Ibu-ibu di Kota Bogor Mengeluhkan Naiknya Harga Cabai Rawit Merah

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Ibu-ibu di Kota Bogor mengeluhkan naiknya harga cabai. Sebab, harga cabai rawit di pedagang sayur naik sekitar 40 persen.

Hal tersebut disampaikan Qoriati, warga Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Qoriati, naiknya harga cabai di pedagang sayur dimulai sejak sepekan ini.

Biasanya satu plastik kecil cabai rawit merah harganya Rp 3.000, kini naik menjadi Rp 5.000.

Kemudian cabai merah dari  Rp 3.000 per plastik kecil berisi 10 cabai menjadi Rp 5.000.

"Lumayan kerasa juga naiknya. Satu plastik itu kadang bisa dipakai dua sampai tiga kali.  Kalau harga sayuran naik yang terdampak itu uang belanja bulanan," kata Qoriati.

Hal senada disampaikan Ani, warga Tegal Gundil, Bogor Utara.

Ani menambahkan bahwa ia berharap harga cabai dapat segera stabil. Sebab, kenaikan harga cabai sangat dirasakan ibu-ibu yang penghasilan suaminya kecil.

"Kalau yang penghasilannya besar, saya kira gak kerasa dengan kenaikan harga cabai. Buat saya naik segitu juga kerasa banget," ujarnya.

Sementara itu, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bogor mencapai Rp 100.000 per kilogram.

Harga cabai tersebut dijual di Pasar Ciluar, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Kalau cabai yang tembus Rp 100 ribu per kg udah mulai dari empat hari yang lalu naiknya," kata pedagang sayur, Ginting, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Sebut Hasil Evaluasi BPK Jawa Barat Jadi Rujukan Pembenahan

Menurut Ginting, harga cabai rawit yang mengalami kenaikan itu adalah cabai jablay atau cabai rawit merah.

Sedangkan untuk cabai rawit, cabai merah dan cabai keriting kenaikan harganya tidak begitu drastis.

Meski begitu, harga cabai ini secara perlahan kini mulai turun meskipun relatif masih mahal karena harga cabai saat normal berada di kisaran antara Rp 30 - 40 ribu per kg.

"Cabai jablay sekarang Rp 90 ribu per kg. Cabai rawit, merah dan keriting Rp 60 ribu per kg," kata Ginting.

Ginting mengatakan bahwa harga cabai memang relatif mahal dari pihak pemasoknya belakangan ini.

"Mungkin karena cuaca, pasokan dari petaninya jadi berkurang," ungkapnya.