Vaksinasi Covid19

Anies Baswedan Sebut Penerima Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Berpotensi Terpapar Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap, penerima vaksin Covid-19 Sinovac masih berpotensi terpapar virus corona.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap, penerima vaksin Covid-19 Sinovac masih berpotensi terpapar virus corona. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkap, penerima vaksin Covid-19 Sinovac masih berpotensi terpapar virus corona.

Pernyatannya terkait penerima vaksin Covid-19 Sinovac masih berpotensi tertular virus Corona, dikatakan Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Menurut Anies Baswedan, virus corona atau Covid-19 tetap dianggap berbahaya walau kondisi pasien bergejala ringan.

“Kita tahu vaksin ada efikasi, ketika efikaasi 65 persen untuk imunitas maka ada 35 persen berpotensi tetap terpapar"

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Donorkan Darah Plasma Konvalesen setelah Sembuh dari Covid-19

Baca juga: Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria tak Penuhi Syarat Program Vaksinasi Covid-19 di Jakarta

Baca juga: Penghuni Mengeluh, Kualitas Air Rusun DP 0 Rupiah yang Digagas Anies Baswedan Bikin Gatal Kulit

"Bagi yang terpapar bisa mendapatkan gejala ringan dan yang divaksin serta terpapar itu kemungkinan bisa berpotensi memaparkan kepada yang lain,” kata Anies saat jumpa pers di Balai Kota DKI pada Jumat (15/1/2021).

Hal itu dikatakan Anies usai membuka kegiatan vaksinasi Covid-19 kepada 19 tokoh di Balai Kota DKI.

Dalam kesempatan itu hadir Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Supardi, Kapendam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra dan sebagainya.

“Penting bagi semuanya untuk tetap menjaga protokol kesehatan karena yang dipikirkan bukan saja bagaimana nggak terpapar, tapi bagaimana tidak memaparkan kepada yang lain,” imbuh Anies.

“Kami pesankan pada semua yang mendapatkan vaksin, jangan kemudian merasa hanya persoalan melindungi diri sendiri, tapi harus tahu juga ini melindungi orang lain"

"Karena kita tahu karena ada yang 65 persen terbangun imunitasnya dan ada 35 persen yang berpotensi terpapar,” tambahnya.

Anies menyatakan, Pemprov DKI Jakarta mendukung program Pemerintah Pusat dengan semangat untuk mengurangi angka penularan dan angka kematian.

Selain itu mendukung untuk mengupayakan angka kekebalan komunitas (herd immunity) tercipta di masyarakat dari Covid-19.

Di samping itu, Anies juga tidak lupa mengingatkan terkait efektivitas bagaimana vaksin tersebut bisa melindungi individu dari penularan.

Sementara, pemberian vaksinasi COVID-19 akan dilaksanakan secara bertahap, yakni pertama, diberikan kepada tenaga kesehatan.

Kedua, diberikan kepada petugas layanan publik serta masyarakat rentan secara geospasial dan ekonomi.

Lalu, ketiga, diberikan kepada masyarakat umum dan pelaku ekonomi, juga masyarakat rentan lainnya, yaitu lansia.

Petugas melakukan vaksinasi Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021), di Istana Merdeka, Jakarta.
Petugas melakukan vaksinasi Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021), di Istana Merdeka, Jakarta. (Biro Pers/Setpres - Laily Rachev, Muchlis JR)

Pemberian vaksinasi Covid-19 diutamakan ke setiap orang yang terbukti tidak sedang atau pernah terinfeksi.

Sehingga Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria tidak termasuk di dalam kelompok yang diutamakan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menambahkan, vaksin yang saat ini telah didistribusikan dan siap diberikan telah mendapat izin keamanan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM RI.

Bahkan mendapatkan sertifikasi Halal melalui Fatwa MUI pada tanggal 11 Januari 2021.

Ia mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta siap melayani warga Jakarta sebanyak 7.610.198 jiwa, sesuai dengan target sasaran pemberian vaksin.

“Kami juga menyiapkan sebanyak 488 fasilitas kesehatan untuk melayani vaksinasi COVID-19 yang tersebar di 6 wilayah Kota dan Kabupaten Administrasi"

"Selain itu, ada 1.498 tenaga vaksinator yang terlatih untuk memberikan vaksin,” kata Widyastuti.

Di tahap pertama, vaksinasi diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanggulangan Covid-19 sebanyak 131.000 orang, dengan target penyelesaian selama dua bulan.

Vaksin Sinovac diberikan dua kali dosis ke tiap orang, dengan jarak waktu 14 hari sejak penyuntikan pertama.

Jadwal dan lokasi vaksinasi ditetapkan melalui website pedulilindungi.id, setelah setiap orang mendapatkan SMS blast dari 1199 dan melakukan registrasi ulang di website tersebut. (faf)

Data Penerima vaksin di Balai Kota DKI Jakarta:

1. Kapendam Jaya - Letkol Arh Herwin Budi Saputra

2. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta - Supardi

3. Sekretaris IDI Jaya - dr. Fery Rahman

4. Ketua Bidang Ekonomi Umat MUI DKI Jakarta - Robi Nurhadi

5. Asperkeu Setda Prov. DKI Jakarta - Sri Haryati

6. Kepala BPOM DKI Jakarta - Safriansyah

7. Ketua DPW PPNI Jakarta - Ns. Jajang Rahmat

8. Ketua PWNU DKI Jakarta - Syamsul Ma'arif

9. Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Jakarta - Fransiskus Dwikoco

10. Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah - Dwi Arya Kusuma

11. Walikota Jakarta Utara - Sigit Wijatmoko

12. Ketua PERDATIN JAYA - Aldy Heriwardito

13. Ketua PATELKI DPW DKI Jakarta - Aryo Prakoso

14. Ketua Bidang Organisasi IDAI Jaya - Triana Darmayanti

15. Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DKI Jakarta - I Gede Adi Adiyana

16. Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Wil. Jakarta Timur - Heru Prayitno

17. Divisi Imunologi PAPDI Jaya - Suzy Maria

18. BPKP Perwakilan Prov. DKI Jakarta - Samono

19. Asisten Intelijen Kejati DKI Jakarta - Teuku Rahman

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved