Virus Corona Jabodetabek
Anak Berkebutuhan Khusus dan Pengasuh Yayasan Tri Asih Terpapar Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri
Puluhan anak berkebutuhan khusus yang dirawat di Yayasan Tri Asih terpapar Covid-19, termasuk delapan orang pengasuhnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Puluhan anak dan orang dewasa berkebutuhan khusus yang diasuh di Yayasan Tri Asih, Jakarta terpapar Covid-19, termasuk delapan orang pengasuhnya.
Hal itu terungkap dari postingan yang diunggah akun resmi Yayasan Tri Asih, Jumat (15/1/2021).
Dalam postingan tersebut diungkapkan, pada Jumat (15/1/2021) ini diketahui dari 51 anak yang dirawat di Panti Rawat Betlehem Tri Asih, ada 35 anak yang dinyatakan Positif Covid-19.
Sementara dari 83 karyawan yang khusus melayani panti rawat, sebanyak 36 Pendamping Anak serta 8 karyawan lain yang membantu Pendamping Anak saat ini positif Covid-19.
Tidak diketahui bagaimana klaster Covid-19 di lingkungan panti yang berada di lingkungan Gereja Maria Bunda Karmel (MBK) ini muncul.
Adapun lingkungan gereja sudah menjalankan protokol kesehatan ketat sejak pandemi Covid-19 merebak awal tahun lalu.
Yayasan Tri Asih memiliki gedung perawatan di dekat Gereja MBK Paroki Tomang, Jakarta Barat. Yayasan ini merawat anak-anak dan orang dewasa berkebutuhan khusus yang datang dari berbagai wilayah.
Saat ini, para karyawan yang berstatus positif Covid-19 sedang menjalani isolasi mandiri karena rumah sakit rujukan Covid-19 sedang dalam keadaan penuh.
Bahkan, ada satu orang yang sudah coba dirujuk ke delapan rumah sakit, tapi sampai sekarang tetap belum mendapat tempat.
Saat ini yayasan mengonfirmasi semua anak asuh dan pengasuh yang positif Covid-19 dalam kondisi tertangani dengan baik.
"Tapi tentu kami butuh dukungan dari kakak-kakak sekalian. Tentu yang utama adalah dukungan doa supaya kami semua cepat sembuh dan pulih," tutur postingan yayasan.
Selain itu, mengikuti anjuran dokter, dalam isolasi mandiri mereka membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi, vitamin C, E, D3, serta B-Kompleks.
"Setelah sembuh, kami pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk swab PCR sebanyak 2 kali. Karena kalau kami menunggu swab gratis di puskesmas, kami harus mengantri cukup lama," tutur postingan yayasan.
Warta Kota berusaha menghubungi pengurus Yayasan Tri Asih maupun panti perawatan. Namun hingga berita ini diturunkan pukul 19.27 belum ada respon.