Banjir Bandang

Warga Kampung Gunung Mas Puncak Bogor Sedang Makan, Tiba-tiba Banjir Bandang Menerjang

Warga Kampung Gununng Mas Puncak Bogor sedang makan, Tiba-tiba banjir bandang menerjang.

Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Warga Kampung Gununng Mas Puncak Bogor sedang makan, Tiba-tiba banjir bandang menerjang. 

WARTAKOTALIVE.COM, CISARUA - Banyak cerita saat detik-detik banjir bandang di Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor menerjang perkampungan warga.

Salah satunya tentang cerita seorang warga Kampung Rawa Dulang, Desa Tuhu Selatan, Kabupaten Bogor.

Saat  itu seorang ibu tengah makan bersama anaknya. Ibu tersebut tinggal di Kampung Rawa Dulang RT002/003.

Cuaca saat itu mendung dan hujan turun, sehingga membuat orang enggan keluar rumah.

Ketika ibu tersebut tengah menikmati sarapan pagi bersama sang buah hati terdengar teriakan warga lain.

Warga tersebut berteriak banjir-banjir. Tak lama berselang dari teriakan warga itu tiba-tiba terdengar suara gemuruh air yang dasyat.

Ternyata dari kejauhan terlihat banjir bandang datang menghampiri.

Banjir yang berwarna hitam lantaran bercampur tanah longsor terlihat mengerikan.

"Pas lagi makan sama anak ada warga yang teriak banjir-banjir. Memang kondisinya hujan rintik. Semalam memang hujannya gede," kata Neni Sulastri di tempat pengungsian, kemarin.

"Terus kedengeran suara gemuruh air. Pas dilihat ternyata banjir bandang. Saya sama anak langsung keluar rumah ikut lari bersama warga," tambahnya.

Baca juga: Baru Pertama Kali Terjadi, Bupati Bogor: Kita Investigasi Dulu, Ada Penggundulan Hutan Atau Tidak?

Wanita berusia 37 tahun itu menyatakan bahwa dari kejauhan ia melihat banjir bercampur lumpur itu membawa material pohon dan dahan-dahan pohon yang besar di Kali Cisampay.

Kali Cisampay pun meluap lantaran derasnya aliran banjir bandang itu. Air banjir bandang itu memasuki pekarangan rumahnya.

Melihat kondisi itu warga pun berlari naik ke dataran yang lebih tinggi. untuk menyelamatkan diri.

"Baru lihat banjir seperti ini. Sebelumnya tidak pernah kayak gini. Banjir bandang ini membuat kami syok," tutur Neni.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved