Pemain Sepak Bola Bogor Ini Sebut Risiko Main Tarkam Tak Hanya Soal Cedera, Lalu Apa Lagi?

Bintang tarkam asal Bogor Gunandi Prasetiyo mengungkapkan risiko bermain tarkam ternyata tak hanya cedera, tapi ada yang lebih parah, apa itu?

Instagram @gunandiprasetyo
Gunandi Prasetiyo, pesepak bola tarkam asal Bogor yang memiliki 24.300 follower di Instagram. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Alasan yang paling sering tidak diizinkannya pesepak bola profesional bermain di liga antar kampung atau tarkam adalah faktor cedera.

Namun bintang tarkam asal Bogor Gunandi Prasetiyo mengungkapkan risiko bermain tarkam ternyata tak hanya cedera, tapi ada yang lebih parah, apa itu?

Biasanya, sesuai dengan perjanjian di awal, pada level tarkam, pemain yang cedera tidak mendapat tanggungan atau jaminan pengobatan dari timnya.

Baca juga: VIDEO Kisah Bintang Tarkam Gunandi Cebol Hobi Bola yang Bisa Hidupi Keluarga

Namun, cedera saat bertanding bukanlah satu-satunya risiko.

Gunandi Prasetiyo, salah satu bintang tarkam asal Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini mengungkapkan resiko lainnya.

"Saya sendiri pernah digebukin oleh penonton tuan rumah jelang 10 menit akhir pertandingan," bukanya kepada Warta Kota, Senin (18/1/2021) kemarin di Bogor.

Lanjutnya, kala itu dirinya sedang berlari untuk mengejar bola umpan silang rekannya yang diarahkan ke kotak penalti.

Baca juga: Bomper FC Menjadi Wadah Silaturahmi untuk Penggila Sepak Bola Tarkam yang Ingin Hidup Tetap Sehat

Ia pun beradu cepat dengan bek lawan. Saat berlari kencang, bek lawan pun melakukan dorongan sehingga dirinya terjatuh persis ke suporter lawan yang berada dekat dengan garis lapangan.

"Saya kan jatuh, tidak tau apakah mereka keinjak atau gimana. Saya digebukin oleh banyak orang. Saya hanya telungkup dan menutupi kepala pakai tangan. Akhirnya polisi dan tentara yag datang. Tembakan peringatan satu kali, semuanya berhenti," kenangnya.

Ia pun dipisahkan dari oknum-oknum tersebut.

Meski digebukin, pemain yang akrab disapa "Cebol" ini mengaku maklum karena penonton terbawa emosi mengingat timnya kalah.

"Kan itu menit akhir ya. Mungkin kalau posisi mereka menang atau masih babak pertama, hal itu tak terjadi. Wajar kejadian seperti itu di futsal. Itulah resiko selain cedera," tutupnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved