Kabar Artis

Raffi Ahmad Didaftarkan Istana Negara Mendapat Vaksin Virus Corona

Kabar beredar, presenter kondang Raffi Ahmad akan mendapatkan vaksin virus corona lebih cepat dari Pemerintah Indonesia.

Penulis: Arie Puji Waluyo |
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Raffi Ahmad bakal menjadi artis yang mendapat prioritas awal mendapat vaksin virus corona dari Pemerintah Indonesia. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia sedang gencar membicarakan soal pemberian vaksin virus corona atau Covid-19 kepada seluruh masyarakat dalam waktu dekat ini.

Kabar beredar, presenter kondang Raffi Ahmad (33) akan mendapatkan vaksin virus corona lebih cepat dari Pemerintah Indonesia.

Raffi Ahmad diprioritaskan mendapat vaksin virus corona lantaran kesibukannya yang padat di panggung hiburan.

Kabar tersebut dibenarkan manajer Raffi Ahmad, Prio. Dia mengatakan bahwa suami Nagita Slavina sudah masuk dalam daftar pemberian vaksin virus corona.

"Sementara ini konfirmasinya iya. Cuma update-nya gua nggak tau  cuma sudah terdaftar," kata Prio ketika dihubungi awak media, Jumat (8/1/2021).

Prio mengatakan bahwa Raffi Ahmad didaftarkan diberikan vaksin langsung dari pihak Istana Negara.

Istana Negara, kata Prio, langsung menghubungi Raffi Ahmad.

"Jadi pihak Istana ngehubunginnya langsung ke Raffi, bukan lewat gua," ucapnya.

Baca juga: Raffi Ahmad Dan Nagita Slavina Disebut Bukan Artis Biasa Oleh Bos TV, Ini Penyebabnya

Baca juga: Tertarik Menjadi Influencer Kondang Seperti Dimas Ahmad, Raffi Ahmad: Paling Penting Niat dan Usaha

Namun, Prio belum mengetahui apakah pemberian vaksi virus corona dari pemerintah Indonesia kepada Raffi Ahmad jadi dilakukan atau tidak.

Dia masih menunggu perkembangannya lebih lanjut tentang pemberian vaksin virus corona tersebut.

"Jadwalnya udah ada. Cuma enggak tau jadi atau enggaknya, masih menunggu update dari Istana," ujar Prio.

Jokowi pertama

Seperti diberitakan sebelumnya, tak lama lagi pemerintah Indonesia mendistribusikan vaksin virus corona atau vaksin Covid-19 ke masyarakat Indonesia.

Jenis vaksin Covid-19 dipakai Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi bernama Sinovac.

Namun, ada alasan mengapa Jokowi ingin menjadi orang pertama divaksin Covid-19 Sinovac.

Hal itu dikemukakan Jokowi di akun Instagramnya @jokowi dikutip Wartakotalive.com, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Bersiap Diri Jelang Program Vaksinasi Covid-19 Secara Nasional

Baca juga: Pesan SBY Soal Vaksin Covid Gratis Jangan Sampai Ingkar Janji Pada Rakyat : Tak Boleh Gagal!

"Apakah Anda tengah menanti vaksin Covid-19? Sabar. Saya juga. Vaksinnya sudah ada, dan sudah mulai didistribusikan ke daerah-daerah."

"Tapi kita masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan proses kajian halal dari Majelis Ulama Indonesia."

"Apabila prosedur itu sudah kita lewati, pemerintah akan menggelar vaksinasi Covid-19 secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui beberapa tahap."

"Dan saya, sekali lagi,  akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 tersebut."

"Mengapa Presiden jadi yang pertama?"

"Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," seperti dikutip dari akun Instagram @jokowi.

Baca juga: Otoritas Kesehatan Uni Eropa Izinkan Penggunaan Vaksin Moderna dari AS

Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin Sebut Vaksin Covid-19 Aman Bagi Tubuh, Pemerintah Tak Mungkin Celakai Warga

Singgung lockdown

Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi juga menyinggung soal lockdown masa pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Alasannya, hingga saat ini, kasus positif virus corona di Indonesia belum kunjung membaik, sehingga Presiden Jokowi membahas Indonesia lockdown.

Pembahasan lockdown itu dilakukan Jokowi saat berbicara dalam rapat terbatas bersama menteri dan gubernur yang disiarkan secara live di Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).

Mula-mula, Jokowi meminta semua pihak untuk bekerja keras dan mati-matian mengurangi dan menghentikan dampak pandemi virus corona.

Setelah itu, Jokowi menyinggung perihal survei terakhir yang dilakukan pemerintah.

Survei menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan Indonesia semakin menurun.

"Kaitannya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu turun."

"Sebab itu saya minta komite dan satgas agar ini diberikan tekanan lagi kepada komunikasi publik yang baik lewat televisi," ujar Jokowi.

Baca juga: Siap Didistribusikan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Bersedia Jadi Orang Pertama Divaksin Covid-19

Baca juga: Pemkot Depok Berikan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang Lakukan Suntik Vaksin Covid-19 ke Warga Depok

Jokowi meminta ada pernyataan sebagai pengingat dan penegasan bahwa pelaksanaan 3M itu sangat penting dan harus terus dilakukan.

Jokowi mengingatkan pula agar disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M itu jangan sampai berkurang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan saat ini sejumlah kota di mancanegara kembali menerapkan lockdown.

"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo juga sama. Bangkok yang dekat kita juga lockdown."

"Terakhir kemarin bukan hanya London saja tapi Inggris juga (lockdown)," ujarnya.

"Hati-hati ini jadi catatan kita semuanya jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis (di Indonesia) sehingga kita dipaksa untuk melakukan (lockdown)," katanya lagi.

Jokowi merinci data kasus aktif Covid-19 pada November dan Desember 2020.

Pada November, jumlah kasus aktif virus corona sebanyak 54.000 kasus.

"Pada Desember naiknya drastis sekali menjadi 110.000 kasus. Hati-hati tolong jadi catatan," kata Jokowi kembali memberikan penekanan.

"Masyarakat harus tahu mengenai itu, tidak menakut-nakuti tapi informasinya harus sampai kalau kita harus disiplin, jaga protokol kesehatan," ucap Joko Widodo.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved