Media Sosial

Telegram yang Dulu Sempat Diblokir Kini Jadi Idola Para Pengguna yang Meninggalkan WhatsApp

Padahal sebelumnya telegram sempat ditolak di Indonesia. Bahkan CEO Telegram sampai harus datang ke Indonesia.

istimewa
WhatsApp kini ditinggal dan banyak yang beralih ke Telegram 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Layanan aplikasi WhatsApp mulai ditinggalkan pengguna yang kini banyak beralih ke telegram.

Padahal sebelumnya telegram sempat ditolak di Indonesia. Bahkan CEO Telegram sampai harus datang ke Indonesia.

Sebagai layanan perpesanan instan Telegram kini tampil menjadi pesaing kuat WhatsApp.

Salah satu pembaruan yang membuat pengguna khawatir adalah soal penerusan sejumlah informasi pengguna WhatsApp kepada Facebook, selaku perusahaan induknya.

Telegram dinilai menyediakan layanan perpesanan instan yang lebih aman, khususnya soal perlindungan data pengguna, ketimbang WhatsApp.

Baca juga: Bertemu Kemenkominfo, WhatsApp Harus Transparan Tentang Data Pengguna, Ini Hasil Lengkap Pertemuan

Dalam blog resminya, Telegram memang berkomitmen untuk melindungi percakapan pribadi pengguna dari pihak ketiga (pemerintah, perusahaan, dan sebagainya) serta dari para pengiklan.

Oleh karena itu, Telegram tidak berafiliasi kepada perusahaan teknologi mana pun di dunia.

"Kami tidak menggunakan data Anda untuk penargetan iklan, kami tidak menjualnya kepada orang lain, dan kami bukan bagian dari 'keluarga perusahaan' mafia mana pun," tulis Telegram

Belakangan ini, masyarakat dunia berbondong-bondong meninggalkan WhatsApp dan memilih beralih ke Telegram.

Baca juga: Pengguna Baru Aplikasi Telegram dan Signal Naik Drastis, Ini Klarifikasi WhatsApp soal Kebijakannya

Sejumlah pengguna WhatsApp di Indonesia pun menyatakan hal yang sama.

"Pindah ke telegram juga ah," twit akun @adjisdoaibu.

Hal senada juga diungkap oleh akun @just_aya9.

"Apalagi mulai 8 Feb besok WA harus setor data ke Facebook, fix pindah platform telegram," kicaunya.

Hal tersebut merupakan imbas dari pembaruan Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi baru yang digulirkan WhatsApp sejak awal Januari lalu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved