Miris, Pedagang Daging Sapi Mengaku Tak Ambil Untung Sejak Kenaikan Harga

Miris, Pedagang Daging Sapi Mengaku Tak Ambil Untung Sejak Harga Kenaikan Harga. Simak selengkapnya di dalam berita ini.

Penulis: Rangga Baskoro |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Rudi, penjual daging sapi di Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat, Rabu (20/1/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Kenaikan harga daging sapi menyebabkan pedagang menjerit. Meski harga dari pemasok dinaikan, Rudi (34), seorang pedagang daging sapi mengaku tak serta merta ikut menaikan harga.

Ia mengaku membeli 1 kilogram daging sapi seharga Rp 120.000 dari pemasok di rumah potong hewan. Tak tega menaikan harga di pasaran, Rudi tak merubah harga dan tetap menjualnya seharga Rp 120.000 per kilogram.

"Dari bos di RPH beli barang Rp 120.000. Ya saya jualnya juga Rp 120.000. Enggak ambil untung sedikit pun," ucap Rudi di Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat, Rabu (20/1/2021).

Pasalnya, daging sapi biasanya dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke atas. Selain peminatnya sedikit, dinaikannya harga daging juga berpotensi membuat warga beralih membeli komoditi protein dari daging lain.

Baca juga: Mensesneg Praktikno Melantik Ulang Para Pejabat Kemensesneg

"Apalagi karena ini barang mahal, pembeli kagak kuat harga segitu. Ditambah kemampuan pasar berukurang pembelinya. Daging itu kan hanya kalangan menengah ke atas pembeliannya," tuturnya.

Kenaikan harga terjadi sebelum libur Natal 2020 lalu. Kala itu, harga 1 kilogram daging sapi dibelinya dari pemasok seharga Rp 110.000.

Hingga kemudian pada periode awal Januari, harganya merangsek naik menjadi Rp 120.000.

"Sebelum tanggal 25 Desember itu Rp 110.000. Kita jual Rp 120.000. Masih untung Rp 10.000. Sekarang enggak ada dapat untung," kata Rudi.

Oleh sebab itu, Rudi yang hari ini menjadi satu-satunya pedagang daging yang berjualan di Pasar Kranji Baru, memutuskan untuk menghabiskan stok daging yang telah dibelinya sebelum kondisinya tidak segar.

"Daripada mendem barangnya, yang penting saya beli, terus jual lagi. Kalau kita enggak beli (dari pemasok), bisa-bisa nanti enggak dikasih lagi kalau mau beli ke bosnya. Makanya sebenarnya pedagang kecil yang susah. dijual salah enggak dijual kita yang susah," keluhnya. 

Baca juga: BPBD Kabupaten Tangerang Memburu Ular Kobra di Perumahan Warga selama Musim Penghujan

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved