Investasi
IHSG Menguat pada Penutupan Sesi I di BEI, Level Melebihi sebelum Pandemi Covid-19
IHSG ditutup menguat pada sesi I perdagangan. Levelnya tak hanya kembali ke sebelum Covid-19, bahkan melebihinya.
Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 13,11 triliun dengan volume 20,6 miliar saham.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/1/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat.
Mengutip RTI, IHSG sesi I ditutup pada level 6.338,84 atau menguat 81,01 poin (1,29 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya, 6.257,83.
Sebanyak 222 saham melaju di zona hijau dan 254 saham di zona merah.
Sedangkan 149 saham lainnya stagnan.
Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 13,11 triliun dengan volume 20,6 miliar saham.
Baca juga: Ini Daftar 10 Saham Termahal di Lantai Bursa Efek Indonesia 2021, IHSG Diproyeksi Meningkat
Baca juga: Raffi Ahmad dan Ari Lasso Diduga Jadi Influencer Saham, Petinggi BEI Ingatkan Dampak Hukumnya
Lebihi sebelum covid-19
Dengan level tersebut, berarti IHSG sudah kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19, bahkan melebihinya.
Meskipun, angka tersebut belum ke level tertinggi pada posisi 6.600-an yang dicapai pada 2018.
Dalam setahun terakhir IHSG berhasil menguat 6,9 persen, atau secara Year to Date (YtD) menguat 2,51 persen, setelah Januari tahun 2020 atau sebelum pandemi IHSG di level 6.329,31.
Pemulihan juga terjadi di pasar modal di beberapa negara lainnya.
Baca juga: Daftar Harga Emas Batangan 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, Senin 11 Januari 2021
Baca juga: Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 per Gram, Berikut Daftar Rinciannya
Year to Date pasar modal luar negeri
Di Bursa Asia, indeks Nikkei (N225) dalam setahun mengalami kenaikan 16,9 persen, atau secata YtD menguat 3,2 persen, dan berada di level 28.139,02.
Sebelum Covid-19, indeks Nikkei berada di antara level 22.345 sampai dengan 24.276,96.
Indeks Komposit Shanghai(SSEC) juga dalam setahun mengalami kenaikan 19,35 persen atau secara YtD naik 1,6 persen di level 3.452,3.
Sebelum Covid-19, indeks acuan pasar saham China ini berada pada kisaran 2.965,51 sampai dengan 3.118,18.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) secara tahunan menguat 0,69 persen, sementara secara YtD menguat 2,15 persen di level 28.063,6.
Sementara sebelum pandemi Covid-19 HSI berada di level 27.829,7 sampai dengan 29.056,41.
Baca juga: Terus Menguat, JPMorgan Prediksi Harga Mata Uang Kripto Bitcoin Bisa Tembus Rp 2 Miliar
Baca juga: Harga Aset Bitcoin Terus Meningkat, Ini 6 Cara Aman Investasi bagi Calon Trader Aset Kripto
YtD meningkat, tahunan melemah
Berbeda dengan indeks Strait Times Singapura (STI) yang meskipun secara YtD mengalami kenaikan 4,4 persen namun, secara tahunan melemah 7,4 persen di level 2.986,69.
Sementara sebelum pandemi Covid-19, STI berada pada kisaran level 3.106,43 sampai dengan 3.281,03.
Hal serupa juga terjadi di Wall Street.
Di pasar saham AS ini, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) secara tahunan mengalami penguatan 8,9 persen dan secara YtD menguat 2,8 persen di level 31.097,97.
Pada Januari 2020, DJIA berada pada level kisaran 29.013,62. S&P 500 juga menunjukkan penguatan.
Secara tahunan naik 18,38 persen dan secara YtD menguat 3,35 persen di level 3.824,68.
Di awal tahun 2020, S&P 500 berada di kisaran level 3.295,58.
Demikian halnya dengan indeks Nasdaq yang secara tahunan mengalami penguatan 47,57 persend an secara YtD mengalami kenaikan 3,9 persen di level 13.201,98.
Di awal tahun 2020, Nasdaq berada di kisaran 8.974,43 hingga 10.031,32.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sesi I Ditutup Menguat, IHSG Kembali ke Level Sebelum Pandemi Covid-19" Penulis: Kiki Safitri