Aisyah Bocah 10 Tahun yang Hidup Sebatang Kara Akibat Covid Akhirnya Temui Kakaknya Lewat Video Call
Namun kabar sebatang karanya Aisyah belakangan terkuak setelah seseorang bernama Alma menghampiri kediaman Agung.
Kabar meninggalnya Rina Darmakusumah (44), ibu kandung Aisyah Alissa, akibat terpapar Covid-19, membuat sahabatnya bernama Riri (53) tak dapat mengucapkan sepatah katapun.
Warga Perumahan Vila Dago, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini mendapati kabar duka tersebut dari pesan singkat WhatsApp tepat di hari wafatnya sang sahabat.
“Saya dengan Bu Rina almarhum itu sudah mengenal beberapa tahun yang lalu, kebetulan beliau pernah tinggal di Vila Dago Alam Asri. Nah saya agak kaget pas Sabtu (16/1) malam jam 8, saya kaget dikasih tahu bahwa Aisyah ibunya meninggal,” kata Riri ditemui di rumah duka almarhumah Jalan Bhayangkara, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangsel, Rabu (20/1).
Riri bercerita semasa hidup almarhumah merupakan sosok yang baik dimatanya.
Hal tersebut diungkapkannya tatkala dirinya selalu melihat almarhumah yang sangat menyayangi buah hati yang sudah tak lagi memiliki ayah.
Tiap harinya, almarhumah selalu menyibukkan diri dengan sang anak pada aktifitas yang dilakoninya
Akibat covid-19
Ketua RW 18 Kelurahan Benda Baru, Marliansyah A Baset mengatakan ibu Aisyah meninggal akibat covid-19.
“Jadi hari Jumat (15/1) dia ngeluh, dibawalah ke Puskesmas Benda Baru. Kemudian dari Puskesmas di rapid keluarlah hasil reaktif,” kata Baset saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Selasa (18/1).
Mendapati hasil reaktif tersebut, pihak Puskesmas langsung merekomendasikan almarhumah untuk dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Permata Pamulang khusus penanganan covid-19.
Dari RS rujukan itu, almarhumah dinyatakan terinfeksi covid-19 dan harus menjalani masa isolasi dan perawatan medis.
Namun, almarhumah lebih memilih untuk melanjutkan isolasi secara mandiri dikarenakan sang anak yang hanya tinggal sebatang kara.