Banjir Bandang
Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Dirut PTPN VIII Tanam Pohon Keras Saat Tinjau Lokasi Banjir Bandang
Menko PMK Muhadjir Effendy minta Dirut PTPN VIII tanam pohon keras saat tinjau lokasi banjir bandang.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, CISARUA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meninjau lokasi banjir bandang. Muhajir meminta Dirut PTPN VIII menanam pohon keras.
Banjir bandang di Kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, terjadi Selasa (19/1/2021).
Banjir bandang yang membawa material keras itu membuat 900 warga terpaksa mengungsi.
Setelah meninjau lokasi bencana dan mengamati kerusakan akibat banjir bandang, Muhadjir mengatakan perlunya penanaman tanaman keras untuk mencegah banjir di Gunung Mas.
“Pantauan saya, dari segi lingkungan sepanjang yang saya amati dan laporan dari Dirut PTPN VIII Gunung Mas sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat,” kata Muhadjir, Rabu (20/1/2021).
“Hanya saja, saya merekomendasikan untuk segera lakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman,” tambahnya.
Menurut Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, selain tanaman keras, PTPN VIII juga perlu memperbanyak penanaman tanaman perdu terutama di wilayah yang kemiringannya ektrem.
“Tanaman perdu ini sangat penting karena memiliki daya cengkram yang sangat kuat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya longsor tanah yang gembur maupun banjir bandang,” jelasnya.
Baca juga: Baru Pertama Kali Terjadi, Bupati Bogor: Kita Investigasi Dulu, Ada Penggundulan Hutan Atau Tidak?
Bencana alam banjir bandang di Kabupaten Bogor, lanjut dia, salah satunya diakibatkan dampak dari Badai La Nina.
“La Nina mempengaruhi kondisi iklim yang abnormal sehingga curah hujan menjadi sangat besar. Hal ini menyebabkan banjir di beberapa daerah di Tanah Air, termasuk Kabupaten Bogor,” ungkap Muhadjir.
Sebagai wilayah penyangga Jakarta sebagai ibukota negara, Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, masuk dalam wilayah strategis nasional.
"Kami terus mengevaluasi penangganan bencana alam di wilayah ini, secara sistemik akan terus diperbaiki," tutur Muhandjir.
Baca juga: Cegah Covid-19, Kapolres Bogor Batasi Relawan Bantu Korban Bencana Gunung Mas Puncak
Terkait kerusakan alam di wilayah Gunung Mas, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan akan melakukan investigasi.
“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya apa, tentunya harus kita investigasi terlebih dahulu. Apakah ada penggundulan atau tidak,” kata Ade.
Ketua DPW PPP Jawa Barat ini menjelaskan bahwa kejadian air membawa material yang sangat banyak ke Sungai Cisampay sehingga luber ke pemukiman warga harus diteliti penyebabnya.
“Ini sedang kita teliti. Kejadian seperti ini di baru pertama kali terjadi di Gunung Mas,” beber Ade Yasin.
Sebuah Rumah Semi Permanen di Lebak Banten Terbawa Arus Banjir Bandang Kemarin Sore |
![]() |
---|
Kementerian Luar Negeri Mengabarkan WNI Selamat dari Banjir Bandang di Pakistan |
![]() |
---|
Pemkab Bogor Anggarkan Rp 2,7 Miliar untuk Relokasi Rumah Terdampak Banjir Bandang di Pamijahan |
![]() |
---|
Pemkab Bogor Mendata Korban Banjir Bandang di Pamijahan dan Leuwiliang, untuk Pemberian Bantuan |
![]() |
---|
Warga Nangis, 35 Ekor Kambing Mati dan Lima Ton Ikan Gagal Panen Akibat Banjir Bandang di Pamijahan |
![]() |
---|