500 Petak di TPU Rorotan untuk Makamkan Jenazah Covid-19

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Tempat Pemakaman Umum -TPU Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dalam waktu dekat bakal digunakan untuk menampung jenazah suspek maupun konfirmasi Covid-19.

Ada sekitar 6.000 petak makam yang disediakan DKI di lahan seluas dua hektar tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tahap awal Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sekitar 1.500 petak makam di TPU Rorotan.

Namun demikian, lahan tersebut akan digunakan bila lahan pemakaman Covid-19 di wilayah lain di Jakarta telah dinyatakan penuh.

Baca juga: Sejak Awal Tahun Baru, Jenazah Covid-19 yang Dimakamkan di TPU Tegal Alur Terus Bertambah

"Sekarang kan masih ada, kami masih memprioritaskan untuk menyelesaikan tempat makam yang masih tersisa di daerah lain," kata Ariza di Balai Kota DKI pada Rabu (20/1/2021) malam.

Ariza mengatakan, ada beberapa TPU yang masih menyediakan laham pemakaman untuk Covid-19. Misalnya TPU Srengseng Sawah Jakarta Selatan, TPU Tegal Alur Jakarta Barat.

"Setelah itu, nanti kami coba masuk (gunakan) ke TPU Rorotan," imbuhnya.

Baca juga: Kepala TPU Jombang Ciputat Ungkap Pemakaman Jenazah Infeksi Covid-19 Melonjak Tinggi

Sementara itu petugas TPU Srengseng Sawah Aryanto, mengatakan sisa petak makam di sana sekitar 130 makam lagi.

Selama sepekan dari Selasa (12/1/2021) sampai Selasa (19/1/2021) lalu, pihaknya telah memakamkan lebih dari 400 jenazah dengan protokol penanganan Covid-19.

TPU Serengseng Sawah diperkirakan bisa menampung 500-an jenazah Covid-19, sehingga saat ini kondisi TPU Serengseng Sawah juga hampir penuh.

"Ketersediaan sekarang sekitar 130-an petak lagi, kalau untuk totalnya di sini sekitar 500-an makam," jelasnya.

Seperti diketahui, 4.500 petak makam untuk jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat sudah penuh sejak Selasa (12/1/2021).

Bahkan sebelumnya, TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur yang juga untuk jenazah Covid-19 telah penuh, terutama bagi blok muslim pada 8 November 2020.

Sedangkan untuk jenazah nonmuslim sudah penuh sejak 20 Desember 2020 lalu, karena itu pengelola TPU terpaksa memberlakukan sistem tumpang tindih.